Cerita Mahasiswi Unair soal IISMA di Italia: Kehadiran di Kelas Bukan Hal Utama

ADVERTISEMENT

Cerita Mahasiswi Unair soal IISMA di Italia: Kehadiran di Kelas Bukan Hal Utama

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 07 Mar 2023 18:30 WIB
Riona Keiko, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Airlangga (Unair).
Foto: Istimewa/Unair
Jakarta -

Kehadiran di kelas adalah hal yang sangat penting dalam perkuliahan di Indonesia. Namun, tidak demikian halnya dengan sistem pendidikan perguruan tinggi di Italia.

Setidaknya, itulah yang diceritakan oleh Benedicta Riona Keiko, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Airlangga (Unair). Keiko berhasil lulus untuk mengikuti IISMA atau Indonesia International Student Mobility Award di Sapienza University of Rome.

Menurutnya, pengalaman belajar di Italia adalah hal yang tak dapat dilupakannya. Banyak pengalaman berharga yang didapat.

Keiko menemukan sisi menarik bahwa kehadiran mahasiswa pada sistem pendidikan di Italia bukanlah hal yang utama. Selain hal itu, apa lagi pengalaman unik yang dia dapat saat kuliah di Italia?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ujian Berupa Lisan

Keiko menceritakan, hal yang menantang pada saat dia kuliah di Italia adalah ujiannya. Sebab, sistem ujian di Italia adalah esai dan lisan.

"Ujian lisan ini cukup challenging buat aku, karena harus mempersiapkan dengan matang karena harus berhadapan dengan profesor dan mahasiswa lokal secara langsung," jelasnya, dikutip dari rilis laman resmi Unair.

ADVERTISEMENT

Keiko juga mengalami kesulitan dalam berbahasa Italia. Penyebabnya, tidak semua orang Italia mampu berbahasa Inggris. Kesulitan ini dialaminya saat berbelanja di supermarket lokal.

Perbedaan sistem pendidikan pun tentunya membuat Keiko harus beradaptasi. Pada akhirnya, dia mengikuti sebuah program bernama Minerva Lab yang disediakan oleh Sapienza untuk memberi webinar dan materi yang mendukung mata kuliah.

Untungnya, keterbatasan penguasaan bahasa tak menghalangi Keiko. Dia memanfaatkan waktu luangnya untuk belajar bahasa Italia bersama para awardee IISMA lain. Menurutnya ini cukup membantunya dalam belajar.

Mengenalkan Batik

Selama di Italia, Keiko juga melakukan berbagai kegiatan lainnya. Salah satunya, Keiko merayakan Hari Batik dengan cara mengenakan dan mengenalkan batik kepada mahasiswa lokal.

Dia pun menanam pohon bersama mahasiswa lokal di salah satu kebun di Roma, Italia.

Kesempatan belajar di Italia turut dimanfaatkan Keiko untuk menjelajahi beberapa negara di sekitar Italia dan survei universitas untuk pendidikan S2-nya nanti.

Keiko berharap, tahun berikutnya penerima beasiswa IISMA Unair bisa bertambah. Bagi Keiko, kepesertaan IISMA memberinya kesempatan melihat dunia dengan perspektif baru dan pengalaman mengubah hidup yang tak terlupakan.

"Pesanku untuk calon awardee, jangan stress pada masa pendaftaran, anggap semua perjalanan selama pendaftaran adalah bagian dari proses pengembangan diri dan jangan terfokus pada hasilnya, do your best !" pesannya.

Keiko memilih Sapienza University of Rime karena mata kuliah yang ditawarkan. Selama mengikuti IISMA, dia mengambil mata kuliah Global Humanities: Critical Theory and Transnational Culture, Gender and Economic dan Emerging Africa in the Framework of the Sustainable Development Goals.




(nah/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads