IPB University melakukan ekspor perdana tempe beku sebanyak 17,2 ton ke Korea Selatan. Tempe beku ini adalah inovasi dari Program Matching Fund 2022 dengan inovator IPB University, yakni Prof Made Astawan, Prof Tutik Wresdiyati dan Dr Andi Early Febrinda.
Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis serta Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University Prof Erika Budiarti Laconi menuturkan, ekspor tempe beku ini merupakan hasil kerja sama IPB University dengan Rumah Tempe Azaki (RTA).
"Tempe adalah makanan asli Indonesia yang sudah bisa mendunia. Ke depan kita berharap, tempe ini bisa diekspor ke Eropa. Hasil karya ini harus mendunia tidak hanya di Indonesia dan seluruh inovasi IPB University dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," kata Prof Erika dalam keterangannya, dikutip Minggu (12/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ekspor Tempe Bermutu & Bersertifikat
Inovator tempe beku IPB University Prof Made Astawan menuturkan, gagasannya bermula dari tingginya keinginan masyarakat luar negeri mengonsumsi tempe karena dikenal secara global sebagai salah satu superfood dunia. Namun, iklimnya tidak mendukung.
Karena itu, menurutnya, kondisi ini menjadi salah satu peluang pasar bagi Indonesia untuk melakukan ekspor. Sebagai pangan fungsional, tempe baginya juga jadi hadiah Indonesia untuk dunia karena mengandung komponen gizi dan bioaktif yang berguna untuk kesehatan.
"Tidak mudah melakukan ekspor ke negara yang sangat ketat terhadap penerapanan peraturan pangan. Oleh karena itu tempe produksi RTA (Rumah Tempe Azaki) telah dilengkapi dengan empat jenis sertifikat, yaitu sertifikat halal, Standar Nasional Indonesia (SNI), izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)," jelas Astawan.
"Tempe produksi RTA dengan merek dagang Azaki juga telah memenuhi persyaratan mutu tempe yang berlaku di Asia, yaitu Codex Regional Asia" imbuhnya.
Direktur Rumah Tempe Azaki (RTA) Cucup Ruhiyat, SE mengatakan, potensi pasar tempe di Korea Selatan cukup besar. Terlebih, orang Indonesia yang tinggal di Korea Selatan juga banyak.
"Ini adalah awal target pasar kita, mudah-mudahan volume ekspor akan terus bertambah. Dengan adanya kerja sama dengan IPB University, kita akan terus tingkatkan kualitas dan bisa menjaga kepercayaan pasar yang telah ada" pungkasnya.
(twu/faz)