Mahasiswa Poltek Nuklir & Unlam Jadi Finalis Kompetisi Edukasi Nuklir IAEA

Mahasiswa Poltek Nuklir & Unlam Jadi Finalis Kompetisi Edukasi Nuklir IAEA

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Senin, 30 Jan 2023 07:00 WIB
2 Mahasiswa RI jadi finalis kompetisi edukasi saintek IAEA
Foto: (NST Education Competition IAEA)
Jakarta -

Dua mahasiswa Indonesia lolos jadi jadi finalis kompetisi edukasi sains dan teknologi International Atomic Energy Agency (IAEA/Badan Energi Atom Internasional). Mereka membuat video edukasi bahaya plastik di lingkungan dengan mempromosikan solusi dari IAEA, yakni Nuclear Technology for Controlling Plastic Pollution (NUTEC) Program.

Dua mahasiswa Indonesia yang lolos jadi finalis kategori Post-secondary Students itu adalah mahasiswa Poltek Nuklir Muhamad Suhalmin Sriwa dan Farida Zulaifah dari Universitas Lambung Mangkurat. Kabar baik ini disampaikan dalam Instagram resmi Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN) @brin_indonesia seperti dilihat detikEdu, Minggu (29/1/2023).

Dilihat dari situs Nuclear Science & Technology Education Competition, mereka lolos dan bersaing dengan 2 finalis lainnya, Shaiza Arif & Samana Khatoon dari PAEC Model College for Girls Chasma Pakistan dan Kotapola Ranathunga Arachchige Sanduni Rashmika Bhawanjali Ranathunga dari South Eastern University of Sri Lanka.

Ditengok dari situs yang sama, materi kompetisi Suhalmin dan Farida yang lolos ke final berupa video yang menjelaskan dampak polusi plastik pada lingkungan, terutama pada ekosistem makhluk hidup. Dalam video itu mereka menjelaskan bagaimana solusi dari IAEA, NUTEC Plastic Program bisa mengatasi hal ini.

Mengambil data dari jurnal ilmiah, mereka memaparkan, ada 24-34 juta metrik ton polusi plastik mencemari lingkungan laut per tahun. Jumlah itu sekitar 11% dari total sampah plastik di dunia. Diperkirakan 53-90 juta ton sampah plastik diproduksi hingga 2030.

Dari riset kelompok ilmuwan di UC Santa Barbara National Center yang dipublikasikan di jurnal Science, 10-20 juta ton plastik mencemari samudera tiap tahun.

NUTEC Plastic Program dari IAEA bertujuan mengurangi plastik itu. NUTEC memanfaatkan teknologi radiasi untuk melakukan daur ulang sampah plastik, juga monitoring atau pemantauan lingkungan laut melalui teknik pelacakan isotop.

Dalam laman videonya, Suhalmin dan Farida menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan publik.

"Gimana melakukan cara pengumpulan bahan plastiknya untuk diurai sesuai teknologinya," tanya akun Trisutrisman Awin.

"Dengan menggunakan teknologi radiasi sinar gamma dan elektron sebagai pelengkap metode daur ulang mekanik dan kimia tradisional, jenis limbah plastik tertentu dapat dimodifikasi untuk membuat produk yang lebih tahan lama sehingga bisa digunakan kembali atau didaur ulang," jawab Suhalmin.

Bila detikers ingin bertanya-tanya lebih jauh tentang video edukasi yang dibuat Suhalmin dan Farida sekaligus mendukung video mereka, begini caranya:

Caranya :
1.Kunjungi web site: https://nsteducationcompetition.com/visitor/register
2. Daftar dengan mengisi data diri lalu klik "register"
3. Masuk pada bagian "NST Education Competition Videos (Vidio Kompetisi Pendidikan NST)"
4. Pilih kategory "Post Secondary Students"
5. Tonton sampai selesai vidio perwakilan Indonesia atas nama Muh. Suhalmin Sriwa dan Farida Zulaifah
6. Klik like di bagian sebelah kanan bawah video sebagai bentuk dukungan kepada tim

Ditunggu dukungannya sampai tanggal 10 Februari 2023.

[Gambas:Instagram]



Kompetisi untuk kategori Post Secondary Students yang terbuka bagi mahasiswa Asia-Pasifik ini bertujuan mendukung terbentuknya kemitraan baru dan memanfaatkan sumber pendanaan beragam yang dapat memastikan jangkauan maksimum, dampak, serta keberlanjutan inisiatif IAEA.

Mahasiswa mengajukan proposal bisnis kepada calon mitra dan/atau donor untuk membentuk kemitraan di salah satu inisiatif strategis IAEA, yaitu:

a. Zoonotic Disease Integrated Action (ZODIAC)
b Rays of Hope: Cancer Care for All
c. NUclear TEChnology for Controlling Plastic Pollution (NUTEC Plastics)

Dalam hal ini, Suhalmin dan Farida memilih inisiatif IAEA, NUTEC Plastics. Mereka diharuskan menyetor video maksimal 3 menit yang menggambarkan proposal tertulis.

Penjurian meliputi konten (20%), originalitas atau keaslian ide (20%), koherensi & justifikasi (30%), kejelasan/kelengkapan (30%).

Video mereka akan dipamerkan di NST Education Exhibition 2023 yang digelar secara virtual pada 24 Januari hingga 10 Februari 2023.

Lalu finalis akan diundang dalam uji tanya jawab secara virtual pada 7 Februari 2023 pukul 09.00-11.00 waktu Wina. Tanya jawab ini akan dinilai berdasarkan seberapa terorganisir jawaban (40%), kejelasan dan antusiasme/motivasi (40%) dan manajemen waktu menjawab (20%).

Pemenang akan diundang berpartisipasi melakukan study tour selama sepekan di kantor pusat IAEA di Wina, Austria di 2023.



Simak Video "Cerita Mahasiswa RI saat Gempa di Turki, Berharap Segera Dievakuasi"
[Gambas:Video 20detik]
(nwk/twu)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia