.webp)
Peradaban terkubur di Kota Thessaloniki Yunani muncul karena pembangunan proyek mass rapid transit (MRT) atau kereta metro bawah tanah. Proyek yang ground breaking tahun 2006 ini pun tak kunjung kelar karena berbagai penemuan arkeologi itu.
Dari 12 stasiun yang direncanakan, di 6 stasiun di antaranya ditemukan objek arkeologi. Enam stasiun itu yakni Stasiun Aghia Sofia, Venizelou, Syntrivani, Panepistimio, Fleming, dan Amaxostasio Plakas. Alhasil, pemerintah memilih menyelamatkan sisa peradaban kuno itu sebelum proyek MRT dilanjutkan.
Struktur kota kuno itu mulai ditemukan 2012 saat penggalian untuk tempat depot kereta di Pylea. Struktur kota itu diperkirakan sudah ada sejak abad 4 SM. Komplek pemakaman Romawi kuno yang berasal dari abad 2-4 M, ditemukan dekat Stasiun Fleming. Komplek pemakaman lainnya juga ditemukan saat menggali lokasi bakal stasiun Syntrivani dan Panepistimio. Total ada 5.000 makam ditemukan. Kuburan itu juga berisi barang-barang persembahan berupa vas keramik dan kaca, patung tanah liat, perhiasan emas dan perak, serta koin. Total barang purbakala yang berhasil diangkat para arkeolog berjumlah 300 ribu artefak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arkeolog juga menemukan bengkel yang berkaitan dengan pembuatan perhiasan, logam, kaca, dan keramik di sepanjang area pasar Bizantium. Meja kerja, bersama dengan perkakas, matriks pembuatan perhiasan, dan keramik yang belum selesai digali sebagai bagian dari penggalian. Selama pembangunan jaringan metro, para arkeolog menemukan jalan beraspal, Decumanus Maximus, yang melewati jantung Thessaloniki pada abad ke-6 M. Decumanus Maximus merupakan jalan utama dari perencanaan kota di era Kekaisaran Bizantium.
Potret peradaban terkubur di Thessaloniki Yunani ini paling mencuri atensi pembaca detikEdu, memuncaki artikel sepekan. Kemudian ada pula soal fenomena 'death zone' atau 'zona kematian' di Gunung Everest. Hal ini lantaran ditemukan ratusan jasad pendaki gunung Everest.
Ada sekitar 150 jasad pendaki di lereng Gunung Everest yang tidak dibawa turun. Jumlah ini mencapai sekitar setengah dari total kematian yang tercatat di sana, yakni 310 jasad. Kenapa jasad pendaki di Gunung Everest tidak dibawa turun, ya?
Cari tahu di artikel terpopuler sepekan detikEdu periode 8 hingga 14 Januari 2023 sebagai berikut:
Artikel Terpopuler Sepekan detikEdu 8-14 Januari 2023
1. Potret Peradaban Terkubur di Yunani Muncul karena Pembangunan MRT
2. Kenapa Ratusan Jasad Pendaki Gunung Everest Tidak Dibawa Turun?
3. Deretan Profil Jenderal Bintang Lima di Indonesia, Hanya Ada 3 Orang
4. Arkeolog Ungkap Kota Kuno Terbesar di Dunia, Begini Studinya
5. Kenapa Semut Seperti Bersalaman saat Bertemu Semut Lain?
6. Apa Itu Sistem Pemilu Proporsional Tertutup? Begini Kelebihan & Kekurangannya
7. 8 Kampus dengan Lulusan Paling Mudah Cari Kerja Versi QS GER
8. 9 Jenis Kecerdasan Menurut Psikolog, Kamu Cenderung yang Mana?
9. Cerita Duka Mahasiswa UNY, Berjuang Bayar UKT sampai Akhir Hayat
10. Terkuak! Rahasia Bangunan Romawi Kuno Tetap Kokoh Meski Berusia Ribuan Tahun
(nwk/twu)
