Kisah Samsul Huda, Lulusan SMK yang Lanjut Studi hingga Jadi Asisten Profesor di Jepang

Kisah Samsul Huda, Lulusan SMK yang Lanjut Studi hingga Jadi Asisten Profesor di Jepang

Fahri Zulfikar - detikEdu
Selasa, 20 Des 2022 13:30 WIB
Kisah Samsul Huda berhasil menjadi asisten profesor di Okayama University, Jepang
Foto: Doc. Ditjen Vokasi Kemdikbud/Samsul Huda Jadi Asprof di Kampus Jepang
Jakarta -

Lulusan SMK biasanya identik dengan melanjutkan bekerja di sebuah perusahaan. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Samsul Huda. Selepas lulus SMK, ia melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi D-4 di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

Tidak tanggung-tanggung, bahkan ia juga terus melanjutkan pendidikannya hingga gelar doktoral.

"Usaha belajar, bekerja keras itu penting. Hasilnya akan lebih powerful dengan restu dan doa orang tua," ungkap Samsul, dikutip dari laman resmi Vokasi Kemendikbud, Selasa (20/12/2022).

Kesulitan Ekonomi Tidak Menghalangi

Samsul adalah lulusan jurusan Teknik Audio Video (TAV), SMK Negeri 1 Blitar, Jawa Timur tahun 2010.

Selama mengenyam pendidikan di SMK, ia telah meraih prestasi mentereng. Hal ini dibuktikan dengan dirinya yang selalu masuk peringkat tiga besar selama tiga tahun.

Meski prestasinya mentereng, namun jalan untuk Samsul melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi bukanlah hal yang mudah.

Kondisi ekonomi keluarga menjadi salah satu penyebabnya. Tetapi, berbekal semangat dan kemauan untuk mencari informasi beasiswa, akhirnya cita-cita melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dapat terwujud.

"Setahun sebelum lulus, Bapak pensiun dari guru dan menyampaikan kalau tidak bisa membiayai penuh untuk bisa studi lanjut. Kemudian, saya sampaikan ke Bapak dan Ibu bahwa ada rencana sekolah lagi. Mohon bantuan untuk ikut mendoakan agar bisa lanjut sekolah dengan beasiswa penuh," ungak Samsul.

Akhirnya, setelah mencari informasi di warung internet (warnet), Samsul mendapatkan informasi pogram beasiswa Bidikmisi 2010. Segera kemudian, ia siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan.

Kuliah D-4 dan Aktif dalam Perlombaan

Usahanya untuk bisa lanjut kuliah akhirnya membuahkan hasil. Ia diterima di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

Selama mengenyam pendidikan di D-4, Samsul aktif mengikuti berbagai perlombaan karya tulis ilmiah dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Selain itu, ia juga mencoba lomba karya ilmiah lainnya, yaitu soal keamanan jaringan yang diselenggarakan oleh Badan Cyber di Politeknik Siber dan Sandi Negara (waktu itu masih STSN/Sekolah Tinggi Sandi Negara).

Berbekal dengan pengalaman dan prestasinya, Samsul pada akhirnya mendapatkan beasiswa kembali untuk melanjutkan studi S-2 terapan di PENS dalam program beasiswa fresh graduate.

Mendapat Tawaran Studi Doktoral di Jepang

Saat menyelesaikan studi S-2 terapan, Samsul berkesempatan mengikuti student exchange selama 1 bulan. Program tersebut yang kemudian membuka kesempatan studi lanjut di jenjang yang lebih tinggi.

Profesor yang membimbingnya kala itu memberikan tawaran peluang studi lanjut di Okayama University dengan beasiswa penuh dari pemerintah Jepang, yakni MEXT.

Samsul pun menerima tawaran studi doktoral dengan skema beasiswa MEXT di Graduate School of Natural Science and Technology, Okayama University, dari pemerintah Jepang. Beasiswa ini mencakup biaya pendidikan maupun biaya hidup yang diberikan setiap bulan.

Setelah sidang disertasi dan dinyatakan memenuhi syarat lulus, Samsul tetap menjaga hubungan dengan profesor utama, pembimbing pendamping, dan profesor dari kampus lain juga.

"Saya mulai dengan membuat kartu nama sendiri dan diberikan kepada beliau-beliau. Di Jepang, saling bertukar kartu nama adalah hal yang biasa. Sepulang sekolah, terus keep contact dengan beliau-beliau untuk membangun dan menjaga relasi," paparnya.

Jadi Asisten Profesor

Pada awal tahun 2022, kampus Okayama University telah membuka research center baru dan sedang mencari kandidat staf.

Mendengar kesempatan itu, Samsul kemudian ikut mendaftar dengan segera melengkapi persyaratan dan kirim berkas.

Tak butuh waktu lama, ia mendapat informasi berkas sudah diterima dan jadwal seleksi wawancara.

"Saya mengikuti 2 tahapan wawancara, termasuk di dalamnya ada uji kemampuan bahasa dan teknis," ungkap Samsul.

Setelah melalui berbagai tahapan, akhirnya Samsul berhasil mengemban specially appointed assistant professor di Green Innovation Center (GIC).

Ia mengaku tak menyangka bisa menjadi asisten profesor di Okayama University, Jepang. Ia juga sangat bersyukur bisa sampai di titik tersebut.

"Bisa mengenyam pendidikan di Jepang sudah sangat bersyukur. Alhamdulillah, dapat bonus tambahan bisa belajar menjadi akademisi di sini," tuturnya.

"Hal ini tercapai berkat doa serta didikan bapak-ibu saya, guru-guru, dosen, serta diiringi ikhtiar belajar dan bekerja keras dengan baik. Semoga saya bisa berkontribusi dengan baik dan terus menjadi yang lebih baik ke depan," pungkas Samsul.



Simak Video "SMK Dominasi Pengangguran di RI"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/nwk)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia