Lembaga pemeringkatan ilmiah AD Scientific Index (Alper-Doger Scientific Index) telah merilis daftar World Top 100 Scientist Rankings 2023. Dua orang profesor Institut Pertanian Bogor (IPB University) berhasil masuk ke dalam pemeringkatan untuk bidang Ilmu Marketing.
Dikutip dari laman resmi IPB University pada Jumat (4/11/2022), kedua profesor tersebut adalah Prof Ujang Sumarwan dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) dan Prof Mukhamad Najib dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), IPB University.
Dari total 1.185 ilmuwan bidang Marketing yang masuk ke dalam pemeringkatan tingkat Asia, Prof Ujang Sumarwan berada di posisi 58, sedangkan Prof Mukhamad Najib menempati peringkat 82.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, keduanya juga masuk ke dalam Top 2% ilmuwan paling berpengaruh bidang Bisnis dan Manajemen di Indonesia.
Indikator Penilaian AD Scientific Index
AD Scientific Index merupakan indeks ilmiah yang dikembangkan oleh Prof Murat ALPER dan Associate Prof Cihan DOGER.
Lembaga ini melakukan pemeringkatkan dan menganalisis ilmuwan dari seluruh dunia berdasarkan kinerja ilmiah serta nilai tambah dari produktivitas ilmiah mereka.
Indeks ini memberikan peringkat institusi berdasarkan karakteristik ilmiah dari ilmuwan yang berafiliasi. Basis penilaian dan pemeringkatan ilmuwan dilihat dari produktivitas dan efektivitas kerjanya dalam lima tahun terakhir.
Adapun mengenai indikator yang disajikan dalam pemeringkatan ini terdiri dari h-index, i10 index dan jumlah sitasi. Tahun ini, AD Scientific Index menilai ilmuwan yang berasal dari 19.300 institusi dan 216 negara.
Berdasarkan informasi yang disajikan lembaga pemeringkatan tersebut, Prof Ujang Sumarwan memiliki H-index: 26 dengan i10: index: 71 dan total sitasi: 8611. Sementara Prof Mukhamad Najib memiliki H-index: 24 dengan i10 index: 55 dan total sitasi: 2100.
Dua Profesor IPB Aktif dalam Penulisan Jurnal Ilmiah
Dalam bidang keilmuan, dua profesor IPB tersebut sudah aktif dalam penulisan ilmiah baik di tingkat nasional dan internasional.
Kini, Prof Ujang Sumarwan menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekologi Manusia dan Presiden Asian Association of Consumer Interest and Marketing (AACIM).
Sementara itu, Prof Mukhamad Najib saat ini tengah bertugas sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra.
Selain itu, mereka menyebarkan ilmunya melalui seminar, konferensi maupun tulisan-tulisan di media massa. Prof Ujang mengatakan capaian ini bukan hanya hasil kerja sendiri, melainkan juga dari berbagai pihak.
"Saya menyadari bahwa karya ilmiah yang berkualitas dan bermanfaat adalah hasil pemikiran bersama. Begitu juga karya-karya saya, itu merupakan hasil kolaborasi dengan banyak pihak termasuk mahasiswa dan kolega. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semuanya, juga kepada IPB University yang telah memberikan lingkungan ilmiah yang terbaik," paparnya.
Besar harapan, capaian ini bisa menginspirasi para mahasiswa dan dosen muda. Menurutnya, segala sesuatu yang ditekuni dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan hasil yang baik di masa depan.
Pemeringkatan Sebagai Refleksi
Di sisi lain, Prof Najib berpendapat bahwa pemeringkatan ini merupakan refleksi dari jejak ilmiah yang selama ini telah diciptakan.
"Tentu setiap ilmuwan perlu meninggalkan jejak ilmiah yang bermanfaat bagi masyarakat maupun generasi yang akan datang," jelasnya.
Prof Najib menuturkan, fokusnya dalam meneliti dan menulis bukan untuk mengejar ranking, melainkan sebagai sumbangan bagi para pembelajar. Ia juga turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak, khususnya mahasiswa dan tim dosen.
"IPB University adalah rumah yang kondusif bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Saya berterimakasih untuk dukungan IPB University selama ini. Saya juga sangat berterimakasih kepada mahasiswa dan kolega dosen yang telah bekerja sama dan bersama-sama dalam mengembangkan pengetahuan melalui penelitian dan pengabdian masyarakat selama ini," pungkasnya.
(faz/faz)