Mendikbudristek Nadiem Makarim telah menyelesaikan lawatannya ke Amerika Serikat. Dari Negeri Paman Sam, Nadiem sejumlah membawa 'oleh-oleh'.
Sebelumnya, selama hampir 10 hari di Amerika Serikat, Nadiem mengunjungi 3 kota yaitu New York, Boston dan Washington D.C.
Menteri termuda kabinet Jokowi-Ma'ruf itu juga berbicara tentang proses transformasi teknologi dalam pendidikan yang berlangsung di Tanah Air di rangkaian United Nations Transforming Education Summit yang digelar di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pulang dari Amerika Serikat, Nadiem mengungkapkan harapan dan hal-hal yang ingin segera ditindaklanjuti.
"Semuanya akan kita kerjakan secara paralel. Tapi yang jelas kita ingin terus berkoordinasi dengan dengan PBB supaya gimana caranya kita selalu berhubungan dengan negara-negara lain yang ingin melakukan transformasi pendidikan," ujar Nadiem secara eksklusif kepada detikcom di Washington D.C, Jumat (23/9/2022).
Nadiem menuturkan, ada permintaan dari negara lain untuk belajar dari Indonesia..
"Begitu banyak permintaan negara-negara lain untuk belajar dari kita, beberapa akan segera kita respon," tambahnya.
Ia menambahkan, ke depannya ada kemitraan di bidang riset dan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk meraih pengalaman di program-program kampus Amerika Serikat.
"Kedua, ada kemitraan di bidang riset, dan juga membuka kesempatan bagi mahasiswa kita mendapatkan pengalaman di program-program universitas di sini," ucap Nadiem.
Nadie mengatakan, pihaknya juga menargetkan perjanjian lebih jauh dan permanen dengan calon mitra terkait.
"Dan perjanjian yang lebih dalam dan permanen juga menjadi target kita," tegas Menteri kelahiran tahun 1984 ini.
Nadiem menambahkan, ia berharap Indonesia dapat belajar dari peneliti asal universitas kelas dunia yang dapat membantu lewat evaluasi dan riset program asal Indoensia.
"Ketiga, harapan besarnya adalah bagaimana peneliti-peneliti dari universitas kelas dunia ini dapat membantu kita untuk evaluasi dan riset untuk melihat apa yang positif atau apa yang kurang dari program-program kita untuk disempurnakan, jadi kesempatan kita belajar dari mereka," tutupnya.
(twu/twu)