Mahasiswa UGM Juara 1 Lomba Kedokteran Internasional, Lawan Korsel hingga Inggris

ADVERTISEMENT

Mahasiswa UGM Juara 1 Lomba Kedokteran Internasional, Lawan Korsel hingga Inggris

nah - detikEdu
Rabu, 27 Jul 2022 13:30 WIB
Mahasiswa UGM juara 1 lomba kedokteran tingkat internasional
Foto: UGM/Rifkanisa, mahasiswa UGM yang menangkan juara 1 lomba kedokteran tingkat internasional
Jakarta - Salah satu mahasiswa UGM, Rifkanisa Nur Faiza baru saja menorehkan prestasi tingkat internasional di bidang kedokteran. Bersama rekannya dari Universitas Sam Ratulangi dan Universitas Indonesia, Rifkanisa tak hanya mengharumkan nama kampus, tetapi tentunya juga Indonesia.

Bagaimana tidak, dia dan kawan-kawan yang tergabung dalam tim Erudite ini berhasil unggul di peringkat pertama. Mereka mengalahkan lawan dari Inggris, Thailand, India, Singapura, sampai Korea Selatan.

Kompetisi yang diikuti oleh Rifkanisa dan kawan-kawannya ini merupakan lomba poster ilmiah dalam kompetisi bertajuk Asian Medical Students' Conferences (AMSC) 2022. Momen itu dihelat di Korea University, Seoul, pada 17-23 Juli 2022 lalu.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Keperawatan (FK-KMK) UGM ini harus melewati perjalanan panjang sebelum berhasil menyabet gelar internasional. Pasalnya, sebelumnya dia harus bertarung dengan 28 tim kuat dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik dan Oceania.

Sebelum ke final, Rifkanisa juga harus mengalahkan kompetitor di tingkat nasional dalam Pre Conference Competition AMSC 2022. Melalui tahapan ini, dia berhasil menduduki peringkat pertama hingga akhirnya mewakili Indonesia di tahap internasional.

"Di tingkat internasional diseleksi lagi dan 9 terbaik berhak mengikuti final untuk mempresentasikan gagasannya. Sembilan terbaik ini merupakan tim yang berasal dari Inggris, Thailand, Indonesia, India, Singapura, serta Korea Selatan," kata dia, dikutip dari laman UGM.

Karya cerdas Rifkanisa yang mengantarkannya menjadi juara adalah tentang penggunaan virtual reality (VR) telerehabilitation dalam meningkatkan keseimbangan dan gaya berjalan pasien Parkinson.

Menurutnya, rehabilitasi menggunakan metodenya itu bisa menghemat biaya, waktu, dan meningkatkan akses ke rehabilitasi klinis. Di samping itu, rehabilitasi dengan cara tersebut punya tingkat efektivitas layaknya perawatan tatap muka.

"VR juga menggunakan aktivitas sehari-hari sehingga lebih relevan untuk meningkatkan kualitas hidup dan fungsi sehari-hari," ungkap mahasiswa UGM ini dengan bangga.


(nah/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads