"Cagar budaya merupakan bukti kekayaan yang dimiliki bangsa, dan sudah seharusnya kita melestarikan secara bersama," katanya dalam laman resmi UGM, Selasa (26/7/2022).
"Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama melestarikan dan melindungi agar cagar budaya tidak hilang dan rusak dimakan usia," lanjutnya.
Cagar budaya adalah wujud pemikiran dan perilaku kehidupan manusia yang sudah terlaksana sejak dulu dan menjadi sejarah. Contoh bangunan dan benda yang lebih dahulu menjadi cagar budaya adalah Benteng Oranje di Maluku dan Arca Garuda Wisnu di Mojokerto dilansir dari laman Kemendikbud.
Sebelum ditetapkan sebagai cagar budaya, Tim Ahli Cagar Budaya akan memberikan kajian dan penilaian kepada calon cagar budaya terkait. Penilaian berdasarkan pada kriteria cagar budaya, nilai penting dan khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama dan/atau kebudayaan, serta memiliki nilai budaya penting bagi penguatan kepribadian bangsa Indonesia.
Berdasarkan hasil penilaian, akhirnya sebanyak 25 benda, struktur dan bangunan yang berlokasi di wilayah Kabupaten Sleman ditetapkan sebagai cagar budaya tahun 2021.
Dari 25 penerima SK Cagar Budaya Tingkat Kabupaten Sleman, Universitas Gadjah Mada dinyatakan sebagai lembaga penerima terbanyak. Tercatat ada 7 bangunan di UGM menerima SK Cagar Budaya dan Gedung Pusat UGM atau Gedung Rektorat sebagai yang utama.
Bangunan UGM yang mendapat predikat cagar budaya antara lain:
1. Gedung Pusat UGM
2. Museum UGM Kompleks Bulaksumur
3. Lima bangunan lainnya di Komplek Panca Dharma yang berada di Sekip
Direktur Perencanaan UGM, Muhammad Sulaiman, ST, MT, D.Eng., menyampaikan terima kasih karena UGM mendapat penghargaan cagar budaya terbanyak tingkat Kabupaten Sleman. Ia berharap setelah 7 bangunan UGM menerima SK Cagar Budaya Kabupaten Sleman akan terus dilanjutkan ke tingkat provinsi.
Lanjut Sulaiman, dalam upaya perawatan, UGM akan mengakomodasi perkembangan bangunan dan kebutuhan-kebutuhan terkini. Seperti implementasi di Gedung Pusat UGM yaitu adanya fasilitas bangunan baru untuk mengakomodasi para difabel dan bangunan lift.
"Karenanya penghargaan atau SK yang kami terima ini tentu menjadi motivasi, penyemangat kami untuk terus mengembangkan aset-aset yang bernilai cagar budaya agar menjadi percontohan di masa depan," tuturnya.
(lus/lus)