Cerita Siswa di Pekan Riset BRIN NTB: Begadang sampai Jam 3, Sarapan di Kelas

ADVERTISEMENT

Cerita Siswa di Pekan Riset BRIN NTB: Begadang sampai Jam 3, Sarapan di Kelas

Rahma Indina Harbani - detikEdu
Jumat, 15 Jul 2022 19:30 WIB
Salah satu peserta siswa IPSK di Pekan Riset BRIN, Nadia, dari SMAN 1 Merawang, Bangka Belitung.
Salah satu peserta siswa IPSK di Pekan Riset BRIN, Nadia, dari SMAN 1 Merawang, Bangka Belitung. Foto: detikcom/Rahma Indina Harbani
Mataram -

Pekan Pemuda Inovasi dan Riset Nasional (PIRN) di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) berlangsung selama 10-16 Juli 2022. Memasuki hari ke-5, Jumat (15/7/2022), peserta siswa membagikan cerita selama mengikuti pekan riset yang melibatkan peserta dari 28 provinsi di Indonesia ini.

Pantauan detikEdu di kelas IPSK 1 gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) NTB pukul 10.48 WITA, peserta siswa tengah menyajikan presentasi laporan penelitian tiap kelompok. Hari sebelumnya, peserta sudah diberi waktu untuk melakukan diskusi kelompok hingga mengolah data temuan yang diambil di lokus penelitian Gili Air dan Gili Trawangan.

Sarapan di Kelas

Salah satu peserta terlihat tengah menyantap sarapannya di kelas sembari mendengarkan hasil presentasi teman-temannya. Muhammad Fadil mengaku, ia terlambat ikut sarapan sesuai jadwal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Telat aja tadi makan (jadi harus sarapan di kelas)," ujar Fadil saat ditemui di ruang kelas IPSK1, Jumat (15/7/2022).

Siswa SMA IT Anak Sholeh Mataram ini memaparkan, dirinya terlalu disibukkan untuk mempersiapkan presentasi riset hari ini.

ADVERTISEMENT

"Harusnya sarapan jam 7 tapi sibuk siapin presentasi," kata dia.

Siswa yang hendak duduk di kelas 11 ini bercerita, sebelumnya ia mengerjakan laporan penelitian dengan teman kelompoknya mulai pukul 20.00 WIB malam kemarin.

"(Anggota laki-laki lanjut) di kamar penginapan sampe jam 3," ceritanya.

"Besoknya (hari ini) harus bangun di waktu Subuh. Jadi punya waktu tidur satu setengah jam," tambah dia lagi.

Begadang sampai Jam 3

Bermalam mengerjakan laporan penelitian juga ternyata dialami oleh Nadia. Menurutnya, durasi waktu pengerjaan laporan terbilang singkat.

"Waktunya sih mepet. Hari Rabu turun lapang (ambil data) terus kemarin kepotong kegiatan workshop," cerita dia.

Berdasarkan penuturan siswa SMAN 1 Merawang, Bangka Belitung ini, kelompoknya baru mulai mengerjakan laporan penelitian pada hari Kamis (14/7/2022) meski harus terpotong kegiatan lain. Sementara, tenggang waktu pengumpulan laporan pada pukul 22.00 WIB pada hari yang sama.

Meski demikian, Nadia mengaku tidak keberatan selama menjalani kegiatan di Pekan Riset BRIN ini. Di samping ada pembagian tugas yang teratur di kelompoknya, PIRN juga menciptakan jejaring kenalan sesama siswa dari seluruh Indonesia.

"Senang dan seru banget apalagi ketemu teman-teman baru (karena datang dari) beda-beda provinsi," ceritanya.

Sudah Ada Imbauan dari BRIN

Selaku instruktur kelas, Peneliti Kependudukan BRIN Temi Indriati Miranda sebetulnya sudah mengimbau siswa agar tidak bermalam dalam mengerjakan laporan. Untuk itu, ia menetapkan tenggat waktu pengumpulan laporan penelitian hingga pukul 22.00 WIB.

"Liat nih mereka mengirim (laporan) jam 2-3. Sudah saya marahin ini mengirim jam segini," tutur dia sambil memperlihatkan bukti chat siswa kepada detikEdu, Jumat (15/7/2022).

Bentuk marah yang disampaikan Temi bukan dalam artian menyalahkan perilaku siswa. Hal tersebut merupakan bentuk kekhawatirannya pada siswa yang harus melewatkan jam tidur pada pukul 22.00 WIB.

Di samping itu, Temi juga memandang dengan perspektif lain dari fenomena bermalam mengerjakan laporan. Ia melihat tingginya antusiasme siswa pada riset dalam fenomena tersebut.

Ditambah lagi, cerita Temi, siswa terlihat bersemangat kala tiba di lokasi penelitian.

"Sampai di Gili, kalian (peserta) langsung mencar (berpisah) dari kelompok," tandasnya.




(pal/pa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads