Pakar Unair Ingatkan soal Hepatitis Misterius: Siswa Jangan Jajan Sembarangan

ADVERTISEMENT

Pakar Unair Ingatkan soal Hepatitis Misterius: Siswa Jangan Jajan Sembarangan

Nikita Rosa - detikEdu
Sabtu, 14 Mei 2022 08:00 WIB
HEPATITIS written on a wooden block near a stethoscope, syringe and pills on a blue background. Medical concept
Foto: Getty Images/iStockphoto/ALENA DZIHILEVICH
Jakarta -

Hepatitis misterius sedang merebak di berbagai negara, termasuk Indonesia. Selain belum diketahui penyebabnya, penyakit ini juga ditemukan hanya menyerang anak di bawah usia 16 tahun.

Dokter Gastro-Hepatologi anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Dr dr Sp A(K) Bagus Setyoboedi menjelaskan meski penyebab hepatitis ini belum diketahui namun akibatnya kurang lebih sama dengan hepatitis lain. Hepatitis pada anak yang diakibatkan virus, biasanya menimbulkan gejala ringan hingga sedang.

"Gejala yang ditunjukkan sama dengan hepatitis pada umumnya. Namun sebagian kasus unknown hepatitis ini cepat memberat dan berdampak pada kegagalan fungsi hati, hingga kematian," sebut dr Bagus dalam laman resmi Unair.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gejala ringan yang tampak di antaranya adalah demam, mual, nyeri otot, muntah, diare, sakit perut dan demam, sebagian disertai gejala kuning. Jika sampai pada level akut maka dapat menyebabkan fulminan seperti gangguan pembekuan darah dan penurunan kesadaran.

Meski belum diketahui penyebabnya, hepatitis jenis baru ini disebarkan dengan tiga saluran.

ADVERTISEMENT

"Secara umum terdapat tiga saluran penyebaran penyakit, yakni saluran cerna, pernafasan, dan kontak darah," jelas dr Bagus.

Kemudian dalam penanganan hepatitis misterius ini, dia mengatakan bahwa tenaga medis Indonesia meningkatkan kewaspadaan dengan menggunakan single use medical equipment, serta selalu menerapkan universal precaution.

"Kementerian kesehatan bersama organisasi profesi kedokteran sudah menyiapkankan tata laksana dan alur rujukan dari fasilitas kesehatan pertama hingga lanjutan," terangnya.

Sebagai langkah pencegahan, dokter spesialis anak tersebut menyarankan para orang tua untuk mewaspadai penyebaran hepatitis pada anak. Terlebih karena sekolah Pertemuan Tatap Muka (PTM) akan dilaksanakan.

"Sangat disarankan memakai protokol kesehatan, tidak jajan sembarangan, serta tidak berbagi alat makan yang sama," ucap dia.




(nwy/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads