Apa Saja Skill yang Banyak Dilirik Perusahaan di 2022? Ini Kata Ahli Unair

Rahma Indina Harbani - detikEdu
Minggu, 06 Mar 2022 09:00 WIB
Ilustrasi. Ada sejumlah skill yang banyak dicari perusahaan pada 2022 menurut pakar Unair. Apa saja? (Getty Images/iStockphoto/Akarawut Lohacharoenvanich)
Jakarta -

Ada sejumlah skill atau keahlian yang disebut paling banyak dicari oleh perusahaan pada tahun 2022. Khususnya, skill tersebut diharapkan dapat mengimbangi era teknologi yang tengah berkembang saat ini.

Direktur Lembaga Pengembangan Manajemen dan Bisnis (LPMB) Universitas Airlangga (Unair) Dr. Windijarto mengungkapkan 10 skill yang dimaksud tersebut dalam gelaran webinar Preparing Human Capital for 2022 and Beyond, Rabu (2/3/2022) lalu. Skill yang pertama adalah ketahanan dan kemampuan dalam beradaptasi.

Selanjutnya, kemampuan seorang para pencari kerja dalam kepandaian teknologi juga dibutuhkan dalam era digital ini. "Kemudian, kemampuan berkomunikasi, emotional intelligence, cross-functional collaboration, leading through change," kata Windijarto, seperti dikutip dari laman Unair, Sabtu (5/3/2022).

Skill lainnya yang ternyata banyak dicari oleh perusahaan saat ini, kata Windijarto, adalah kemampuan dalam menjadikan sebuah perubahan sebagai peluang dan dapat mengelolanya dengan baik. Di samping itu, kemampuan dalam mengelola stres pun masuk sebagai keahlian penting yang perlu dikuasai.

"Lalu, manajemen waktu dan terakhir kreativitas," ujar Windijarto.

Selain skill yang mumpuni, Windijarto kemudian menekankan persiapan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi perubahan transformasi digital. Untuk itulah kemampuan adaptasi berperan penting di sini.

"SDM harus mampu beradaptasi dengan perubahan. Mampu memahami dan mempelajari hal-hal baru dengan cepat. Jangan hanya menerima, tapi terus mencari tahu," kata dia.

Tidak hanya skill dan persiapan yang dimiliki calon pekerja, Windijarto juga menjelaskan hak yang perlu diterima oleh calon pekerja demi mendukung skillnya. Hal inilah yang disebut Pimpinan LPMB Unair ini sebagai kesejahteraan pekerja.

Kesejahteraan pekerja yang dimaksud di antaranya adalah financial well-being atau keamanan segala kompensasi, physical well-being, career well-being, hingga social well-being yang meliputi keseimbangan kerja dan hidup sehari-hari.

"Lalu, mental health well-being. Kesehatan (pekerja) itu penting, terutama kesehatan mental. Perusahaan besar harus mulai menyiapkan untuk mental health," pungkasnya.

Melalui kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Forum Human Capital Indonesia Sofyan Rohidi juga menambahkan, skill yang perlu dikuasai oleh para pencari kerja ini tidak muncul tiba-tiba. Dalam artian, skill tersebut perlu dibina bahkan sejak awal kuliah dengan peran kampus di dalamnya.

"Talenta hebat harus kita siapkan, tidak muncul tiba-tiba. Harus dilakukan dan dibina sejak awal kuliah. Tidak hanya diberikan hard skills, kampus juga perlu memberi soft skills," tuturnya.



Simak Video "Saat Ibadah Cuma Buat Cari Dunia, Masihkah Diterima Allah?"

(rah/nwy)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork