I. Hal yang Perlu Diperhatikan Pasca Vaksin
1. Menunggu selama 15-30 setelah disuntik, gunanya untuk dilakukan observasi
2. Orang tua/pendamping perlu bertanya pada anak tentang yang dirasakan setelah vaksin. Setelah meninggalkan pos vaksin, harap segera memberi tahu ke nomor yang ada di kartu vaksin/fasilitas kesehatan yang memberikan vaksinasi/puskesmas terdekat, jika anak mengalami:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Nyeri/bengkak di area suntikan
- Demam/tidak enak badan
- Pusing
- Pegal/nyeri sendi
J. Cara Menanggapi KIPI
1. Tetap tenang
2. Jika ada nyeri, bengkak, atau kemerahan, maka kompres dengan air dingin di lokasi tersebut
3. Jika demam, kompres dengan air hangat atau mandi air hangat serta perbanyak minum air putih dan beristirahat
4. Jika dibutuhkan, minum obat yang dianjurkan petugas kesehatan
5. Hubungi petugas kesehatan bila gejala lebih dari tiga hari atau ada reaksi lebih berat. Dan apabila gejala tidak berkurang, tetap tenang dan hubungi petugas di nomor kontak yang tertera di kartu vaksin.
K. Ketentuan Dosis Kedua Jika Timbul Alergi
Suntikan dosis kedua tetap perlu dituntaskan. Namun, bila ada riwayat alergi berat seperti sesak napas, bengkak, urtikaria di seluruh tubuh, atau gejala syok anafilaksis (tidak sadar) setelah vaksin 1, maka disarankan vaksin 2 dilakukan di rumah sakit.
Hasil Pantauan KPAI Soal Vaksin Anak 6-11 Tahun
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah melakukan pengawasan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di berbagai sentra vaksin sekolah di Jakarta, Kota Bogor, dan Bekasi. Menurut keterangan tertulis yang disampaikan Komisioner KPAI Retno Listyarti pada wartawan, Rabu (05/01/2022), dari wawancara mereka terungkap bahwa anak-anak ingin divaksin agar bisa ke mal atau tamasya ke luar kota. Meski begitu, lebih banyak yang ingin divaksin agar bisa PTM dengan aman.
KPAI mendorong agar pemerintah segera melakukan percepatan vaksin anak 6-11 tahun di seluruh Indonesia, minimal hingga 70%. Sebab, vaksin usia 12-17 tahun yang dimulai pada Juli 2017 belum mencapai 70%, apalagi yang usianya 6-11 tahun.
Mereka juga meminta dinas-dinas pendidikan dan Kantor Kementerian Agama seluruh Indonesia menunda PTM untuk siswa TK dan SD sebelum tuntas disuntik dua dosis.
(nah/nwy)