Isi Surat Nina untuk Donald Trump
![]() |
Di dalam surat Nina untuk Trump pada 2019 lalu, Nina menjelaskan nasib mengenaskan hewan-hewan laut yang terdampak sampah plastik di lautan. Dia juga menyebutkan, sebagian sampah yang ada di Indonesia adalah milik Amerika Serikat.
"Kenapa Anda selalu mengirimkan sampah ke negara saya? Kenapa Anda tidak mengelola sampah negara Anda sendiri?" tulis Nina dengan bahasa Inggris dalam suratnya.
Pada bagian akhir surat, Nina meminta Trump yang memimpin saat itu, untuk menghentikan ekspor sampah ke Indonesia. Dia juga menuliskan tanda pagar (tagar) berbunyi 'take back your trash from Indonesia' atau ambil kembali sampah Anda dari Indonesia. Dirinya juga tidak lupa berpesan agar Trump membalas suratnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diundang dalam Rangkaian Acara COP26
Konferensi perubahan iklim COP26 yang dihadiri sejumlah pemimpin negara-negara di dunia beberapa waktu lalu, juga memiliki acara sampingan berupa pemutaran film dokumenter berjudul Girls or Future. Nina bersama dengan beberapa gadis remaja asal India, Australia, dan Afrika menjadi tokoh dalam film tersebut.
Awal mula Nina menjadi tokoh dalam film ini adalah ketika sutradara dan produser film dokumenter asal Jerman, Irja von Bernstoff mendengar kabar mengenai dirinya menyurati Donald Trump. Irja von Bernstorf tertarik dengan kisahnya dan mengemas kisah Nina dalam bentuk dokumenter.
Aktivis lingkungan remaja bernama lengkap Aeshnina Azzahra Aqilani ini juga sempat menjadi pembicara dalam Plastic Health Summit 2021 di Amsterdam pada Oktober lalu. Pada perhelatan ini, Nina menjelaskan bahaya mikroplastik, manajemen pengolahan sampah di Indonesia yang masih kurang optimal, kebiasaan membuang sampah sembarangan di sungai, bagaimana dia bersama teman-temannya aktif dalam gerakan penyelamatan sungai melalui organisasi River Warrior, dan sebagainya.
Simak Video "Video: Stasiun Luar Angkasa Versi Kutub Utara"
[Gambas:Video 20detik]
(nah/erd)