Saat lebaran di Turki Fauzul dan teman-temannya menciptakan suasana lebaran ala Indonesia. Dia dan teman-temannya akan memasak masakan di Indonesia.
"Kita menyetel lagu takbiran di rumah. Jadi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) menciptakan suasana sendiri. Kita berinisiasi sendiri saja. Kadang juga mengundang teman-teman Indonesia juga makan bareng," kata Fauzul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fauzul bercerita bahwa tahun kemarin dirinya bersama teman-teman asal Indonesia memasak rendang dan makanan khas lebaran lainnya.
"Masak opor dan ketupat. Buat ketupat sendiri dengan plastik. Jadi kita akalin gimana suasananya sama seperti di Indonesia. Kalau lebaran di sini kita sama teman-teman PPI. Ketika kita berkunjung ke rumah teman sesama Indonesia atau saat teman berkunjung ke kita, cerita-cerita. Kita berkumpul masak-masak," cerita Fauzul.
![]() |
Dirinya juga bercerita Idul Fitri adalah ajang untuk mencoba masakan baru.
"Jadi ada yang buat rendang, walaupun rasanya tidak mirip di Indonesia karena santannya santan kemasan nggak kayak di Indonesia. Kebetulan saya orang Padang jadi kebiasaan itu memasak rendang," kata Fauzul.
Tantangan lebaran di Turki lainnnya bagi Fauzul yakni sulit mendapatkan bahan-bahan masakan khas Indonesia. Makanya sulit menyamakan rasa masakan seperti khas Indonesia.
"Kalau masakan-masakan lain itu bisa seperti balado lalu opor, ketupat sayur itu bisa," demikian Fauzul.
Simak Video "Video: Bahlil Lahadalia Salat Id di Masjid Ainul Hikmah Golkar"
[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)