Kisah Mahasiswa RI Lebaran di Turki: Tidak Ada Maaf-maafan dan Takbiran

ADVERTISEMENT

Lebaran di Negeri Rantau

Kisah Mahasiswa RI Lebaran di Turki: Tidak Ada Maaf-maafan dan Takbiran

Anatasia Anjani - detikEdu
Sabtu, 15 Mei 2021 17:33 WIB
Kisah Mahasiswa Lebaran di Turki
Foto: Dok. Fauzul Azhim/Kisah Mahasiswa RI Lebaran di Turki: Tidak Ada Maaf-maafan dan Takbiran
Jakarta -

Fauzul Azhim adalah mahasiswa Indonesia yang kuliah di Turki. Dia sudah dua kali berlebaran di negeri tersebut.

Menurut Fauzul, suasana lebaran di Turki tidak semeriah di Indonesia namun ada pergelaran sholat Idul Fitri di masjid. Di Turki, sholat hanya dilakukan di masjid saja tidak seperti di Indonesia yang juga menggunakan lapangan.

Kisah Mahasiswa Lebaran di TurkiKisah Mahasiswa Lebaran di Turki Foto: Dok. Fauzul Azhim

Fauzul berkesempatan sholat Idul Fitri di salah satu masjid di Turki. Namun dia kebagian sholat di halaman masjid. Hal ini karena pandemi COVID-19 jadi sholatnya diberi jarak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Budaya orang sini juga beda, kalau misalnya sudah memasuki lebaran, mereka tidak ada budaya maaf-maafan. Kalau di Indonesia kan ada budaya itu, salam-salaman saling memaafkan. Kalau di sini sholat habis itu pulang," cerita Fauzul kepada detikEdu, Sabtu (15/5/2021) dalam Program Lipsus detikcom dengan PPID (PPI Dunia).

Lebih lanjut Fauzul juga bercerita usai sholat, dirinya berkumpul dengan teman-teman saja. Selain itu di sini juga tidak ada budaya takbiran.

ADVERTISEMENT

"Kalau di Indonesia ada beduk keliling dan menggunakan obor. Di sini biasa-biasa saja," ujar Fauzul.

Masyarakat Turki sendiri lebih meramaikan Idul Adha ketimbang Idul Fitri.

"Jadi ketika Idul Fitri datang itu biasa saja. Makanan yang disajikan itu teh, baklava, dan makanan manis lainnya dan tidak ada yang spesial. Kadang disediakan roti yang hambar terus dikasih teh kalau berkunjung ke rumah orang Turki," kata mahasiswa Istanbul Sabahattin Zaim University (IZU) itu.

Selain itu saat ini di Turki juga sedang menjalani lockdown sejak 23 April-17 Mei.

"Alhamdulilah kemarin H-1 lebaran, pemerintah mengumumkan bisa sholat di masjid. Jadi bisa sholat di masjid di dekat rumah. Jadi tidak boleh jauh-jauh. Misal pengen ke Hagia Sophia itu mungkin tidak bisa," ujar alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.

Berdasarkan keterangan Fauzul jika ingin berkunjung ke Hagia Sophia atau tempat-tempat lainnya bisa setelah sholat atau esok harinya.

"Itupun diperiksa keperluannya dan butuh surat untuk ke rumah sakit atau urusan penting lainnya. kalau nggak ada itu akan dipulangkan dan bisa juga ditahan id-nya. Tapi sejauh ini ada teman saya kemarin diperingatkan untuk pulang saja," jelas Fauzul.

Klik halaman selanjutnya

Saat lebaran di Turki Fauzul dan teman-temannya menciptakan suasana lebaran ala Indonesia. Dia dan teman-temannya akan memasak masakan di Indonesia.

"Kita menyetel lagu takbiran di rumah. Jadi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) menciptakan suasana sendiri. Kita berinisiasi sendiri saja. Kadang juga mengundang teman-teman Indonesia juga makan bareng," kata Fauzul.

Fauzul bercerita bahwa tahun kemarin dirinya bersama teman-teman asal Indonesia memasak rendang dan makanan khas lebaran lainnya.

"Masak opor dan ketupat. Buat ketupat sendiri dengan plastik. Jadi kita akalin gimana suasananya sama seperti di Indonesia. Kalau lebaran di sini kita sama teman-teman PPI. Ketika kita berkunjung ke rumah teman sesama Indonesia atau saat teman berkunjung ke kita, cerita-cerita. Kita berkumpul masak-masak," cerita Fauzul.

Kisah Mahasiswa Lebaran di TurkiKisah Mahasiswa Lebaran di Turki Foto: Dok. Fauzul Azhim

Dirinya juga bercerita Idul Fitri adalah ajang untuk mencoba masakan baru.

"Jadi ada yang buat rendang, walaupun rasanya tidak mirip di Indonesia karena santannya santan kemasan nggak kayak di Indonesia. Kebetulan saya orang Padang jadi kebiasaan itu memasak rendang," kata Fauzul.

Tantangan lebaran di Turki lainnnya bagi Fauzul yakni sulit mendapatkan bahan-bahan masakan khas Indonesia. Makanya sulit menyamakan rasa masakan seperti khas Indonesia.

"Kalau masakan-masakan lain itu bisa seperti balado lalu opor, ketupat sayur itu bisa," demikian Fauzul.



Simak Video "Video: Bahlil Lahadalia Salat Id di Masjid Ainul Hikmah Golkar"
[Gambas:Video 20detik]

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads