Sebanyak empat negara ASEAN sedang dilanda bencana banjir. Bukan kebetulan, Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organisation (WMO) mengatakan bencana ini disebabkan oleh faktor yang sama yakni siklon tropis.
Siklon tropis adalah gangguan atmosfer yang dapat memicu bencana hidrometeorologi. Menurut WMO, siklon tropis saat ini adalah aktivitas siklon tropis paling intens.
"Curah hujan yang memecahkan rekor, gelombang badai, dan banjir menyebabkan jutaan orang mengungsi dan menyebabkan kerugian ekonomi miliaran dolar," ujar Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo, dalam lama resmi WMO, dikutip Kamis (4/12/2025).
4 Negara ASEAN yang Sedang Terkepung Banjir
1. Indonesia
Siklon TropisSenyar membawa hujan deras, banjir, dan tanah longsor di wilayahSumatera Utara. Menurut data resmiBNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) per 4 Desember pukul 18:50 WIB, jumlah korban meninggal dunia adalah 836 orang, 509 dinyatakan hilang, dan 2.700 orang terluka. Lebih dari 570.000 orang mengungsi dari 50 kabupaten telahterdampak.
2. Vietnam
Vietnam terdampak Badai Koto dan front dingin. Hujan deras selama beberapa minggu telah membanjiri situs-situs bersejarah dan destinasi wisata populer. Kerugian dari bencana ini ditaksir mencapai jutaan dolar. Hampir 100 orang dilaporkan tewas.
Sejak 15 November hingga 21 November, angin timur yang kuat dikombinasikan dengan meningkatnya suhu udara dingin menyebabkan meluasnya hujan lebat. Pada akhir Oktober, stasiun meteorologi di Kota Hue, Vietnam Tengah, mencatat rekor curah hujan nasional 24 jam baru sebesar 1.739,6 mm. Nilai ini melampaui mendekati rekor curah hujan 24 jam tertinggi yang pernah tercatat (1.825 mm).
3. Filipina
Filipina masih dalam tahap pemulihan pasca-topan beruntun di awal November. Topan Kalmaegi atau Tino) ini menewaskan lebih dari 220 orang dan berdampak pada sekitar 2,4 juta orang.
Setahun sebelumnya, Filipina juga dilanda badai Fung-Wong (Uwan) yakni serangkaian siklon tropis yang belum pernah terjadi sebelumnya.
4. Thailand
Sebanyak 162 orang tewas dan lebih dari 1,4 juta rumah tangga serta 3,8 juta orang terdampak banjir sejak akhir November lalu. Menurut Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana, banjir telah melanda total 9 provinsi, 74 distrik, 407 kecamatan, dan 2.725 desa. Hat Yai, kota terbesar di wilayah selatan, juga terdampak. Curah hujan mencapai 370,2 mm.
Simak Video "Video Badan Meteorologi PBB soal Siklon Tropis Senyar Hantam Indonesia"
(nir/faz)