×
Ad

Dituding Perparah Kebakaran Hong Kong, Apa Itu Teknik Scaffolding Bambu?

Nikita Rosa - detikEdu
Kamis, 27 Nov 2025 16:00 WIB
Perancah Bambu di Wang Fuk Court Dilalap Api, Asap Pekat Selimuti Tai Po. (Foto: REUTERS/Tyrone Siu)
Jakarta -

Api melalap sebuah kompleks apartemen di Hong Kong pada Rabu (26/11/2025) waktu setempat. Bambu, yang digunakan dalam pembangunan, dituding memperparah menyebarnya api ke seluruh apartemen.

Reuters melaporkan kebakaran tersebut menghanguskan kompleks perumahan WangFuk Court diTai Po, Teritori Baru utara. Kompleks ini terdiri dari delapan menara 31 lantai yang berisi sekitar 2.000 unit apartemen dan menampung sekitar 4.800 orang.

Sebanyak 55 orang dilaporkan tewas dengan 300 orang masih dalam pencarian hingga Kamis (27/11) pukul 15.00 WIB. Peristiwa ini dicap sebagai kebakaran paling mematikan di Hong Kong dalam beberapa dekade.

Penyebab pasti kebakaran belum diketahui, tetapi teknik scaffolding bambu atau perancah bambu diduga membuat penyebaran api lebih cepat ke seluruh apartemen.

Tentang Teknik Scaffolding Bambu di Hong Kong

Hong Kong adalah salah satu tempat terakhir di dunia di mana bambu banyak digunakan untuk konstruksi. Bambu ini digunakan sebagai struktur sementara dalam konstruksi untuk menyediakan platform yang aman dan stabil bagi pekerja dan material pada ketinggian tinggi. Teknik ini dikenal dengan scaffolding bambu.

Bambu dipilih karena lebih ringan dan lebih murah daripada alternatif logam. Penggunaannya dalam konstruksi juga dipandang sebagai bentuk seni tersendiri, dengan menara bambu digambarkan dalam lukisan gulungan Dinasti Han dari 2.000 tahun yang lalu.

Meski memilih latar belakang sejarah yang kental, pemerintah kota Hong Kong tengah mendorong peralihan bertahap ke scaffolding berbahan logam. Melansir dari Guardian, alasannya karena kekhawatiran terhadap keselamatan, keterbatasan bahan bambu, dan tekanan agar konstruksi kota dapat mengikuti standar global modern.

Sebanyak 50% pekerjaan konstruksi publik akan diwajibkan menggunakan rangka logam. Selain tahan api, logam lebih tahan terhadap cuaca lembap Hong Kong daripada bambu.

Namun, Serikat Pekerja Scaffolding Bambu Hong Kong dan Kowloon menentang penghentian penggunaan bambu. Mereka khawatir jika teknik scaffolding ini diganti dari bambu ke logam, pekerjaan mereka akan terancam.



Simak Video "Video: Korban Kebakaran Apartemen Hong Kong Pilih Mengungsi di Mal"

(nir/nah)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork