Studi: Polusi Udara Bisa Memperlambat Perkembangan Otak Bayi yang Baru Lahir

ADVERTISEMENT

Studi: Polusi Udara Bisa Memperlambat Perkembangan Otak Bayi yang Baru Lahir

Siti Nur Salsabilah Silambona - detikEdu
Jumat, 24 Okt 2025 20:30 WIB
Pakar Sebut Bayi Rentan Terinfeksi Virus RSV
Foto: Getty Images/graphixchon/Polusi udara bisa memengaruhi perkembangan otak bayi yang baru lahir
Jakarta -

Sebuah studi menemukan polusi udara bisa berdampak buruk bagi ibu hamil. Para ilmuwan dari Barcelona mengungkapkan polusi udara bisa memperlambat pematangan otak bayi yang baru lahir.

Dalam temuannya, peneliti menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang terpapar partikel halus (PM 2.5) cenderung memiliki perkembangan mielin otak relatif lambat. Hal ini dapat menjadi indikator penting dalam proses tumbuh kembang sistem saraf.

Untuk menemukan hasil ini, tim peneliti dari Barcelona Institute for Global Health (ISGlobal) memindai 132 otak bayi baru lahir menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengaruh Paparan Polusi Udara terhadap Ibu Hamil

Hasil penelitian menemukan bahwa bayi yang ibunya terpapar udara dengan kadar PM2.5 tinggi selama masa kehamilan menunjukkan tingkat mielinasi (myelination) lebih rendah dibanding bayi dalam lingkungan udara yang bersih.

"Paparan polusi udara, bahkan dalam kadar yang relatif rendah, sudah cukup untuk mempengaruhi pematangan otak neonatus," ungkap Dr MΓ²nica Guxens, peneliti utama studi ini, dikutip dari EurekAlert.

ADVERTISEMENT

Mielinasi merupakan proses pembentukan lapisan pelindung pada sekitar serabut saraf otak. Proses ini penting karena membuat sinyal listrik antar sel otak dapat berjalan cepat dan efisien, bisa diilustrasikan seperti "kabel listrik" yang dilindungi isolator.

Jika mengalami kelambatan dalam prosesnya, maka perkembangan yang tidak optimal pada koneksi otak bayi bisa terjadi pada fase awal kehidupan.

Tempat Tinggal Ibu Hamil dan Paparan Polusi Udara

Para ilmuwan melakukan penggabungan data kualitas udara dari lokasi tempat tinggal ibu hamil dengan hasil MRI otak bayinya di bulan pertama pasca kelahiran.

Polutan utama yang diamati adalah PM 2.5, yaitu partikel halus berdiameter kurang dari 2,5 mikrometer yang dihasilkan dari pembakaran kendaraan bermotor, industri, serta asap rokok.

Hasil analisis menunjukkan hubungan linier, di mana semakin tinggi paparan PM 2.5 selama kehamilan, semakin rendah pula tingkat mielinasi otak bayi.

Namun, peneliti belum bisa memastikan zat mana dalam PM 2.5 yang paling berpengaruh, karena partikel ini terdiri dari banyak unsur termasuk logam berat seperti besi dan tembaga serta senyawa organik beracun.

Ibu Hamil Wajib Perhatikan Kualitas Udara Sekitar

Studi ini menjadi yang pertama memetakan efek polusi udara terhadap struktur otak bayi baru lahir secara langsung.

Selama ini, sebagian besar riset hanya meneliti efek jangka panjang seperti penurunan IQ atau gangguan perhatian pada anak usia sekolah.

"Mengetahui dampaknya sedini mungkin sangat penting. Jika perubahan mielinasi ini berlanjut, bisa memengaruhi fungsi kognitif dan perilaku anak di kemudian hari," jelas Guxens.

Para ilmuwan menekankan pentingnya upaya mengurangi kadar polusi udara, terutama di kawasan perkotaan dengan lalu lintas padat.

Selain itu, ibu hamil disarankan untuk lebih memperhatikan kualitas udara di sekitar tempat tinggal, seperti menghindari paparan asap kendaraan dan memperbanyak aktivitas di ruang terbuka hijau.

"Kesehatan lingkungan ibu bukan hanya soal paru-paru, tapi juga otak generasi masa depan," tulis para peneliti dalam laporannya di Environmental Research.

Meski temuan ini belum membuktikan hubungan sebab-akibat secara penuh, hasilnya memberikan peringatan kuat, bahwa polusi udara tidak hanya berdampak pada tubuh, tapi juga otak bayi bahkan sebelum ia lahir.

Penelitian lanjutan diharapkan dapat menjawab apakah perlambatan mielinasi ini akan berpengaruh hingga usia sekolah atau dewasa.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads