.webp)
Sebuah studi menemukan kaitan kecerdasan yang lebih tinggi pada anak-anak yang menghafal Al Quran. Semakin banyak yang dihafal, daya ingat dan tingkat kecerdasan menjadi semakin tinggi.
Studi berjudul "Does Quran Memorization Influence Adolescents' Intelligence Quotient and Memory Quotient and Memory Level?: A Cr el?: A Cross-Sectional Study in Mala oss-Sectional Study in Malaysia" telah terbit di Makara Journal of Health Research, Desember 2021. Studi ini dilakukan oleh Ismarulyusda Ishak, dan kawan-kawan dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Kuala Lumpur.
Penelitian dilakukan untuk menilai kaitan tingkat intelligence quotient (IQ) dan daya ingat siswa di sekolah tahfiz (menghafal Al Quran). IQ dan daya ingat telah diketahui sebagai faktor yang berkaitan dengan kecerdasan seseorang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 64 siswa laki-laki dari berusia 11-18 tahun dari dua sekolah tahfiz terpilih di Selangor, Malaysia. Dalam penelitian ini, hanya siswa laki-laki yang diikutsertakan sebagai subjek untuk membatasi pengaruh faktor internal yang berkaitan dengan bias gender, seperti pengaruh hormonal.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terstandar dan tervalidasi. Bagian pertama kuesioner ditujukan untuk data demografi. Kemudian tingkat hafalan Al Quran diidentifikasi berdasarkan jumlah halaman yang dihafal.
Al Quran secara keseluruhan memiliki 604 halaman dan 30 juz atau bagian, dan setiap juz memiliki sekitar 20 halaman. Dalam hal ini, studi menganalisis kategori hafalan Al Quran yang dibagi menjadi empat kategori berbeda: juz 1-5, 6-10, 11-15, dan 16 ke atas.
Bagaimana hasilnya?
Kecenderungan Tingkat IQ Tinggi pada Penghafal Al Quran
Studi menunjukkan, siswa yang menghafal Al Quran dalam kategori juz 16 ke atas memiliki tingkat IQ tertinggi. Peneliti mengungkapkan, otak menjadi lebih aktif saat menghafal kata-kata karena hal ini memengaruhi neuroplastisitas hipokampus, yang merupakan pusat pembelajaran dan memori di otak.
"Peningkatan pengulangan menghafal Al Quran secara bertahap akan meningkatkan kemampuan kognitif dan memori hafiz (penghafal) secara bertahap," jelas Ismarulyusda dkk., dikutip dari ScholarHub Universitas Indonesia (UI).
Studi juga menemukan, menghafal Al Quran bisa meningkatkan memori verbal jangka pendek. Namun, hal ini dapat dipengaruhi oleh suasana hati yang positif.
Para peneliti menerangkan, seseorang yang menghafal hal-hal baru, prosesnya akan dianggap sebagai ingatan jangka pendek. Memori jangka pendek dinilai tidak hanya mencakup angka, tetapi juga masalah yang lebih kompleks, seperti aktivitas yang melibatkan bahasa.
"Bukan hanya faktor pendidikan, tetapi juga variabel lain yang berperan penting perlu dipertimbangkan dalam menentukan tingkat memori seseorang," kata para peneliti.
Masih Ada Keterbatasan Penelitian
Meski tidak menunjukkan korelasi yang signifikan antara hafalan Al Quran dengan semua parameter yang diteliti, tapi siswa dengan tingkat hafalan yang tinggi menunjukkan tingkat IQ dan daya ingat yang tinggi. Ini menunjukkan korelasi positif yang lemah antara tingkat IQ, daya ingat, dan hafalan Al Quran.
Para peneliti menyadari bahwa studi mereka masih dalam tahap awal. Mereka juga menyadari beberapa keterbatasan dalam penelitian ini.
"Kami berharap penelitian lebih lanjut akan dilakukan pada subjek khusus ini. Penelitian selanjutnya sebaiknya mencakup kedua jenis kelamin dan melakukan analisis yang sesuai. (Termasuk) sekolah tahfiz beroperasi di berbagai lingkungan, yaitu lembaga yang didukung pemerintah, dikelola swasta, dan dikelola oleh lembaga swadaya masyarakat," kata mereka.
Ke depan, diharapkan penelitian lebih lanjut akan memilih sekolah-sekolah yang lebih sistematis untuk memastikan representasi yang lebih baik dan temuan yang lebih umum tentang kaitan dampak positif otak dengan menghafal Al Quran.
(faz/nwk)
