Sejarah Patung Jenderal Sudirman yang Mau Dipindahkan, Sudah 'Hormat' Sejak 2003

ADVERTISEMENT

Sejarah Patung Jenderal Sudirman yang Mau Dipindahkan, Sudah 'Hormat' Sejak 2003

Nikita Rosa - detikEdu
Sabtu, 04 Okt 2025 12:00 WIB
Patung Jenderal Sudirman Bolong
Patung Jenderal Sudirman. (Foto: Muhammad Abdurrosyid/ detikcom)
Jakarta -

Patung Jenderal Sudirman di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta, akan dipindahkan ke tempat baru. Sudah 'hormat' sejak 2003, seperti apa sejarah patung Jenderal Sudirman?

Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Pemprov Jakarta berencana menggabungkan Stasiun Karet dan StasiunSudirman Baru. Menteri PerhubunganDudyPurwagandhi mengatakan rencana ini sudah dibicarakan dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung dalam sebuah pertemuan pada Senin (29/9/2025). Dalam pertemuan itu, dibahas pula konsekuensi dari proyek ini adalah pemindahan patung JenderalSudirman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin Pak Gubernur menyampaikan bahwa ada kemungkinan memindahkan Patung Jenderal Besar Sudirman. Itu yang semula ada di sisi selatan, akan dipindahkan lebih mendekati ke arah Jalan MH Thamrin," kata Dudy dalam detikNews dikutip Sabtu (4/10/2025).

Patung Jenderal Sudirman sudah diresmikan sejak 16 Agustus 2003. Berdiri setinggi 11 meter, sebenarnya siapa itu Jenderal Sudirman?

ADVERTISEMENT

Sosok Jendral Sudirman

Menurut laman Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Kabupaten Banyumas, Jenderal Sudirman terlahir dengan nama Soedirman pada Senin, 24 Januari 1916. Sudirman muda memulai pendidikan dari Hollandsch-Inlandsche School (HIS) dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Wiworotomo Cilacap.

Ia cukup aktif dalam kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) dan Hizbul Wathon (HW). Sebelum bergabung dengan tentara, Sudirman pernah menjadi guru HIS Muhammadiyah Cilacap.

Pada masa pendudukan Jepang, Sudirman terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mewakili Cilacap. Memasuki masa perang kemerdekaan, Sudirman diangkat menjadi Komandan Resimen Divisi V dengan pangkat kolonel. Dalam konferensi Tentara keamanan Rakyat (TKR) 12 November 1945, Sudirman terpilih sebagai Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat.

Tak lama berselang,Sudirman dilantik sebagai Panglima Besar Angkatan Perang RI dengan pangkat Jenderal. JenderalSudirman wafat pada hari Senin, 29 Januari 1950 di usia 34 tahun.

Filosofi Patung Jenderal Sudirman yang Selalu Hormat

Patung Jenderal Sudirman dibuat oleh seniman asal Bandung, Edi Sunaryo. Pembuatan patung itu didanai oleh keluarga dan disumbangkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 2003-2004 di masa kepemimpinan Gubernur Sutiyoso.

Hal yang paling ikonik dari patung ini adalah pose Jenderal Sudirman yang selalu hormat. Pose ini bahkan pernah disentil oleh dalam salah satu adegan di film Naga Bonar Jadi Dua. Naga Bonar yang diperankan oleh Deddy Mizwar mempertanyakan kenapa seorang Jenderal dan pahlawan Indonesia justru menghormat pada warga yang berlalu-lalang.

Cucu Jenderal Sudirman, Ganang Sudirman, mengatakan filosofi hormat ini karena pihak keluarga ingin agar Jenderal Sudirman menghormati rakyat.

"Kami bikin menghormat, karena beliau ingin menghormat kepada rakyat. Itu yang buat pematung di Bandung, Pak Edi Sunaryo. Itu patung perunggu," kata Ganang Soedirman saat berbincang dengan detikcom di Museum Satria Mandala, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (12/11/2015) silam.

Ganang menuturkan jika Jenderal Sudirman adalah pemangku jabatan. Artinya, Jenderal Sudirman harus hormat kepada pemberi jabatan, yakni rakyat.

"Menurut eyang putri saya, beliau merasa beliau itu pemangku jabatan, pemangku jabatan harus memberikan hormat kepada yang memberikan jabatan, yaitu rakyat ini. Sudirman dipilih bukan oleh presiden, tapi oleh para Panglima Kodam, yang melantik presiden. Beliau merasa harus menghormati rakyat ini. Karena itu dibuat Gestur hormat," tuturnya.

Ganang menuturkan, pembuatan patung dengan gestur hormat itu juga pernah ditanyakan oleh dua mantan Panglima TNI. Salah satunya Jenderal (Purn) Wiranto.

"Pak Wiranto sempat tanya, 'kenapa kau buat itu hormat, kasihanlah, itu ikon kami', oh ndak bapak, itulah Soedirman, Soedirman nggak mau dihormati, ingin menghormati siapapun juga," jelas Ganang.

"Itu tangan diturunkan kalauamanahnya sudah nggak ada, tapi kan kebetulan beliau meninggalamanahnya masih ada, jadi sampai kapanpun nggak akan turun tangan itu,"imbuhnya.

6 Lokasi Patung Jenderal Sudirman

Sosok Jenderal Sudirman berdiri tegak di enam kota berikut:

Jakarta

Yogyakarta

Surabaya

Pacitan

Purwokerto

Alor

Itulah sejarah patung Jenderal Sudirman yang selalu hormat. Sudah pernah lihat secara langsung?




(nir/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads