HUT TNI 2025, Begini Sejarah TNI dari Masa ke Masa

ADVERTISEMENT

HUT TNI 2025, Begini Sejarah TNI dari Masa ke Masa

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 03 Okt 2025 19:30 WIB
Barisan pasukan TNI melakukan defile saat gladi bersih HUT TNI ke-80 di Monas, Jakarta, Jumat (3/10/2025). Ribuan prajurit dikerahkan dalam persiapan ini.
Sejarah TNI dari Masa ke Masa. (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan memperingati HUT ke-80 pada 5 Oktober nanti. Dalam sejarahnya, tentara nasional itu terus mengalami perubahan hingga menjadi TNI yang kita kenal sekarang ini.

Menurut laman resminya, cikal bakal ulang tahun TNI berkaitan dengan berdirinya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 1945. Setelah itu, HUT TNI senantiasa dirayakan setiap tanggal 5 Oktober.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HUT ke-80 TNI tahun 2025 mengangkat tema 'TNI Prima-TNI Rakyat-Indonesia Maju'. Ada beragam agenda yang akan diselenggarakan, mulai dari parade hingga pembagian sembako.

Sebelum membahas tema HUT TNI 2025, yuk pahami dulu sejarah TNI dari masa ke masa.

ADVERTISEMENT

Sejarah TNI

Menurut Majalah WIRA Kementerian Pertahanan Volume 56 yang terbit 2015 silam, pada 22 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR). Anggota BKR diambil dari bekas prajurit PETA, Heiho, dan organisasi lain. Tugas BKR adalah menjaga keamanan rakyat setempat.

Dibentuknya TKR juga dilatarbelakangi oleh keinginan para anggota BKR dan pemuda pejuang. Pasalnya setelah mengumumkan kemerdekaan, Pemerintah RI belum juga membentuk suatu tentara nasional Indonesia yang resmi. Eks perwira Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger (KNIL) atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda, Oerip Soemohardjo pun sampai berkata "Aneh suatu negara zonder tentara".

Selain itu, setelah BKR dibentuk Inggris datang ke Indonesia untuk mengambil alih kekuasaan dari Jepang. Situasi tersebut dimanfaatkan oleh tentara Belanda untuk kembali ke Indonesia Menyadari kondisi genting tersebut, pemerintah memanggil Oerip Soemohardjo dan ditunjuk sebagai Kepala Staf Umum dengan pangkat Letnan Jenderal.

Akhirnya pada tanggal 5 Oktober 1945, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan maklumat pembentukan tentara kebangsaan yang diberi nama Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Maklumat tersebut berbunyi: "Untuk memperkuat perasaan keamanan umum, maka diadakan satu Tentara Keamanan Rakyat".

Sidang kabinet pertama yang digelar pertengahan Oktober pun memberi mandat kepada Oerip untuk menyusun organisasi tentara. Kepala Staf Umum TKR, Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo menyusun TKR dengan 10 Divisi di Jawa dan 6 Divisi di luar Jawa. Satu di antara 10 Divisi TKR di Jawa adalah Divisi V di bawah pimpinan Kolonel Soedirman yang berkedudukan di Purwokerto meliputi daerah Kedu, Pekalongan, dan Banyumas. Berdasarkan catatan dalam buku Oerip Soemohardjo karya Amrin Imran yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah pada 20 Oktober 1945 mengumumkan pengangkatan Supriyadi sebagai pemimpin tertinggi TKR.

Dalam pengumuman yang sama, Oerip Soemohardjo ditunjuk sebagai kepala staf TKR, sementara Muhammad Sulyoadikusumo dipercaya sebagai menteri pertahanan ad interim. Oerip yang kala itu berusia 52 tahun mendapat mandat untuk merapikan struktur organisasi tentara.

Namun, Supriyadi, tokoh yang sebelumnya memimpin pemberontakan PETA di Blitar tak pernah muncul setelah penunjukan tersebut. Kondisi itu membuat Oerip mengambil langkah cepat dengan mengadakan pertemuan bersama para pimpinan TKR, mulai dari tingkat komandan resimen ke atas. Pertemuan penting itu berlangsung sekitar pertengahan November 1945 di Yogyakarta.

Akhirnya digelar voting pada rapat pertamaTKR tersebut untuk memilih pemimpin. Ada 2 calon yang diusung yaituOerip danSudirman. Pemungutan suara berlangsung ketat hingga akhirnyaSudirman ditetapkan menjadi Panglima BesarTKR.

Pada 18 Desember 1945 di Yogyakarta, Presiden Sukarno bersama Mohammad Hatta resmi melantik Kolonel Sudirman sebagai Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan pangkat jenderal.

Dalam amanatnya, Sukarno menegaskan beratnya tanggung jawab seorang panglima. Ia menekankan bahwa Panglima Besar harus mampu menyatukan seluruh kekuatan bersenjata ke dalam satu komando yang solid dan efektif.

Tak lama berselang, pada 27 Januari 1946, Presiden Sukarno menetapkan perubahan nama TKR menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Perubahan itu kembali dilakukan setahun kemudian. Melalui Penetapan Presiden Nomor 24 Tahun 1947, organisasi militer resmi berganti nama menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 3 Juni 1947.

Berdasarkan Penetapan Pemerintah No. 2 Tanggal 7 Januari 1946, nama Tentara Keamanan Rakyat diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat (TKR). Ini berarti bahwa Tentara Keamanan Rakyat hanya berumur 93 hari, yakni sejak tanggal 5 Oktober 1945 hingga 7 Januari 1946. Markas Tertinggi TKR mengeluarkan pengumuman bahwa mulai tanggal 8 Januari 1946, nama Tentara Keamanan Rakyat diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat.

Pada 27 Januari 1946, Presiden Sukarno kemudian mengubah nama organisasi militer menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Kemudian berubah lagi menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 3 Juni 1947 melalui Penetapan Presiden Nomor 24 Tahun 1947.

Perkembangan TNI dari Masa ke Masa

22 Agustus 1945: Badan Keamanan Rakyat (BKR) terbentuk.

5 Oktober 1945: Badan Keamanan Rakyat (BKR) berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

23 Januari 1946: TKR berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

3 Juni 1947: Peresmian nama Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Akhir tahun 1949: Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (ABRIS) dibentuk.

Tahun 1950: APRIS kembali berubah nama menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).

Tahun 1962: Bergabungnya TNI dan Polri menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

1 April 1999: ABRI bubar, nama TNI kembali digunakan sebagai angkatan bersenjata resmi Indonesia. TNI dibagi menjadi tiga angkatan bersenjata, yakni TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU), dan Angkatan Laut (AL).

Logo HUT TNI 2025 dan Link Downloadnya

Markas Besar TNI sudah mengunggah logo dan backdrop HUT TNI ke-80. Logo tersebut berbentuk lingkaran dengan tulisan angka 80 berukuran besar di bagian tengah.

Selain angka 80, dalam logo tersebut juga terdapat tulisan 'Prima' dan logo Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU), dan Angkatan Laut (AL).

Berikut link download Logo HUT TNI 2025:

Backdrop HUT ke-80 TNI
Logo JPG HUT ke-80 TNI
Logo PNG HUT ke-80 TNI

Menurut Instagram Pusat Penerangan TNI, @puspentni, HUT ke-80 TNI tahun 2025 akan dimeriahkan dengan acara puncak di Silang Monas, Jakarta. Agenda pada 5 Oktober 2025 ini meliputi upacara parade, makan gratis, pembagian sembako, hingga pembagian doorprize.

Demikian informasi mengenai sejarah TNI dari masa ke masa. Selamat merayakan HUT TNI 2025!




(nir/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads