Kenapa Kita Sering Ingat Wajah tapi Lupa Nama?

ADVERTISEMENT

Kenapa Kita Sering Ingat Wajah tapi Lupa Nama?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Rabu, 27 Agu 2025 10:00 WIB
ilustrasi lupa
Foto: iStockphoto/champpixs/Ilustrasi lupa
Jakarta -

Pernahkah di sebuah acara atau jalan, kamu bertemu seseorang dan mengenalinya, tapi lupa siapa namanya?

Ternyata hal ini lumrah terjadi pada kebanyakan manusia. Secara sederhana, ini disebabkan otak yang jauh lebih mudah menyimpan memori tentang visual, seperti wajah, dibanding memori dari pendengaran.

"Kita adalah makhluk visual. Otak kita memiliki lebih banyak korteks yang dikhususkan untuk memproses informasi visual dibandingkan dengan indra kita yang lain," kata E. Clea Warburton, seorang ahli saraf kognitif di Universitas Bristol, dikutip dari Association for Psychological Science (APS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita diprogram untuk mengkode dan mengambil informasi visual jauh lebih banyak daripada informasi auditori," imbuhnya.

Warburton mengatakan, kemampuan mengenali secara visual ini yang kemudian dikaitkan dengan bagaimana evolusi manusia berkembang dalam lingkup sosial.

ADVERTISEMENT

"Sebelum evolusi bahasa dan pemberian nama, nenek moyang kera kita mengandalkan penglihatan untuk membedakan antara kerabat, suku, dan orang luar," lanjutnya.

Manusia Lebih Sering Lupa Nama

Sebuah penelitian menemukan bahwa sekitar separuh mahasiswa yang diwawancarai melaporkan pernah dipanggil dengan nama yang salah oleh seseorang yang mereka kenal. Penelitian tersebut dipimpin oleh Samantha Deffler, seorang profesor psikologi di York College of Pennsylvania, dan rekan-rekannya.

Penelitian juga menemukan, dalam 95 persen kasus, kesalahan penyebutan nama tersebut dilakukan oleh anggota keluarga. Orang tua dan kakek-nenek menjadi yang sering melakukan kesalahan.

Ajaibnya, ketika seseorang salah mengingat nama, secara otomatis akan mengingat nama yang terkait atau mirip.

"Hal ini karena otak menyimpan informasi dalam jaringan istilah-istilah yang terkait," kata Judith Heidebrink, MD, seorang profesor riset penyakit Alzheimer, profesor neurologi, dan salah satu kepala divisi program gangguan kognitif di Fakultas Kedokteran Universitas Michigan.

"Anda lebih mungkin mengganti nama yang terdengar mirip atau yang terkait erat dengan suatu kategori," imbuh Heidebrink.

Penyebab Sering Lupa Nama

Dalam studinya, Deffler mengungkap pola lain terkait kesalahan verbal seseorang dalam mengingat nama. Misalnya, orang yang melakukan kesalahan hampir selalu lebih tua daripada orang yang mereka salah sebut, yang cenderung sering ditemui oleh pembicara.

Di sisi lain, perempuan sedikit lebih mungkin salah menyebut nama dibandingkan laki-laki, dan juga melaporkan nama mereka sendiri yang tertukar. Dalam hal ini, ternyata suasana hati bisa memengaruhi ingatan.

"Suasana hati juga dapat memengaruhi ingatan kita," ungkap Deffler, dikutip dari AARP.

Menurut studi, lebih dari 40 persen peserta melaporkan bahwa orang yang salah menyebutkan nama, cenderung sedang lelah, frustrasi, atau marah. Biasanya, mereka sedang mengerjakan beberapa kesibukan sekaligus, yang memungkinkan meningkatkan kesalahan penyebutan atau mengingat nama.

Uniknya, kata Deffler, banyak orang kesulitan mengingat nama, tapi justru cenderung mengingat pekerjaan mereka.

Mulligan menambahkan, sebenarnya, otak kita aktif mengganti satu kata dengan kata lain sepanjang waktu. Hal ini terjadi karena otak kita berusaha keras untuk mengingat kata-kata dengan cukup cepat agar dapat mengikuti alur percakapan.

"Saat kita mengobrol, otak kita bekerja dengan panik di balik layar, memindai daftar kemungkinan jawaban," papar Mulligan.

Proses ini melibatkan pemanggilan kata-kata dalam otak sesuai yang kita inginkan dan menolak kata-kata yang tidak kita inginkan. Kemampuan proses ini, akan menurun seiring penuaan.

"Hal itu dapat menyebabkan orang-orang (yang lebih tua) membuat lebih banyak kesalahan verbal," terang Mulligan.

Meski begitu, peneliti mengatakan bahwa seiring waktu, seseorang umumnya memang mengenal lebih banyak nama yang harus diingat. Jadi, lupa nama belum tentu merupakan pertanda seseorang akan mengalami masalah ingatan atau demensia.




(faz/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads