Liontin Emas Berusia 3.800 Tahun Sudah Secantik Ini, Bentuknya Apa Ya?

ADVERTISEMENT

Liontin Emas Berusia 3.800 Tahun Sudah Secantik Ini, Bentuknya Apa Ya?

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Rabu, 27 Agu 2025 19:00 WIB
Liontin emas berusia 3.800 tahun ditemukan di Pulau Kreta Yunani, berbentuk lebah atau tawon?
Foto: (Dokumentasi Museum Heraklion Yunani)
Jakarta -

Foto di atas adalah liontin emas berusia 3.800 tahun. Kebayang nggak manusia sudah bisa membuat perhiasan emas seestetik itu pada 3.800 tahun lalu. Bisa menebak bentuknya apa?

Bentuk liontin emas ini masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan. Liontin emas ini ditemukan pada tahun 1930 di pemakaman Chrysolakkos, yang berarti 'lubang emas', di kota Minos kuno Malia di Kreta, Yunani, demikian seperti dilansir Live Science, Senin (25/8/2025), dikutip Rabu (27/8/2025).

Meskipun arkeolog ternama Sir Arthur Evans menyatakan bahwa perhiasan tersebut menggambarkan lebah, identitas serangga pada liontin dan makna di balik desainnya telah diperdebatkan selama hampir satu abad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada Unsur Lebah Madu pada Gambar Liontin

Liontin tersebut menggambarkan dua serangga yang saling berhadapan, dengan kepala dan perut mereka menyatu dan sayap mereka terbentang ke belakang. Dua kaki masing-masing serangga tampak menggenggam serangkaian manik-manik emas yang tersusun secara konsentris. Tiga cakram kecil menjuntai dari sayap dan perut yang menyatu.

ADVERTISEMENT

Beberapa peneliti berpendapat bahwa aksesori ini menunjukkan lebah madu Eropa (Apis mellifera) sedang membuat madu, dengan alasan bahwa lebah tersebut sedang memegang sarang dan setetes madu di mulutnya.

Liontin ini memiliki panjang 4,6 cm dengan berat 5,5 gram, kira-kira sama dengan uang logam 25 sen AS. Para ilmuwan mendapati tukang emas kuno menggabungkan beberapa teknik untuk menciptakan 'mahakarya seni miniatur Minos'.

"Madu dan lilin merupakan elemen penting dalam perekonomian Minos, sementara lebah juga tampaknya merupakan simbol keagamaan Minos yang penting," demikian keterangan yang diberikan Museum Arkeologi Heraklion Yunani, tempat di mana liontin emas itu dipajang.

Pendapat Lain Tentang Gambar Liontin

Interpretasi bentuk liontin berupa lebah madu yang 'sudah mapan' ini kemudian mendapatkan penantang dari ilmuwan lain. Adalah pakar botani E Charles Nelson dkk yang menyoroti tiga lingkaran atau cakram yang menjuntai di bagian bawah.

Lingkaran-lingkaran ini mungkin mewakili buah hartwort Mediterania (Tordylium apulum), herba alias tanaman yang dapat dimakan yang umum di Kreta dan menghasilkan gugusan buah berbentuk cakram dengan tepi bermanik-manik.

Jika cakram yang menggantung mewakili buah ini, serangga yang digambarkan mungkin bukan lebah, demikian para peneliti yang dipimpin Nelson berpendapat. Serangga pada liontin tersebut lebih mirip dengan tawon mammoth (Megascolia maculata).

Ketika memakan tanaman berbunga seperti hartwort Mediterania, tawon mammoth tampak mencengkeram bagian bunga yang menghasilkan serbuk sari, melingkarkan perutnya di sekelilingnya, dengan sayapnya tersapu ke belakang.

Studi yang menantang pendapat mapan bentuk liontin emas lebah madu kembar ini dengan tawon mammoth sudah diterbitkan risetnya di The Antiquaries Jurnal yang dipublikasikan di bawah Cambridge University Press pada 30 September 2020 lalu dengan judul' 'Natural History Of A Bronze Age Jewel Found in Crete: The Malia Pendant'.

Nah kalau menurut detikers, liontin emasnya bentuk apa nih, lebah atau tawon? Atau tampak sama saja?




(nwk/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads