Tawon Vs Lebah Mana yang Lebih Bahaya? Begini Penjelasan Pakar Serangga IPB

ADVERTISEMENT

Tawon Vs Lebah Mana yang Lebih Bahaya? Begini Penjelasan Pakar Serangga IPB

pal - detikEdu
Rabu, 27 Agu 2025 09:30 WIB
Tawon Vespa Affinis
Ilustrasi tawon vespa Foto: (iStock)
Jakarta -

Pernah bertemu tawon atau lebah? Baru dengar dengungnya saja bisa bikin bergidik. Namun, tahu nggak mana dari kedua serangga tersebut yang lebih berbahaya?

Ternyata tawon jauh lebih berbahaya bagi manusia dibandingkan lebah karena kemampuan menyengatnya yang berulang, dengan racun lebih kuat. Hal tersebut diungkapkan oleh Tri Atmowidi, pakar serangga dari Departemen Biologi IPB University.

Menurut guru besar bidang ilmu Biologi Serangga itu, jika lebah hanya bisa menyengat sekali, maka seekor tawon mampu menyengat berkali-kali tanpa kehilangan sengatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam kondisi terganggu, baik tawon maupun lebah akan menyengat untuk mempertahankan diri. Namun sengatan tawon lebih berbahaya karena dapat dilakukan berulang kali. Sengat tidak terlepas dari tubuhnya," ungkap Prof Tri dalam keterangan tertulis yang diterima detikEdu, Selasa (26/8/2025).

ADVERTISEMENT

Sebaliknya, sengat lebah akan tertinggal pada bagian tubuh target. "Itu sebabnya lebah hanya bisa menyengat sekali. Setelahnya, sengat menempel pada korban dan lepas dari tubuh lebah," tambahnya.

Dari sisi venom, lebah memang menghasilkan jumlah racun lebih banyak, tetapi racun tawon lebih kuat dan bisa disuntikkan berkali-kali. "Sengatan tawon Vespa dapat menimbulkan reaksi toksik serius pada manusia, bahkan berujung pada kematian," ungkapnya.

Perbedaan Fisik

Prof Tri juga memaparkan cara mudah membedakan lebah dan tawon secara visual. Secara taksonomi, lebah (bees) termasuk kelompok Apiformes, sedangkan tawon (wasps) masuk ke dalam Spheciformes.

"Dari morfologi, lebah memiliki tubuh yang penuh rambut, termasuk pada tungkai. Tawon justru relatif lebih gundul dengan sedikit rambut," jelasnya.

Dari segi warna, lebah biasanya cokelat atau hitam, sebagian dengan belang pada abdomen. Tawon umumnya berwarna cokelat dengan variasi belang yang lebih mencolok.

Indonesia memiliki ratusan jenis lebah, di antaranya lebah madu (Apis cerana, Apis mellifera) serta lebah tanpa sengat atau klanceng (dikenal juga sebagai teuweul) yang dibudidayakan luas. Sedangkan kelompok tawon diwakili antara lain oleh tawon vespa (Vespa velutina, Vespa affinis).

Herbivora vs Predator

Perbedaan mendasar lainnya terletak pada perilaku makan. Lebah termasuk herbivor (pemakan tumbuhan) terutama nektar dan serbuk sari (polen). "Hal ini sesuai dengan tipe alat mulutnya yang dapat mengisap cairan dan mengunyah dengan menggunakan mandibulanya," jelas Prof Tri.

Lebah sangat aktif mencari sumber pakan untuk keperluan tubuhnya sendiri dan memenuhi pakan bagi larva di dalam sarang. Mereka menyimpan polen dan madu (nektar yang telah diolah dalam lambungnya) dalam sarang sebagai cadangan makanan.

Sebaliknya, tawon termasuk hewan predator (pemangsa) yang memakan serangga dan hewan kecil lainnya. "Aktivitas perburuan mangsa oleh tawon juga cukup aktif, karena tawon juga termasuk serangga sosial yang memberi makan larvanya di dalam sarang," paparnya.

Dari segi ekonomi, lebah jauh lebih berharga dibandingkan tawon. Lebah menghasilkan berbagai produk bernilai tinggi seperti madu yang mengandung banyak enzim dan gula, polen (serbuk sari) yang kaya protein, propolis sebagai antibakteri dan anticendawan, serta royal jelly sebagai sumber nutrisi.

Lebah madu juga menghasilkan lilin yang memiliki nilai komersial. Bahkan venom lebah dapat dimanfaatkan dalam terapi pengobatan.

"Tawon cenderung sedikit menghasilkan madu dan polen. Venom tawon Polistes juga dapat dimanfaatkan untuk terapi pengobatan," tambah Prof Tri.

Baik lebah maupun tawon memiliki habitat yang cenderung sama, yaitu pada area yang terdapat sumber pakan dan bahan untuk membuat sarang. Tawon dan lebah madu Apis cerana dapat ditemukan di perkampungan dan kebun dengan pohon yang bervariasi sebagai sumber pakan.

Kedua serangga ini berkembang biak dalam sarang dan termasuk serangga sosial yang mengembangkan sistem kasta (ratu, jantan, pekerja).

Halaman 2 dari 2
(pal/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads