Riset Universitas Tokyo: PAUD Turunkan Perilaku Berisiko pada Remaja

ADVERTISEMENT

Riset Universitas Tokyo: PAUD Turunkan Perilaku Berisiko pada Remaja

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Kamis, 31 Jul 2025 11:30 WIB
Ilustrasi Anak Sekolah di Jepang
Foto: Getty Images/iStockphoto/paylessimages/Ilustrasi PAUD di Jepang
Jakarta -

Jepang merupakan salah satu negara acuan dan kisah sukses kebijakan setahun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia. Riset di Jepang menemukan bahwa PAUD menurunkan perilaku berisiko pada remaja.

Di Jepang sendiri, wajib belajarnya selama 9 tahun mulai dari SD sampai SMP. Sedangkan SMA hingga pendidikan tinggi adalah pilihan. Namun, Jepang mempunyai riwayat reformasi prasekolah sejak tahun 1960-an. Antara tahun 1964 dan 1970, pemerintah Jepang mempromosikan pendidikan prasekolah dan meningkatkan tingkat pendaftaran dari 18% menjadi 39%.

Reformasi prasekolah Jepang berfokus pada perluasan akses dan keterjangkauan pendidikan dan PAUD, termasuk pengenalan PAUD gratis untuk anak usia 3-5 tahun dan perluasannya untuk anak-anak yang lebih muda dari rumah tangga berpenghasilan rendah. Reformasi ini juga mencakup pengintegrasian berbagai jenis lembaga PAUD dan pemenuhan beragam kebutuhan keluarga dan orang tua yang bekerja, demikian dilansir dari laman OECD, dikutip Kamis (31/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah dampak reformasi prasekolah di Jepang ini baru-baru ini diukur dampak jangka panjangnya oleh para peneliti di Universitas Tokyo, Jepang yakni Michihito Ando, Hiroaki Mori dan Shintaro Yamaguchi, demikian dilansir dari Science Direct pada Mei 2025, dikutip Kamis (31/8/2025).

Para peneliti menyusun data panel dari 46 prefektur, setingkat provinsi, di Jepang, kecuali Okinawa karena data dari provinsi ini tidak tersedia hingga tahun 1970-an.

ADVERTISEMENT

Variabel hasil utama para peneliti meliputi tingkat penangkapan remaja dan tingkat kehamilan remaja. Peneliti juga mengambil data tingkat pendaftaran SMA hingga perguruan tinggi, tingkat pendaftaran tempat penitipan anak, dan tingkat pekerjaan perempuan sebagai variabel hasil tambahan yang memudahkan interpretasi hasil utama.

Hasil Riset: Perilaku Berisiko pada Remaja Turun

Hasil riset mengungkapkan penurunan signifikan dalam perilaku berisiko di kalangan remaja. Dengan menganalisis perbedaan regional dalam peluncuran program, studi ini mengidentifikasi hubungan antara PAUD dan tingkat penangkapan kekerasan remaja yang lebih rendah serta kehamilan remaja.

Para peneliti mengamati tingkat kejahatan kekerasan di kalangan remaja dan tingkat kehamilan remaja sebelum dan sesudah reformasi prasekolah. Mereka menemukan bahwa reformasi prasekolah mengurangi kejahatan kekerasan remaja sebesar 34% dan kehamilan remaja sebesar 17% dibandingkan dengan tingkat rata-rata sebelum reformasi prasekolah, demikian dilansir dari Engoo pada Kamis (12/6/2025), dikutip Kamis (31/8/2025).

Dampak ini khususnya menonjol karena Jepang sudah memiliki tingkat kejahatan dan kehamilan remaja yang rendah dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya. Dan karena pendidikan prasekolah Jepang merupakan program universal yang melayani semua latar belakang sosial ekonomi, hasilnya menunjukkan bahwa pendidikan prasekolah dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat luas.

Para peneliti juga menemukan bahwa peningkatan pendaftaran prasekolah tidak mengakibatkan peningkatan pendaftaran SMA atau perguruan tinggi, yang menunjukkan bahwa penurunan perilaku berisiko bukan karena remaja terlalu sibuk dengan sekolah.

Para peneliti berpendapat bahwa penurunan perilaku berisiko mungkin disebabkan oleh perkembangan keterampilan nonkognitif di prasekolah, dan hal ini perlu dipelajari lebih lanjut.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penitipan anak di Jepang meningkatkan keterampilan nonkognitif anak-anak yang sangat muda. Keterampilan nonkognitif meliputi keterampilan komunikasi dan sosial, pengendalian diri, dan kemampuan bekerja dalam tim.

Temuan ini menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan nonkognitif memainkan peran kunci dalam mengurangi perilaku berisiko, yang menyoroti manfaat jangka panjang dari kebijakan PAUD.

Riset para peneliti Universitas Tokyo ini sudah diterbitkan dalam Journal of Public Economics Volume 245 pada Mei 2025 dengan judul 'Universal early childhood education and adolescent risky behavior'.




(nwk/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads