Kenapa Banyak Orang Salah Kaprah Soal Jurusan Psikologi?

ADVERTISEMENT

Kenapa Banyak Orang Salah Kaprah Soal Jurusan Psikologi?

Devita Savitri - detikEdu
Sabtu, 05 Jul 2025 18:00 WIB
Psikolog anak
Alasan megapa banyak orang salah kaprah soal jurusan psikologi. Foto: Getty Images/iStockphoto/Lacheev
Jakarta -

Jurusan psikologi erat hubungannya dengan membantu seseorang melalui terapi. Beberapa yang lain berkata bila jurusan psikologi cocok bagi seseorang dengan penyakit mental, karena mereka seakan "berobat jalan".

Sayangnya kedua hal tersebut merupakan kesalahpahaman tentang jurusan psikologi. Organisasi Psikologi Australia, MVS Psychology Group menjelaskan alasan mengapa banyak orang salah kaprah soal jurusan psikologi.

Hal ini bisa terjadi karena tak lepas dari penggambaran media. Pada film dan acara TV sering kali mendramatisir peran psikolog. Di mana psikolog digambarkan sebagai sosok pekerja ajaib yang mampu membaca pikiran orang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berangkat dari hal itu, siapa pun yang memiliki gelar psikolog dianggap akan menjadi terapis. Padahal, membaca pikiran manusia bukan hal yang mudah.

Kesalahpahaman Tentang Jurusan Psikologi Harus Diluruskan

Dikutip dari laman resmi MVS Psychology Group, dijelaskan bila pikiran manusia sangatlah kompleks. Sehingga, sangat sulit agar seorang psikolog membaca pikiran manusia dengan mudahnya.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, penting untuk mengoreksi kesalahpahaman tentang jurusan psikologi. Kesalahpahaman yang ada dapat menghalangi seseorang untuk mengambil jurusan psikologi.

Lebih jauh, mitos tentang jurusan psikologi dapat menciptakan hambatan untuk seseorang mencari dukungan terkait kesehatan mental. Orang mungkin enggan berkonsultasi dengan profesional karena prasangka yang terbentuk sebelumnya.

Terakhir, meluruskan mis-informasi tentang jurusan psikologi juga bisa membuat masyarakat mendapat informasi yang benar dan bermanfaat. Sehingga mereka bisa memahami apa layanan yang akan didapatkan ketika mengunjungi psikolog.

4 Kesalahpahaman Umum tentang Jurusan Psikologi

Monmouth University Amerika Serikat menjelaskan ada 4 kesalahpahaman umum tentang jurusan psikologi, yakni:

1. Psikologi Jurusan yang Mudah

Memang psikologi akan menjadi jurusan yang mudah jika kamu minat dan menguasai program studi tersebut, tetapi jika tidak, belum tentu. Psikologi mempelajari tentang cara orang berpikir, bukan membaca pikiran orang lain.

Selain itu, psikologi juga mempelajari tentang cara orang bertindak, bagaimana mereka memandang dunia, suka merancang studi penelitian, menganalisis data, membaca artikel jurnal akademis, hingga menulis laporan. Jika detikers menyukai hal itu, maka jurusan psikologi adalah jurusan yang mudah.

2. Psikologi hanya Tentang membantu Orang

Sebagian besar orang menganggap psikolog adalah salah satu profesi yang membantu pasien. Tetapi tak banyak yang tahu bila setengah dari semua psikolog benar-benar memberikan layanan langsung, seperti terapi dan konseling.

Psikolog tidak hanya berhubungan dengan orang, tetapi juga ada yang bekerja di universitas, bisnis, bahkan untuk pemerintah. Bidang tugas yang dikerjakan adalah melakukan penelitian, bertindak sebagai konsultan, menyediakan layanan sosial, hingga mengajar.

3. Tak Bisa Matematika? Ke Psikologi Saja!

Psikologi bukan jurusan yang tepat untuk jadi tujuan bila detikers ingin menghindari matematika dan proses hitung menghitung. Mahasiswa psikologi akan "berteman" dengan penelitian dan statistik, sehingga jurusan ini tak lepas dari angka dan proses menghitung.

Penelitian dan statistik adalah bagian penting di jurusan psikologi. Bahkan, hampir setiap kelas yang diambil dalam jurusan psikologi mengharuskan penelitian.

Untuk menjadi catatan, psikologi adalah ilmu dan proses untuk mempelajari perilaku dan pikiran memerlukan pemahaman tentang metodologi dan teknik eksperimen yang tepat.

4. Riset dan Statistik adalah Persyaratan Tidak Berguna

Banyak psikolog mungkin tidak pernah melakukan penelitian mereka sendiri, tetapi ikut berperan serta di dalamnya akan menjadi pelajaran berharga untuk memasuki dunia kerja. Penelitian menunjukkan bahwa pemberi kerja paling tertarik pada karakteristik berikut dari sarjana psikologi, seperti:

  • Keterampilan komunikasi
  • Keterampilan sosial
  • Keterampilan pribadi
  • Keterampilan pengumpulan informasi dan pemrosesan informasi
  • Keterampilan numerik, komputer, dan psikometrik.

Demikianlah alasan mengapa banyak orang salah kaprah soal jurusan Psikologi. Semoga membantumu ya detikers!




(det/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads