Mengapa Peta Modern Selalu Menempatkan Utara di Bagian Atas?

ADVERTISEMENT

Mengapa Peta Modern Selalu Menempatkan Utara di Bagian Atas?

Devita Savitri - detikEdu
Sabtu, 07 Jun 2025 20:00 WIB
Ilustrasi globe atau bola dunia
Foto: Unsplash/Greg Rosenke/Peta dunia menempatkan kutub utara di bagian atas
Jakarta -

Utara tidak selalu berarti "atas" dalam ilmu geofisika. Namun bila detikers membuka peta masa kini, pasti di bagian atas peta adalah wilayah kutub utara.

Pada dasarnya, utara tidak selalu berada di bagian atas pada peta masa lalu. Beberapa peta Mesir kuno menempatkan selatan di bagian atas.

Penempatan berbeda juga ditemukan pada peta Eropa abad pertengahan. Di masa itu, kartografer (ahli pembuat peta) Kristen menaruh arah Timur di atas peta, karena Yerusalem diketahui berada di arah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, penempatan timur di atas peta juga berkaitan dengan arah matahari terbit bagi keyakinan beberapa bangsa. Terakhir, para pemukim Amerika awal menempatkan barat di bagian atas peta. Alasannya karena itu arah yang sering mereka tuju.

Lalu, mengapa peta masa kini menempatkan utara di bagian atas peta? Dikutip dari Mental Floss, berikut penjelasannya.

ADVERTISEMENT

Ada Peran Claudius Ptolemeus

Jika ada yang harus bertanggung jawab atas fokus peta ke arah utara, sosok itu adalah Claudius Ptolemeus. Ensiklopedia Britannica menjelaskan Ptolemeus adalah seorang astronom, matematikawan, dan ahli geografi Mesir keturunan Yunani.

Ia terkenal di Alexandria pada abad ke-2 Masehi. Tulisan Ptolemeus pada beberapa bidang disebut sebagai puncak pencapaian ilmu pengetahuan Yunani-Romawi.

Khususnya yang menjelaskan tentang alam semesta geosentris (berpusat pada bumi) yang sekarang dikenal sebagai sistem Ptolemeus.

Di bidang geografi, Ptolemeus pernah mengeluarkan buku berjudul Geographia yang ditulis pada abad ke-2 M. Pada buku tersebut, ia menampilkan peta dunia yang dikenal dengan utara di atasnya.

Alasan mengapa ia memposisikan utara di bagian atas peta tidaklah jelas. Namun, mungkin berkaitan dengan lokasi penelitian yaitu Perpustakaan Alexandria.

Perpustakaan itu tidak memiliki banyak informasi tentang Belahan Bumi Selatan, maka utara yang dipakai sebagai titik atas peta. Setelah karya tersebut, karya Ptolemeus banyak dipakai oleh Sarjana Renaisans.

Setelah kutub utara magnet ditemukan, tata letaknya semakin menarik bagi para pembuat peta.

Kutub Utara Bumi

Kutub utara adalah ujung poros atau sumbu paling utara di bumi. Pada dasarnya ada dua jenis kutub utara, yakni kutub utara magnetis dan kutub utara geografis.

Kutub utara magnetis adalah titik di mana garis-garis medan magnet bumi bertemu, sedangkan kutub utara geografis merupakan tempat di mana semua meridian garis bujur berpotongan.

Kutub utara magnetis baru ditemukan pada 1831, dalam sebuah ekspedisi penjelajah Inggris, James Clark Ross. Awalnya, ekspedisi yang digawangi Ross ingin mencari Lintasan Barat Laut, tetapi gagal.

Namun ia malah menemukan kutub utara magnetis, di mana titik tempat jarum jam kompas pada sumbu horizontal menunjuk lurus ke bawah (pantai barat semenanjung Boothia, Kanada).

"Saya harus membiarkan orang lain membayangkan kegembiraan hati kami saat akhirnya mencapai tujuan besar ambisi kami. Tidak ada yang tersisa bagi kami selain pulang ke rumah dan berbahagia selama sisa hidup kami," ungkap Ross.

Diketahui kutub utara magnetis semula terletak di Arktik Kanada. Namun, para ilmuwan kini telah mengetahui selama beberapa dekade bahwa kutub utara mulai berubah. Kini, sedang bergerak ke arah Siberia, Rusia.




(det/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads