Peta Dunia Babilonia, Bergambar Hewan Mitologi di Atas Tanah Liat

ADVERTISEMENT

Peta Dunia Babilonia, Bergambar Hewan Mitologi di Atas Tanah Liat

Hani Muthmainnah - detikEdu
Jumat, 20 Sep 2024 08:30 WIB
Babylonian Map of the World yang disimpan di British Museum, Inggris
Babylonian Map of the World yang disimpan di British Museum, Inggris Foto: The Trustees of the British Museum
Jakarta -

Imago Mundi atau yang dikenal juga sebagai Peta Dunia Babilonia merupakan peta dunia tertua yang pernah diciptakan dalam peradaban manusia. Meskipun tidak akurat, peta ini dapat menunjukkan bagaimana orang Babilonia kuno memahami dan menggambarkan dunia mereka.

Sejarah Penemuan Peta Dunia Babilonia

Peta ini diperkirakan diciptakan antara 2.600 hingga 2.900 tahun yang lalu, pada masa Kekaisaran Neo-Babilonia. Masa tersebut terkenal akan kemajuan dalam bidang arsitektur, budaya, dan sains.

Mengutip dari National Geographic, seorang arkeolog bernama Hormuzd Rassam menemukan peta tersebut pada tahun 1881 di Sippar, Irak. Meskipun begitu ada yang menyebutkan bahwa peta ini pertama kali ditemukan di Borsippa, sekitar 115 kilometer di selatan Bagdad. Kini, peta ini disimpan di British Museum, London, Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karakteristik Peta Dunia Babilonia

Tablet tanah liat yang sudah retak ini berukuran 12,2 x 8,2 sentimeter. Peta ini menampilkan gambar dunia sebagai cakram yang dikelilingi oleh cincin air, disebut dengan "Sungai Pahit" atau Air Pahit".

Pada pusat cakram terletak sungai Efrat dan Kota Babilonia. Selain itu, peta ini juga dilengkapi dengan teks yang dituliskan dalam huruf paku yang memberikan informasi tambahan mengenai lokasi-lokasi yang digambarkan dalam peta.

ADVERTISEMENT

Peta ini menggambarkan wilayah Mesopotamia, merupakan daerah bersejarah di Timur Tengah memiliki julukan "tempat lahirnya peradaban" karena banyaknya peradaban kuno seperti Babilonia dan Asiria.

Dalam peta, Kota Babilonia ditunjukkan dalam bentuk persegi panjang di dekat bagian atas, dengan garis-garis sejajar di dalamnya melambangkan Sungai Efrat yang mengalir dari pegunungan utara ke aliran rawa di selatan.

Di luar wilayah Mesopotamia, peta ini menunjukkan laut yang dikelilingi oleh garis melingkar. Pada bagian atas peta terdapat label yang merujuk pada "tempat dimana matahari tidak terlihat" yang kemungkinan merujuk pada wilayah mitos atau kegelapan abadi, seperti yang dijelaskan pada epos Gilgamesh.

Selain menunjukkan berbagai wilayah, peta ini memberikan informasi mengenai berbagai makhluk mitos dan hewan fantasi, seperti kuda bersayap, ular laut besar, dan manusia kalajengking. Disinggung pula tentang beberapa tokoh legendaris seperti Utnapishtim, raja yang selamat dari banjir besar, dan Sargon, penguasa Kekaisaran Akkadia.

Pentingnya Peta dalam Sejarah

Sebagai sebuah artefak sejarah, peta dunia Babilonia memberikan pandangan yang menarik tentang bagaimana bangsa Babilonia melihat diri mereka dan dunia di sekitar mereka. Menurut Dr. Irving Finkel dari British Museum, representasi "Babel" dalam peta sebagai wilayah yang sangat luas dibandingkan kota-kota lain menandakan bahwa Babilonia dianggap sebagai pusat dunia.

Peta ini adalah contoh awal bagaimana manusia mencoba menggambarkan dunia mereka dengan cara yang lebih terstruktur, meskipun dengan teknik dan pengetahuan yang terbatas pada masa itu. Sesuai dengan laman detikedu, peta ini berkembang setiap masanya dan menunjukkan kemajuan yang sangat signifikan. Mulai dari sketsa kuno pada batu sekitar 30.000 SM hingga teknik yang menggunakan GIS dan penginderaan jauh.

Peta-peta kuno seperti Peta Dunia Babilonia bukan hanya berfungsi sebagai alat navigasi, tetapi juga sebagai cerminan pandangan dunia pada masanya. Meski kini tidak lagi berguna untuk navigasi modern, peta ini tetap menjadi saksi penting dari kehebatan dan imajinasi peradaban kuno.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads