Kolam Siloam bukan sekadar peninggalan arkeologis. Lokasi ini merupakan salah satu situs suci dan sarat sejarah di Yerusalem. Tempat ini menjadi saksi sejarah peradaban kuno, simbol warisan keagamaan, dan dipercaya sebagai lokasi terjadinya mukjizat penyembuhan oleh Yesus.
Dalam kisah Injil, Yesus menyembuhkan seorang pria yang buta sejak lahir. Yesus meludah ke tanah, membuat lumpur, lalu mengoleskannya ke mata sang pria. Ia lantas memerintahkan pria itu untuk membasuh diri di Kolam Siloam.
Siloam punya arti "yang diutus". Setelah melakukan apa yang dikatakan Yesus, pria buta itu pun celik matanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kolam ini turut lenyap saat kehancuran Kota Yerusalem pada Perang Yahudi-Romawi I tahun 66-74 M dan kemudian tertutup lapisan lumpur tebal.
Lantas kemudian pada abad ke-5, permaisuri Kerajaan Bizantium membangun sebuah kolam tak jauh dari lokasi awal Kolam Siloam. Kolam baru ini berabad-abad dianggap sebagai tempat terjadinya mukjizat Yesus.
Ditemukan Saat Pipa Limbah Meledak
Hingga pada suatu ketika di tahun 2004, sebuah pipa saluran limbah bawah tanah meledak. Pemerintah kota segera mengerahkan kru konstruksi untuk memperbaiki kerusakan.
Namun Yerusalem adalah kota yang berlapis-lapis sejarah. Ketika tanah digali di Yerusalem, tak hanya insinyur yang dikerahkan, tetapi juga para arkeolog.
Arkeolog Eli Shukron dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) ditugaskan mendampingi para pekerja konstruksi. Saat pekerjaan tengah berlangsung, Shukron mendengar suara gesekan dengan sesuatu yang bukan tanah biasa.
Ia segera memeriksa sumber suara tersebut bersama rekannya, Ronny Reich, seorang arkeolog veteran yang juga terlibat dalam banyak ekskavasi penting di Yerusalem.
Apa yang mereka temukan jauh melampaui ekspektasi siapa pun. Serangkaian anak tangga batu besar yang membentang menurun, sebagian tersembunyi di balik endapan tanah dan reruntuhan modern.
Penemuan ini menuntun mereka pada kesimpulan mengejutkan. Tangga-tangga tersebut berasal dari era Bait Suci Kedua, zaman Herodes, dan masa kehidupan Yesus.
Lebih mengejutkan lagi, struktur tangga itu sangat mirip dengan tangga selatan yang mengarah ke Kompleks Bait Suci, pintu masuk utama menuju pusat ibadah orang Yahudi kala itu.
Temuan itu mengarahkan para arkeolog itu pada sebuah kesimpulan monumental bahwa mereka mungkin menemukan kembali Kolam Siloam.
Kolam Siloam adalah lebih dari sekadar kolam kuno. Kolam tersebut adalah tempat suci yang berfungsi sebagai mikveh atau tempat pembasuhan ritual bagi para peziarah yang datang ke Yerusalem ribuan tahun lalu.
Dalam tradisi Yahudi, sebelum seseorang bisa memasuki kompleks Bait Suci, ia wajib melakukan penyucian diri di kolam seperti ini.
"Kolam Siloam adalah pemandian ritual terbesar di seluruh Yerusalem kuno," ujar Ze'ev Orenstein dari City of David Foundation dalam wawancara dengan Armstrong Biblical Archaeology Society. "Dan yang kita temukan hanyalah sebagian kecilnya."
Adapun bagi umat Kristen, Kolam Siloam memiliki makna yang sama sakralnya. Sebagai tempat Yesus melakukan penyembuhan.
Tantangan Para Arkeolog >>>
Simak Video "Video POV: Lihat Langsung Koleksi Artefak Bersejarah di BRIN"
[Gambas:Video 20detik]