Ratusan Ekstremis Serbu Al Aqsa, Coba Bawa 'Hewan Kurban'

Ratusan Ekstremis Serbu Al Aqsa, Coba Bawa 'Hewan Kurban'

Kristina - detikHikmah
Selasa, 13 Mei 2025 18:01 WIB
Bentuk kubah masjid Al Aqsa dengan kubah Shakhrah atau Dome of the Rock nampak sama. Namun, yang membedakan adalah warnanya.
Kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Foto: Getty Images
Jakarta -

Ratusan ekstremis Yahudi menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Mereka juga berupaya menyelundupkan seekor domba kecil untuk disembelih di halaman masjid.

Peristiwa itu terjadi pada Senin (12/5/2025). Sumber-sumber lokal, seperti dilansir WAFA, melaporkan para ekstremis itu menyerbu Masjid Al Aqsa melalui Bab al-Ghawanmeh dengan membawa seekor domba yang disembunyikan dalam tas kain. Domba itu diduga akan disembelih sesuai ritual Talmud.

Para penjaga Al Aqsa kemudian mengejar mereka dan menggagalkan upaya penyembelihan domba tersebut di Al Aqsa pada hari raya Paskah kedua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegubernuran Yerusalem dalam sebuah pernyataan mengutuk upaya penyembelihan hewan kurban di halaman Masjid Al Aqsa. Ia menganggap upaya ini sebagai tindakan berbahaya yang tidak dapat diabaikan.

"Pemerintah daerah memperingatkan bahwa sekelompok penjajah ekstremis pagi ini berupaya menyelundupkan seekor domba kecil ke Masjid Al Aqsa untuk disembelih di dalam halamannya, dalam upaya kriminal untuk melanggar kesucian tempat paling suci bagi umat Islam setelah Makkah dan Madinah," lapor WAFA.

ADVERTISEMENT

Yordania Sebut Pelanggaran Berat

Yordania sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan penjagaan Masjid Al Aqsa mengutuk tindakan ekstremis itu. Kementerian Luar Negeri Yordania dalam pernyataannya pada Senin menyatakan tindakan itu sebagai pelanggaran berat dan menggambarkannya sebagai "preseden berbahaya".

"Kementerian tersebut mengecam insiden tersebut sebagai pelanggaran berat dan terang-terangan terhadap hukum internasional serta status quo historis dan hukum yang berlaku di Yerusalem yang diduduki dan tempat-tempat sucinya yang dilakukan di bawah perlindungan otoritas pendudukan Israel," lapor Jordan Times, Senin (12/5/2025).

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Yordania Sufian Qudah menegaskan kembali penolakan Yordania terhadap "praktik provokatif" oleh ekstremis yang difasilitasi pendudukan Israel. Pihaknya memperingatkan konsekuensi serius dari pelanggaran di lokasi tersebut.

Tentang Kurban Yahudi

Ritual kurban Yahudi sudah tidak dilakukan lagi setelah penghancuran Bait Suci Kedua oleh bangsa Romawi. Rabbi Gary Somers yang juga kepala layanan akademik di Leo Baeck College, Inggris mengatakan ritual tersebut saat ini dikenang lewat doa.

"Saat ini kami tidak melakukan kurban karena tempat ritual ini sudah tidak ada lagi. Sebaliknya, kami mengenang pengorbanan ini lewat doa," ujarnya seperti dikutip dari laporan BBC pada Juni 2024 lalu.

Bait Suci adalah tempat yang saat ini menjadi lokasi berdirinya Masjid Al Aqsa.




(kri/dvs)

Hide Ads