Tren 'Quiet Quitting' Ramai Dilakukan Pekerja Gen Z di Jepang, Ini Arti dan Alasannya

ADVERTISEMENT

Tren 'Quiet Quitting' Ramai Dilakukan Pekerja Gen Z di Jepang, Ini Arti dan Alasannya

Fahri Zulfikar - detikEdu
Selasa, 27 Mei 2025 14:00 WIB
Ilustrasi pekerja jepang
Foto: Getty Images/Nikada/Ilustrasi pekerja Jepang
Jakarta -

Quiet quitting tengah menjadi tren bagi pekerja kalangan Generasi Z (Gen Z) di Jepang. Tren ini menjadi gaya hidup baru di dunia pekerjaan yang tidak berambisi untuk mengejar karier. Lantas apa arti quiet quitting sebenarnya?

Istilah quiet quitting pertama kali populer pada 2022 dan viral di TikTok. Istilah ini berasal dari Amerika Serikat, yang mempopulerkan pola pikir baru bagi anak-anak muda yang tengah bekerja.

Quiet quitting mengacu pada pola kerja secukupnya, sesuai tugas, dan melakukan pekerjaan seminimal mungkin. Pola kerja ini tidak terlalu mencari promosi atau kenaikan gaji dan tidak berambisi menaikkan karier.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara bahasa, quiet quitting memiliki arti berhenti dengan tenang atau diam-diam.

45% Pekerja di Jepang Terapkan Quiet Quitting, Kebanyakan Gen Z

Survei baru yang dilakukan perusahaan Mynavi, menemukan bahwa sekitar 45 persen karyawan penuh waktu di Jepang telah menerapkan quiet quitting. Mereka melakukan pekerjaan seminimal mungkin yang terpenting sudah mencukupi syarat tugas mereka.

ADVERTISEMENT

Survei melibatkan 3.000 responden berusia 20 hingga 59 tahun. Kelompok umur yang paling banyak menerapkan quiet quitting yakni anak muda berusia 20-an dari kalangan Gen Z, sebanyak 46,7 persen.

"Kita dapat melihat bahwa 'quiet quitting' menjadi norma baru," kata Akari Asahina, seorang peneliti di Mynavi Career Research Lab, dilansir Japan Times.

Menurutnya, tren itu bisa diterima karena perusahaan menyadari keberagaman setiap individu. Termasuk gaya kerja yang berbeda-beda.

Dalam survei, diketahui bahwa sekitar 60 persen responden melakukan quiet quitting karena merasa puas dengan apa yang mereka peroleh. Hal ini khususnya terkait cara mereka menghabiskan waktu baik selama jam kerja maupun di luar jam kerja.

"Lebih dari 70 persen dalam kelompok yang sama mengakui bahwa mereka ingin melanjutkan kebiasaan tersebut," tulis laporan survei tersebut.

Survei Tenaga Kerja CNBC, menunjukkan motivasi serupa terhadap Gen Z di dunia kerja, terutama dibandingkan generasi lain. Hampir setengah (47 persen) pekerja Gen Z melaporkan bekerja tanpa beban, dibandingkan dengan hanya 40 persen dari generasi lainnya, demikian dikutip dari Forbes.

Dalam hal ini, pekerja Gen Z cenderung bekerja hanya untuk mendapatkan gaji (42 persen). Kalangan Gen Z, bahkan telah mempertimbangkan untuk berhenti dari pekerjaan mereka lebih sering daripada generasi lainnya.

Apa Alasan Pekerja Melakukan Tren Quiet Quitting?

Menurut survei Mynavi, ada empat alasan utama mengapa pekerja muda di Jepang menerapkan quiet quitting, yakni:

1. Merasa tempat kerja mereka saat ini tidak sesuai dengan apa yang ingin mereka lakukan

2. Tidak puas dengan cara mereka dievaluasi oleh atasan

3. Lebih mengutamakan gaji dan manfaat dari pekerjaan mereka. Dalam hal ini, mereka lebih memilih untuk tetap bertahan di posisi mereka saat ini. Mereka berpikir bahwa promosi akan menghabiskan lebih banyak waktu atau tenaga pribadi mereka yang tidak sepadan dengan gaji yang mereka terima.

4. Tidak terlalu peduli dengan perkembangan karier

Tren Quiet Quitting Semakin Meluas

Sejak mulai populer pada 2022, quiet quitting semakin dikenal global. Laporan yang dirilis pada 2023 oleh perusahaan riset Amerika Gallup, mengungkapkan bahwa 59% karyawan di seluruh dunia terlibat dalam praktik tersebut.

Secara umum, tren ini kemudian memperlihatkan para pekerja yang tidak puas dengan upah rendah. Selain itu, tren ini juga menunjukkan kurangnya kesempatan untuk menunjukkan bahwa pekerja banyak yang mengundurkan diri karena rasa frustasi yang terpendam.

Survei lain oleh konsultan perangkat lunak Software Finder pada awal 2025, juga menunjukkan bahwa 4 persen karyawan penuh waktu di AS mempertimbangkan untuk mengundurkan diri sebagai balas dendam untuk tahun ini.

Simak juga Video 'Quiet Quitting Tren Kerja Seperlunya, Apa Sih Itu?':

(faz/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads