Aksi Monyet Kapusin yang Suka 'Culik' Bayi Monyet Jenis Lain Bikin Bingung Ilmuwan

ADVERTISEMENT

Aksi Monyet Kapusin yang Suka 'Culik' Bayi Monyet Jenis Lain Bikin Bingung Ilmuwan

Devita Savitri - detikEdu
Minggu, 25 Mei 2025 10:00 WIB
Seekor monyet kapusin berwajah putih jantan muda menggendong bayi monyet howler, tertangkap oleh kamera perangkap jarak jauh di Jicaron, Panama
Seekor monyet kapusin jantan muda berwajah putih menggendong bayi monyet howler, tertangkap oleh kamera perangkap jarak jauh di Jicaron, Panama Foto: Brendan Barrett / Max Planck Institute of Animal Behavior
Jakarta -

Para ilmuwan dibuat kebingungan melihat perilaku satwa liar aneh yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Apa itu?

Pada bulan Juni 2022, para peneliti menonton rekaman dari sebuah pulau di lepas pantai Pasifik barat Panama. Dalam video tersebut seekor monyet kapusin jantan berjalan melewati kamera sambil menggendong bayi monyet howler di punggungnya.

Ahli ekologi Max Planck Institute of Animal Behavior, Meg Crofoot mempertanyakan hal tersebut. Menurutnya perilaku itu sangatlah aneh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang saya lihat disini? Aneh sekali," katanya Crofoot dikutip dari laman Smithsonian Magazine.

Tradisi Monyet Kapusin Jantan Muda

Dari perilaku tersebut, peneliti akhirnya melihat rekaman video lebih banyak. Hingga akhirnya ditemukan bahwa perilaku tersebut adalah tradisi sosial baru di antara monyet kapusin jantan muda.

ADVERTISEMENT

Tradisi ini kemudian disebut dengan: menculik bayi monyet howler.

Monyet kapusin dan monyet howler adalah dua hewan yang sama-sama berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Mereka biasanya ditemukan di hutan hujan tropis.

Monyet howler yang diculik pada tradisi itu biasanya berusia kurang dari empat minggu. Dalam beberapa video yang diambil oleh tim peneliti, monyet howler dewasa sadar anak mereka hilang dan kerap memanggil bayi-bayi tersebut.

Melalui penelitian di jurnal Current Biology, monyet kapusin jantan muda diketahui tidak merawat bayi howler usai penculikan. Mereka tidak bisa memberi susu, akibatnya beberapa monyet howler mati karena kekurangan gizi.

Joker Jadi Monyet Kapusin Pertama yang Tertangkap Kamera

Video yang diperoleh peneliti merupakan hasil proyek yang dilakukan pada 2017 di Pulau Jicaron Panama. Para ilmuwan memasang perangkap kamera yang mampu mengambil foto atau video dan mendeteksi gerakan monyet kapusin.

Penelitian pada 2017 awalnya dilakukan untuk mengetahui perilaku monyet kapusin yang menggunakan peralatan dari batu. Perilaku ini menandai monyet kapusin sebagai populasi monyet pertama yang menggunakan alat.

Tetapi 5 tahun kemudian, perilaku baru 'menculik' bayi ditemukan peneliti. Tim dari lembaga Max Planck Institute of Animal Behavior memeriksa kamera dan rekaman secara seksama.

Hingga akhirnya mereka melacak kejadian pertama kali terjadi pada Januari 2022 oleh seekor monyet kapusin yang kemudian diberi nama "Joker".

Awalnya Joker tidak menarik perhatian, tetapi lima bulan setelah penampakan pertama makin banyak monyet kapusin meniru Joker. Selama 15 bulan, mereka menemukan 11 bayi monyet howler dibawa monyet kapusin muda kurang lebih 9 hari.

Selama pengamatan, Joker disebut memperhatikan bayi-bayi dan berinteraksi dengan mereka. Tetapi monyet kapusin lain tidak, mereka hanya mengadopsi perilaku Joker tanpa benar-benar berinteraksi dengan bayi-bayi yang diculik.

Para ilmuwan belum tahu secara jelas bagaimana monyet kapusin mendapatkan bayi monyet howler. Mengingat monyet howler tersembunyi hidup di pohon.

Berdasarkan hal tersebut, Crofoot berasumsi bahwa di pohonlah monyet kapusin menemukan mereka.

Menculik Bayi Karena Bosan

Terkait mengapa perilaku ini bisa terjadi, para peneliti memiliki beberapa kemungkinan. Salah satunya adalah karena monyet tersebut bosan.

Mereka hidup di Pulau Jicron dengan sedikit pesaing dan tidak ada predator di sana. Lingkungan yang rendah stres dan kurang menstimulasi ini dapat menyebabkan terciptanya perilaku baru.

Primatolog dari Universitas California yang tidak bergabung dalam studi, Susan Perry menyatakan memang ini perilaku monyet kapusin. Mereka merawat bayi yang bukan keturunannya untuk membangun hubungan.

"Mereka mencoba membangun hubungan dengan bayi yang akan menjadi kaki tangan/antek mereka saat bermigrasi," jelas Perry.

Pendapat lain disampaikan ahli primata dari Universitas Negeri Georgia, Sarah Brosnan. Brosnan menyatakan bayi monyet howler hanya dijadikan "mainan" karena yang menculit adalah monyet kapusin muda.

"Mereka masih remaja. Mereka tidak mengambil howler karena mereka menculik. Menurut saya mereka mengambilkan karena mainan itu menarik dan memikat, (sebuah) mainan yang mengeluarkan suara dan bergerak," ungkap Brosnan.

Bagi Crofoot, temuan ini menunjukkan bukan hanya manusia yang memiliki tradisi sosial yang lahir karena bosan. Primata juga dapat mengalami dinamika sosial yang sulit dijelaskan, meski harus merugikan spesies lain.

"Saya pikir itu hal yang sangat menarik dan penting untuk memahami diri kita sendiri, meskipun ada sisi suramnya juga," tandas Crofoot.




(det/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads