Indonesia Tidak Dijajah Belanda 350 Tahun, Begini Sejarah Sebenarnya

ADVERTISEMENT

Indonesia Tidak Dijajah Belanda 350 Tahun, Begini Sejarah Sebenarnya

Cicin Yulianti - detikEdu
Rabu, 14 Mei 2025 17:30 WIB
Young men from the Laskar Bambu Runcing stand ready with spears to take on the Dutch in 1946 in todays Indonesia in this handout photo provided to Reuters on February 17, 2022.  ANRI/IPPHOS/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT
Ilustrasi penjajahan. Foto: via REUTERS/ANRI/IPPHOS
Jakarta -

Pernyataan soal penjajahan Indonesia oleh Belanda selama 350 tahun masih banyak diyakini oleh siswa dan guru. Padahal, hal tersebut tidaklah benar.

Fakta tersebut diungkap oleh profesor hukum internasional GJ Resink. Berdasarkan penelitian ilmiahnya, Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun adalah keliru.

Ia membuktikannya lewat studi yang dilakukan berpuluh-puluh tahun hingga 2013. Profesor yang mengajar di Universitas Indonesia (UI) tersebut menuliskan kajiannya dalam buku berjudul "Bukan 350 Tahun Indonesia Dijajah".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana sejarah penjajahan Indonesia oleh Belanda yang sebenarnya? Ini pelurusan sejarah Indonesia dijajah Belanda 350 tahun oleh GJ Resink dilansir dari jurnal pendidikan sejarah karya Anju Nofarof Hasudungan dari Universitas Pendidikan Ganesha.

Asal-usul Pemahaman Indonesia Dijajah Belanda 350 Tahun

Resink mengungkap bahwa awal mula masyarakat meyakini bahwa Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun berasal dari ucapan Gubernur Jenderal BC de Jonge. Ia berkata, "Kami Orang Belanda sudah berada di sini 300 tahun dan kami akan tinggal disini 300 tahun lagiβ€³.

ADVERTISEMENT

Pemahaman penjajahan oleh Belanda 350 tahun diperkuat oleh ucapan Presiden Soekarno dalam pidatonya. Sebelum pembacaan teks proklamasi, ia mengatakan,

"Berpuluh- puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan beratus-ratus tahun gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan itu ada naiknya dan ada turunnya.β€³

Berdasarkan analisis peneliti, kata-kata Bung Karno di atas ditujukan hanya untuk membangkitkan semangat patriotisme dan nasionalisme masyarakat. Resink juga menemukan banyaknya artikel dan tulisan yang menyangkutpautkan masa kedatangan Eropa untuk berdagang sebagai awal mula penjajahan.

Mulanya, Orang Eropa Datang ke Nusantara untuk Berdagang

Seperti pada tahun 1596, Cornelis de Houtman melakukan pelayaran ke Asia untuk mencari rempah, bukan penjajahan oleh prajurit. Selain itu, ada banyak wacana yang mengaitkan VOC dengan penjajahan.

Padahal VOC atau Vereenigde Oostindische Compagnie adalah kongsi dagang yang punya hak istimewa. Mereka datang ke Nusantara pada 20 Maret 1602.

Warga pribumi juga sempat mengusir mereka karena sikapnya yang kasar dan sombong bukan karena penjajahan. Tak sedikit dari mereka yang dijebloskan ke penjara oleh aparat Kesultanan Aceh.

Dengan demikian, masa-masa kedatangan bangsa Spanyol hingga Portugis menurut Resink adalah masa pembangunan relasi perdagangan dua pihak yang setara.

Hitung-hitungan Lamanya Belanda Menjajah Indonesia

Resink dalam bukunya pun berusaha mengungkap lamanya waktu penjajahan yang sesungguhnya. Jika berkaca pada pernyataan penjajahan dilakukan selama 350 tahun, maka Belanda sudah ada di Indonesia sejak 1595.

Sedangkan tahun 1596 Cornelis de Houtman baru pertama kali mendarat di Banten dan dalam catatan sejarah de Houtman adalah orang Belanda yang pertama kali menginjakkan kaki di nusantara.

Saat itu pun Houtman datang dengan tujuan berdagang, bukan menjajah Indonesia. Pada masa itu juga, nama Indonesia juga belum ada.

Nama Indonesia baru lahir setelah 254 tahun dari sejak Houtman menginjakkan kaki di nusantara. Kata 'Indonesia' sendiri pertama kali dipakai sejak tahun 1850.

Adapun orang asing yang menggunakan nama Indonesia itu ialah James Richardson Logan (1869) dalam kumpulan karangannya yang berjudul The Indian Archipelago and Eastern Asia, terbit dalam Journal of the Asiatic Society of Bengal (1847- 1859) (Kumoratih, 2020).

Semasa Houtman berdagang, ia mengenal Indonesia sebagai Nusantara. Pada masa lalu Nusantara bukanlah apa yang disebut sebagai Indonesia seperti sekarang.

Nusantara kala itu adalah wilayah di mana negara-negara/kerajaan-kerajaan yang memiliki kedaulatan atas kerajaan masing-masing. Jika suatu kerajaan atau daerah merasa terjajah oleh Belanda saat dulu, maka besar kemungkinan wilayah-wilayah lainnya masih berdaulat.

Resink menemukan fakta sejarah lain bahwa masih banyak kerajaan yang merdeka pada 1850-1910. Dia menulis bahwa secara legal berbagai kerajaan dan raja di kepulauan ini, dari Sumatera hingga Sunda Kecil masih banyak yang merdeka, di antaranya Aceh hingga Siak-Riau.

Begitulah awal mula mengapa Indonesia disebut sebagai daerah jajahan Belanda selama 350 tahun. Semoga informasinya dapat mencerahkan detikers ya.




(cyu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads