Super Langka! Ikan Purba Coelacanth Terpotret Ilmuwan di Laut Maluku Indonesia

ADVERTISEMENT

Super Langka! Ikan Purba Coelacanth Terpotret Ilmuwan di Laut Maluku Indonesia

Devita Savitri - detikEdu
Kamis, 01 Mei 2025 17:00 WIB
Ikan coelacanth di Laut Maluku
Foto: Tangkapan layar Scientific Reports dokumentasi Alex Chappuis
Jakarta -

Ada spesies ikan purba yang dianggap telah punah sejak terakhir kali terlihat oleh nelayan pada tahun 1930-an. Spesies itu dikenal dengan nama ikan coelacanth.

Sejak saat itu, ikan coelacanth tidak pernah terlihat. Hingga hampir seabad kemudian, para ilmuwan kembali bertemu dan berfoto bersamanya.

Menariknya, ikan langka ini ternyata tinggal di Indonesia tepatnya wilayah laut Maluku. Coelacanth Indonesia disebut menjadi salah satu dari dua spesies ikan yang punya julukkan "fosil hidup" penghuni zona senja laut (di antara 200 hingga 1.000 meter di bawah permukaan laut).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spesies Rentan Punah

Dilansir dari jurnal Scientific Reports, ada 2 spesies ikan coelacanth yang masih hidup hingga kini. Yakni ikan coelacanth Samudra Hindia Barat, Latimeria chalumnae, yang ditemukan di Selat Mozambik, dari Afrika Selatan hingga Kepulauan Komoro, dan ikan coelacanth Sulawesi, L. menadoensis, yang ditemukan di lepas pantai Sulawesi dan Nugini Barat di Indonesia.

Coelacanth Samudra Hindia Barat (Latimeria chalumnae) tertangkap kamera oleh fotografer bawah air Laurent Ballesta lebih dari 10 tahun yang lalu. Sedangkan ikan coelacanth Indonesia ditemukan tahun 2024 lalu oleh para penyelam dari UNSEEN Expeditions, Alexis Chappuis dan Julien Leblond. UNSEEN Expeditions merupakan sebuah lembaga nirlaba asal Prancis yang berdedikasi dalam mengeksplorasi dan konservasi kelautan. Beberapa ilmuwan Indonesia juga terlibat dalam ekspedisi ini yakni Frensly D Hukom dari Pusat Riset Oseanografi-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), M Janib Achmad dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Khairun Ternate, I Gede Hendrawan dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana (Unud) Bali, dan Gino V Limmon dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura Ambon.

Ekspedisi di Indonesia terjadi di laut dekat Kepulauan Maluku 475,72 kaki atau sekitar 144 meter di bawah permukaan laut pada Oktober 2024 lalu di suatu pagi jam 09.00 WIT, dengan kedalaman maksimal sekitar 152-243 meter di bawah air.

ADVERTISEMENT

Lokasi itu ternyata merupakan rumah/habitat asli coelacanth Indonesia (Latimeria menadoensis). Momen ini menjadi yang pertama kali bagi para peneliti untuk melihat dan memotret penghuni laut purba itu.

Ikan ini digadang-gadang berasal lebih dari 400 juta tahun yang lalu. Dengan demikian, coelacanth hidup jauh lebih lama sebelum dinosaurus menjelajahi Bumi.

Kini, kedua spesies coelacanth tersebut terancam punah. International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam melabeli spesies Samudra Hindia Barat "sangat terancam punah".

Sedangkan spesies yang hidup di Indonesia masuk dalam label spesies "rentan" punah. Mengetahui bahwa coelacanth masih hidup di perairan Kepulauan Maluku akan sangat membantu para peneliti.

Terutama untuk menentukan jangkauan keseluruhan spesies dan menginformasikan rencana konservasi lebih lanjut. Sehingga coelacanth yang tinggal di Laut Maluku Indonesia bisa terlestari dan jadi "fosil hidup" yang penuh sumber pengetahuan tentang kehidupan Bumi di masa lalu.

Kehadiran coelacanth Indonesia kemudian dilaporkan dalam jurnal Scientific Reports dengan judul 'First record of a living coelacanth from North Maluku, Indonesia'.




(det/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads