5 Krisis Keuangan Besar yang Pernah Terjadi di Dunia, Ada yang Berlangsung 1772

ADVERTISEMENT

5 Krisis Keuangan Besar yang Pernah Terjadi di Dunia, Ada yang Berlangsung 1772

Novia Aisyah - detikEdu
Minggu, 06 Apr 2025 18:00 WIB
Ilustrasi uang
Ilustrasi krisis keuangan. Foto: Getty Images/acilo
Jakarta -

Dalam sejarah dunia, ada beberapa krisis keuangan yang dinilai parah pernah terjadi. Krisis keuangan kerap menyebabkan goncangan terhadap negara-negara yang terdampak.

Disebutkan melalui Science Direct, De Bonis et al (1999) mengatakan krisis keuangan adalah serangkaian gangguan yang lebih luas seperti penurunan tajam harga aset, kegagalan lembaga keuangan besar, atau gangguan di pasar valuta asing.

Di bawah ini detikEdu telah merangkum beberapa krisis keuangan dahsyat pada zaman modern, berdasarkan ensiklopedia Britannica.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Krisis Keuangan yang Dahsyat pada Zaman Modern

1. Krisis Kredit 1772

Krisis ini bermula di London dan dengan cepat menyebar ke seluruh Eropa. Pada pertengahan 1760-an, Kerajaan Inggris telah mengumpulkan sejumlah besar kekayaan melalui wilayah jajahannya dan perdagangan. Hal ini menciptakan aura optimisme yang berlebihan dan periode ekspansi kredit yang cepat oleh banyak bank Inggris.

Kehebohan itu berakhir tiba-tiba pada 8 Juni 1772, ketika Alexander Fordyce, salah satu mitra bank Inggris Neal, James, Fordyce, and Down, melarikan diri ke Prancis untuk menghindari pembayaran utangnya. Berita itu menyebar dengan cepat dan memicu kepanikan perbankan di Inggris karena para kreditor mulai membentuk antrean panjang di depan bank-bank Inggris untuk menuntut penarikan uang tunai segera.

ADVERTISEMENT

Krisis yang terjadi kemudian menyebar dengan cepat ke Skotlandia, Belanda, wilayah Eropa lainnya, dan koloni-koloni Inggris di Amerika. Para sejarawan mengklaim dampak ekonomi dari krisis ini merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan protes Boston Tea Party dan Revolusi Amerika.

2. Depresi Besar 1929-1939

Depresi Besar atau The Great Depression merupakan bencana keuangan dan ekonomi terburuk pada abad ke-20. Banyak yang percaya Depresi Besar dipicu oleh jatuhnya Wall Street pada tahun 1929 dan diperburuk oleh keputusan kebijakan yang buruk dari pemerintah Amerika Serikat (AS).

Krisis ini berlangsung hampir 10 tahun dan mengakibatkan hilangnya pendapatan secara besar-besaran, tingkat pengangguran yang tinggi, dan hilangnya hasil produksi, terutama di negara-negara industri. Di Amerika Serikat, tingkat pengangguran mencapai hampir 25 persen pada puncak krisis 1933.

3. Kejutan Harga Minyak OPEC 1973

Krisis ini dimulai ketika negara-negara anggota OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries/Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak) yang sebagian besar terdiri dari negara-negara Arab, memutuskan untuk membalas Amerika Serikat sebagai tanggapan atas pengiriman pasokan senjata ke Israel selama Perang Arab-Israel Keempat.

4. Krisis Asia 1997

Krisis ini bermula di Thailand pada 1997 dan dengan cepat menyebar ke seluruh Asia Timur dan mitra dagangnya. Aliran modal spekulatif dari negara-negara maju ke negara-negara Asia Timur seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Korea Selatan (yang saat itu dikenal sebagai "Macan Asia") telah memicu era optimisme yang mengakibatkan perluasan kredit yang berlebihan dan akumulasi utang yang terlalu banyak di negara-negara tersebut.

Pada Juli 1997, pemerintah Thailand harus meninggalkan nilai tukar tetapnya terhadap dolar AS yang telah dipertahankannya selama ini, dengan alasan kurangnya sumber daya mata uang asing. Hal itu memicu gelombang kepanikan di pasar keuangan Asia dan dengan cepat menyebabkan pembalikan investasi asing senilai miliaran dolar secara luas.'

Ketika kepanikan melanda pasar dan investor semakin waspada terhadap kemungkinan kebangkrutan pemerintah Asia Timur, ketakutan akan krisis keuangan global mulai menyebar. Butuh waktu bertahun-tahun untuk kembali normal.

IMF atau International Monetary Fund/Dana Moneter Internasional harus turun tangan untuk membuat paket talangan bagi negara-negara yang paling terdampak untuk membantu negara-negara tersebut menghindari gagal bayar.

5. Krisis Keuangan 2007-2008

Peristiwa ini memicu Resesi Hebat atau Great Recession, krisis keuangan paling parah sejak Depresi Besar, dan menimbulkan malapetaka di pasar keuangan di seluruh dunia. Dipicu oleh runtuhnya gelembung perumahan di AS, krisis tersebut mengakibatkan runtuhnya Lehman Brothers (salah satu bank investasi terbesar di dunia), membawa banyak lembaga keuangan dan bisnis utama ke ambang kehancuran, dan membutuhkan dana talangan pemerintah dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Butuh waktu hampir satu dekade untuk mengembalikan keadaan menjadi normal. Dalam prosesnya menghapus jutaan pekerjaan dan pendapatan miliaran dolar.




(nah/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads