Hadiri Diskusi The Yudhoyono Institute, SBY Ingatkan soal Krisis Iklim

Hadiri Diskusi The Yudhoyono Institute, SBY Ingatkan soal Krisis Iklim

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Senin, 12 Mei 2025 14:33 WIB
TYI Lecture Series yang mengusung tema β€˜Green Growth: Sustainable Growth with Equality’diselenggarakan di Hotel Marriott, Yogyakarta, Senin (12/5/2025)
TYI Lecture Series yang mengusung tema 'Green Growth: Sustainable Growth with Equality'diselenggarakan di Hotel Marriott, Yogyakarta, Senin (12/5/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Sleman -

Meningkatnya tensi geopolitik di berbagai belahan dunia kini telah berimbas pada krisis dunia, terutama krisis lingkungan dan iklim. Melihat realitas itu The Yudhoyono Institute menginisiasi forum TYI Lecture Series dengan mengusung tema 'Green Growth: Sustainable Growth with Equality'.

Chairman TYI, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, yang berbicara dalam closing remarks TYI Lecture Series mengingatkan pentingnya untuk menghadapi krisis iklim di tengah situasi global yang dinilainya memprihatinkan.

"Saat ini cukup prihatin melihat perkembangan dunia yang menurut saya kurang menggembirakan. Tiba-tiba dunia kita dijejali dengan isu-isu yang mungkin sebagian unprecedented yang terjadi, yang mencemaskan sementara peperangan masih terjadi di sana-sini," kata SBY di Hotel Marriott Yogyakarta, Sleman, Senin (12/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SBY mengatakan situasi geopolitik juga makin memanas. Belum ditambah lagi dengan perang dagang, perang ekonomi yang mungkin menjadikan dunia semakin rumit dan barangkali mengancam kehidupan bangsa sedunia.

Meski begitu ada satu hal yang jadi sorotan SBY, yakni terkait isu lingkungan. Dia meminta agar semua pihak bersatu mengatasi krisis lingkungan yang menjadi tanggung jawab bangsa di seluruh dunia.

ADVERTISEMENT

"Semua tahu bahwa krisis iklim, krisis lingkungan itu real. Bukan fiksi, bukan hoaks. Oleh karena itu aksi bersama kita juga harus real," tegasnya.

Oleh karena itu, Presiden ke-6 RI itu mengingatkan agar dunia bisa bersatu mengatasi krisis. Demi masa depan, demi anak cucu di kemudian hari.

"Kita harus mengingatkan dunia kita jangan larut dalam konflik dan peperangan ketegangan geopolitik yang hanya lebih menyusahkan kehidupan manusia. Marilah kita lebih bersatu. Marilah kita lebih berkolaborasi," ujarnya.

Sementara itu Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, mengatakan forum akademik ini bekerja sama dengan Stanford University yang mengundang seorang dekan dan tiga profesor.

"Kami menghadirkan sebuah tema yang sangat penting yaitu berbicara Green Growth, Pertumbuhan Hijau. Kita ingin Indonesia menjadi salah satu yang terdepan untuk bisa mewujudkan pertumbuhan termasuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, sustainable tapi juga berkeadilan. Itu mengapa judul kecilnya adalah sustainable growth with equity," ujar AHY.

AHY bilang, kehadiran kalangan akademisi termasuk juga pembuat kebijakan di pemerintahan, di eksekutif, diharapkan bisa bersinergi dan berkolaborasi dalam menelurkan sebuah pemikiran untuk bisa mengatasi krisis lingkungan.

"Seperti ini diharapkan bisa membawa solusi dan juga aksi nyata. Kita benar-benar berhadapan dengan ancaman serius terkait dengan krisis iklim, pemanasan global. Ini bisa dikatakan ancaman yang benar-benar harus kita waspadai, harus kita antisipasi secara serius dan tidak ada negara sebesar apapun bisa berdiri dan bekerja sendirian," pungkasnya.




(afn/apu)

Hide Ads