Modifikasi Cuaca Atasi Banjir Jabodetabek, Bagaimana Sejarah dan Caranya?

ADVERTISEMENT

Modifikasi Cuaca Atasi Banjir Jabodetabek, Bagaimana Sejarah dan Caranya?

Nikita Rosa - detikEdu
Rabu, 05 Mar 2025 12:00 WIB
Petugas Smart Aviation berbincang dengan tim usai menabur garam untuk modifikasi cuaca di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (15/5/2024). Tim penabur  menaburkan 2 ton garam pada Rabu (15/5/202) ke langit wilayah Sumbar di ketingggian 10-12 ribu kaki dalam kegiatan teknologi modifikasi cuaca pengendalian dampak bencana di daerah itu yang akan dilakukan hingga lima hari ke depan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/YU
Pesawat Modifikasi Cuaca. (Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Jakarta -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah melakukan upaya penanganan bencana banjir di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) mulai Selasa (4/3/2025). Hal tersebut dilakukan melalui operasi modifikasi cuaca (OMC).

Operasi ini dilakukan tiga hari menggunakan pesawat Cessna Caravan 208B, nomor registrasi PK-SNP. Penyemaian bahan baku berupa garam (NaCl) diharapkan dapat dilakukan pada area target.

Sorti pertama dimulai pukul 15.00 hingga 17.00 WIB, dilanjutkan sorti kedua pukul 17.30 hingga 19.30 WIB dan sorti terakhir pukul 20.00 hingga 22.00 WIB. Penyemaian 1 ton NaCL setiap sortinya akan dilakukan pada ketinggian 8.000 - 11.000 kaki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto SSos, MM menyampaikan, operasi ini akan berlangsung menyesuaikan dengan prediksi cuaca yang telah ditetapkan.

"Saat ini kita mulai dari tanggal 4 sampai 8 Maret mengingat prediksi curah hujan masih cukup tinggi," ujar Suharyanto dalam keterangan resmi yang diterima Rabu (5/3/2025).

ADVERTISEMENT

"Prakiraan cuaca juga menunjukkan masih berpotensi terjadi curah hujan tinggi pada pertengahan Maret 2025. Kita akan dukung dengan OMC untuk mengurangi intensitas hujan di sekitar Jawa Barat," lanjutnya.

Sejarah Modifikasi Cuaca di RI

Modifikasi cuaca sendiri bukanlah teknologi baru. Tepatnya, ide ini muncul saat Presiden Soeharto menjabat.

Awal mulanya, pemerintah melihat pertanian Thailand yang cukup maju berkat suplai kebutuhan air pertanian yang didukung oleh modifikasi cuaca.

"Berawal dari itu, Presiden Soeharto mengutus Pak Habibie untuk mempelajari TMC ini, kemudian tahun 77 dimulai proyek percobaan hujan buatan yang waktu itu masih didampingi asistensi dari Thailand," jelas Koordinator Laboratorium Pengelola Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Budi Harsoyo, dikutip dari laman resmi BRIN Rabu (5/3/2025).

Mulanya TMC dipelajari di Thailand dan diterapkan di Indonesia untuk mendukung pertanian melalui pengisian waduk-waduk strategis, baik untuk PLTA ataupun irigasi.

Setelah percobaan hujan buatan pada 1977, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berdiri pada 1978. Proyek hujan buatan kala itu ada di bawah Direktorat Pengembangan Kekayaan Alam (PKA).

Kemudian, pada 1985 didirikan UPT Hujan Buatan melalui SK Menristek/Ka BPPT No 342/KA/BPPT/XII/1985. Barulah pada 2015 dikenal istilah teknologi modifikasi cuaca (TMC) sesuai Peraturan Kepala BPPT No 10 Tahun 2015 yang mengubah nomenklatur UPT Hujan Buatan menjadi Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca.

Permintaan pelayanan TMC kemudian meluas, seperti penanggulangan kebakaran hutan, penanggulangan banjir, sampai pengamanan acara kenegaraan.

ProyekTMC untuk mengurangi curah hujan pertama kali dilakukan untuk mendukung pelaksanaan SEA Games XXVI Palembang pada 2011. Kemudian, menanggulangi banjir Jakarta pada 2013, 2014, 2020, hingga acara kenegaraan sepertiKTT G20 tahun 2022.

Cara Modifikasi Cuaca

Apa saja yang dilakukan dalam kegiatan modifikasi cuaca? Berikut tahapannya:

  1. BMKG menginformasikan keberadaan awan target dan arah/kecepatan angin kepada Flight Scientist dan pilot yang akan bertugas onboard dalam misi
  2. Pesawat membawa muatan garam yang akan ditaburkan di awan target
  3. Hujan sebisa mungkin diturunkan pada wilayah yang diinginkan, sesuai keperluannya
  4. Intensitas hujan berkurang di daerah target bertambah/berkurang, tergantung tujuannya.

Demikian sejarah dan cara modifikasi cuaca di RI. Semoga menambah wawasan!




(nir/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads