Menurut Studi, Konsistensi Jam Tidur Tak Kalah Penting dari Durasinya

ADVERTISEMENT

Menurut Studi, Konsistensi Jam Tidur Tak Kalah Penting dari Durasinya

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 04 Mar 2025 06:00 WIB
Posisi Tidur Wanita
Tidur. Foto: Getty Images/EyeEm Mobile GmbH
Jakarta -

Tidur malam yang baik sering diukur dari berapa jam kita tidur, tetapi dalam penelitian terbaru, tidur secara teratur pada pukul tertentu dinilai lebih penting daripada durasi tidur itu sendiri.

Berdasarkan penelitian baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Sleep, keteraturan tidur (seberapa konsisten pada jam berapa kita tidur-bangun) merupakan prediktor yang lebih kuat terhadap risiko kematian secara keseluruhan, daripada durasi tidur.

Jadwal Tidur Konsisten Hasilkan Risiko Penyakit Lebih Rendah

Penelitian tersebut menemukan bahkan orang yang secara konsisten tidur selama 7-8 jam, tetapi memiliki jadwal tidur yang tidak teratur, setiap malam memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke, serangan jantung, dan bahkan kanker daripada mereka yang tidur lebih sedikit tetapi memiliki jadwal yang konsisten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara keseluruhan, orang dengan waktu tidur-bangun yang paling konsisten memiliki risiko kematian (akibat semua penyebab kematian) hingga 48 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang rutinitasnya paling tidak konsisten.

Sayangnya, ini bukan berarti kita dapat tidur hanya empat jam semalam hanya dengan tidur pada jam 3 pagi yang teratur. Tidur yang cukup, tetapi tidak terlalu banyak, tetap penting.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari BBC Science Focus, dalam penelitian tersebut, mereka yang tidur kurang dari enam jam atau lebih dari sembilan jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Namun, meskipun durasi tidur tetap penting, kaitan antara kematian dan pola tidur teratur, lebih kuat dan lebih konsisten.

Para peneliti menganalisis data tidur dari hampir 61.000 orang di UK Biobank, dengan total lebih dari 10 juta jam tidur yang tercatat. Mereka menggunakan algoritma canggih untuk mempelajari pola dan kemudian melacak tingkat kematian peserta selama rata-rata 6,3 tahun. Dengan membandingkan kebiasaan tidur yang berbeda, mereka mengidentifikasi faktor mana yang terkait dengan risiko kematian dini yang lebih tinggi.

Para peneliti berharap temuan ini akan membantu memperbarui pedoman kesehatan masyarakat dan rekomendasi tidur. Mengingat risikonya, mereka percaya saran harus difokuskan tidak hanya pada tidur yang cukup, tetapi juga pada mempertahankan jadwal tidur yang konsisten untuk kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah temuan ini berlaku untuk orang-orang di luar Inggris dan di berbagai populasi.




(nah/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads