Bagi umat muslim, puasa Ramadan merupakan ibadah yang wajib dilakukan. Meski harus menahan makan dan minum sekitar 12 jam, ternyata berpuasa dapat memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan.
Berpuasa kini menjadi salah satu cara yang dilakukan banyak orang agar hidup lebih sehat. Sejumlah pakar kemudian melakukan penelitian terhadap manfaat puasa bagi kesehatan lewat berbagai studi.
Ingin tahu apa saja manfaat puasa bagi kesehatan menurut studi? Simak pembahasannya dalam artikel ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manfaat Puasa bagi Kesehatan Menurut Pakar
Ada beberapa studi yang membahas tentang manfaat puasa bagi kesehatan. Pakar menyebut bahwa puasa tak hanya sekadar menurunkan berat badan, tetapi juga mampu meningkatkan kesehatan jantung hingga menurunkan tekanan darah tinggi.
Berikut sejumlah manfaat berpuasa bagi kesehatan menurut berbagai studi:
1. Mencegah Diabetes Tipe 2
Dilansir Medical News Today, sering menjalani puasa ternyata bisa membantu mencegah diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat mengurangi resistensi insulin yang merupakan ciri utama diabetes tipe 2.
Sebuah studi pada 2022 mengungkapkan, puasa intermiten dapat mengurangi resistensi insulin. Namun, tinjauan ini juga menyebut bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mengatakan puasa intermiten lebih efektif daripada membatasi asupan kalori.
2. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat memicu sejumlah risiko penyakit berbahaya, mulai dari penyakit jantung, stroke, hingga ginjal. Salah satu cara untuk menurunkan hipertensi adalah dengan berpuasa.
Pada 2021, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association mengaitkan puasa Ramadan dengan tekanan darah rendah.
Peneliti Rami Al-Jafar dan timnya mengevaluasi 85 peserta berusia 29-61 tahun dari lima masjid di London, Inggris. Setiap peserta diukur tekanan darah sistolik (angka teratas) dan diastolik (angka terbawah) sebelum Ramadan, lalu dilakukan pengukuran sekali lagi tepat setelahnya.
Setelah disesuaikan dengan variabel seperti usia dan jenis kelamin, ditemukan bahwa adanya penurunan rata-rata 7,29 mmHg pada tekanan darah sistolik. Lalu, terjadi penurunan rata-rata 3,42 mmHg pada tekanan darah diastolik pada hari-hari setelah Ramadan.
3. Melawan Peradangan
Dilansir Healthline, beberapa penelitian menemukan bahwa puasa dapat membantu mengurangi tingkat peradangan sekaligus meningkatkan kesehatan.
Sebuah studi pada 2022 mengungkapkan, puasa intermiten secara signifikan dapat mengurangi kadar protein C-reaktif, yang merupakan penanda peradangan.
Studi lainnya menunjukkan bahwa melakukan puasa intermiten selama 1 tahun lebih ternyata efektif dalam menurunkan tingkat peradangan. Selain itu, puasa juga dapat mengurangi faktor risiko penyakit tertentu, seperti penyakit jantung.
4. Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat
Beberapa studi mengungkapkan bahwa puasa dapat menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL (low-density lipoprotein). Sedikit informasi, kolesterol jahat dapat memicu berbagai penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung dan stroke.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa puasa yang dilakukan secara selang-seling dapat mengurangi kadar kolesterol jahat. Lalu, untuk orang yang memiliki kelebihan berat badan (obesitas) dapat mencegah risiko penyakit jantung.
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa puasa secara selang-seling juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi, kadar trigliserida, dan kolesterol jahat.
5. Meningkatkan Fungsi Otak
Manfaat lain dari puasa adalah dapat meningkatkan kesehatan otak. Studi pada 2019 lalu mengungkapkan bahwa puasa intermiten dapat meningkatkan pertumbuhan sel saraf baru serta mengurangi risiko gangguan neurologis, seperti penyakit Alzheimer dan penyakit parkinson.
Lalu, sebuah studi pada 2018 dan 2021 melaporkan bahwa puasa dapat melindungi kesehatan otak sekaligus meningkatkan regenerasi sel saraf untuk membantu meningkatkan fungsi kognitif.
Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengungkapkan manfaat berpuasa terhadap fungsi otak manusia.
6. Bisa Memperpanjang Umur
Sejumlah penelitian mengungkapkan jika berpuasa dapat memperpanjang umur. Sebab, puasa dapat menjaga sekaligus meningkatkan kesehatan organ tubuh manusia.
Sebuah studi pada 2021 menganalisis efek puasa secara berkala pada usus manusia. Ditemukan bahwa puasa dapat meningkatkan bakteri baik dalam mikrobioma usus, termasuk spesies Christensenella yang berkaitan dengan memperpanjang usia.
Para peneliti juga mencatat adanya peningkatan sirtuin, yaitu protein yang terlibat dalam mengatur metabolisme dan juga dikaitkan dengan umur panjang. Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh puasa terhadap usia hidup yang lebih lama.
(ilf/fds)