Kisah manusia ditelan ikan paus selama ini terdengar dari sosok Nabi Yunus atau Jonah dari agama samawi. Namun, sebenarnya bagaimana rasanya ditelan ikan paus itu?
Adrian Simancas (23), warga Venezuela yang sedang menaiki perahu kayak di Selat Magellan, lepas pantai Patagonia, Chile bersama ayahnya, Dell, pada Sabtu (8/2/2025), pekan lalu. Sang ayah yang merekam video Adrian, tiba-tiba mendapati Adrian hilang saat ada seekor paus bungkuk (Megaptera novaeangliae) muncul dan membuka mulutnya. Paus itu sekelebat hilang bersama ombak. Tak lama, 5 detik kemudian, Adrian dan perahu kayaknya muncul kembali ke permukaan. Dell kemudian membantu Adrian dan kembali ke pantai tanpa cedera.
Video singkat yang direkam ayah Adrian itu viral di media sosial. Lalu apa yang dirasakan Adrian saat ditelan ikan paus itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasanya Ditelan Ikan Paus
![]() |
Adrian mengungkapkan sesaat setelah ditelan ikan paus, dia pikir dirinya sudah mati.
"Saya pikir saya sudah mati. Saya pikir ia telah memakan saya, bahwa ia telah menelan saya," kata Adrian kepada The Associated Press (AP) dilansir Live Science, Sabtu (15/2/2025).
Kemudian, dia memejamkan mata sejenak dan membukanya lagi dan menyadari bahwa dia berada di dalam mulut paus. Adrian hanya melihat warna biru tua dan putih dalam mulut ikan paus itu. Ada tekstur berlendir menyelimuti wajahnya.
"Saya merasakan tekstur berlendir menyentuh wajah saya," tutur Adrian kepada BBC.
"Saya bertanya-tanya apa yang dapat saya lakukan jika paus itu menelan saya karena saya tidak dapat lagi melawan untuk menghentikannya," katanya.
"Saya harus memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya," jelasnya.
Namun dalam hitungan detik, Adrian mulai merasa seolah-olah ia sedang naik ke permukaan.
Kejadian manusia ditelan ikan paus yang dialami Adrian ini bukan kasus pertama. Pada tahun 2020, video viral serupa memperlihatkan seekor paus bungkuk keluar dari air dan menutup mulutnya di sekitar dua pendayung kayak di California. Para pendayung kayak itu sedang mengambang di atas segerombolan besar ikan ketika paus itu muncul. Paus bungkuk itu segera melepaskan para pendayung kayak, yang tidak terluka dalam insiden itu.
Pada Juni 2021 lalu, Michael Packard (58), seorang penyelam lobster komersial, menemukan dirinya berada di dalam mulut paus bungkuk di lepas pantai Provincetown, Massachusetts.
Packard sedang menyelam mencari lobster di dasar laut pada suatu Jumat pagi di dekat Pantai Herring Cove ketika ia menemukan lebih banyak kehidupan laut daripada yang ia duga.
"Hari itu seperti hari biasa bagi saya. Saya keluar tepat saat matahari terbit. Saya masuk ke air dan melakukan dua kali penyelaman. Kemudian pada penyelaman ketiga, saya menyelam dan turun ke dasar laut. Saya terhantam. Seperti kereta barang... dan tiba-tiba semuanya menjadi gelap," kata Packard kepada Cape Cod Times dilansir dari Newsweek, 13 Juni 2022, ditulis Sabtu (15/2/2025).
Packard tersapu ke mulut paus bungkuk, hewan yang sering terlihat di lepas pantai Massachusetts.
Paus bungkuk adalah paus balin, yang berarti bahwa alih-alih gigi, mereka memiliki semacam sisir sangat halus yang terbuat dari keratin (protein yang sama yang menyusun rambut dan kuku manusia), yang mereka gunakan untuk menyaring air dari mulut mereka, sambil menyaring plankton, dan membuatnya tetap tinggal dalam mulut paus.
"Saya bisa merasakan bahwa saya sedang bergerak, dan saya bisa merasakan paus itu meremas dengan otot-otot di mulutnya," kata Packard.
Sama dengan Simancas, Packard berpikir dirinya akan mati di mulut paus bungkuk itu.
"Saya berpikir, 'tidak mungkin saya bisa keluar dari sini. Saya sudah selesai, saya mati.' Yang dapat saya pikirkan hanyalah anak laki-laki saya - mereka berusia 12 dan 15 tahun," tutur Packard.
Paus itu tampaknya menyadari bahwa ia telah menggigit lebih banyak daripada yang bisa dikunyahnya, dan mulai mencoba dan memuntahkan Packard.
"Lalu [paus itu] mulai naik. Tiba-tiba paus itu muncul ke permukaan dan ia mulai menggoyang-goyangkan kepalanya dan menjadi tidak menentu... lalu, bum! Aku terbang keluar dari mulutnya. Dan aku seperti, 'Ya Tuhan.' Namun, di sana aku hanya mengambang di permukaan. Dan aku hanya melihat ke langit. Aku kacau, aku tahu, tetapi kupikir aku akan hidup," kisah Packard.
Apakah Paus Bungkuk Memakan Manusia?
Paus bungkuk (Megaptera novaeangliae) memakan plankton, ikan kecil dan krustasea alias udang-udangan kecil. Untuk makan cukup banyak untuk mempertahankan ukuran besarnya, paus-paus itu mengambil lebih dari 5.000 galon (23.000 liter) air laut dan menyaring mangsanya melalui lempeng balin - seperti gigi berbulu panjang yang menyaring alih-alih menggigit. Strategi ini berevolusi untuk berburu hewan kecil, bukan manusia di atas perahu kayak.
Erich Hoyt, seorang peneliti di Whale and Dolphin Conservation di Inggris dan penulis Encyclopedia of Whales, Dolphins, and Porpoises, mengatakan kepada Live Science bahwa paus dalam video tersebut kemungkinan besar menyambar si pendayung kayak secara tidak sengaja.
"Tidak jelas dari video tersebut apakah si pendayung kayak itu sepenuhnya berada di mulut paus. Ia mungkin sebagian berada di dalam, tetapi saya yakin paus itu akan segera mengeluarkannya," kata Hoyt.
Sedangkan ahli konservasi Brasil, Roched Jacobson Seba kepada BBC mengatakan, paus bungkuk memiliki tenggorokan yang sempit 'seukuran pipa rumah tangga' yang dirancang untuk menelan ikan dan udang kecil.
"Mereka secara fisik tidak dapat menelan benda-benda besar seperti kayak, ban, atau bahkan ikan besar seperti tuna. Pada akhirnya, paus itu memuntahkan kayak itu karena secara fisik mustahil untuk ditelan," jelas Seba.
Seba melanjutkan, paus bungkuk itu kemungkinan menelan Simancas secara tidak sengaja. Paus itu kemungkinan sedang memakan sekawanan ikan ketika ia secara tidak sengaja menyendok kayak beserta makanannya.
"Ketika paus muncul ke permukaan terlalu cepat saat makan, mereka dapat secara tidak sengaja menabrak atau menelan benda-benda di jalur mereka," urai Seba.
Meskipun paus bungkuk tidak memakan manusia, mereka terkadang melukai manusia saat merasa terancam. Pada tahun 2020, induk paus bungkuk - yang kemungkinan mencoba melindungi anaknya - menyerang perenang di Australia hingga terluka dan dirawat di rumah sakit. Namun, spesies ini lebih dikenal karena terkadang menyelamatkan hewan lain dari predator seperti paus pembunuh (Orcinus orca) daripada melukai manusia.
Simancas berbicara dengan ayahnya tentang paus pembunuh sesaat sebelum insiden dengan paus bungkuk terjadi, paus pembunuh juga hidup di lepas pantai Chile. Dia mengatakan kepada AP bahwa dia mengira paus itu mungkin paus pembunuh pada awalnya. Namun, meskipun demikian, manusia di lautan tidak perlu takut pada paus pembunuh.
"Tidak ada kasus paus pembunuh liar yang membunuh dan memakan manusia," kata Hoyt.
Beberapa paus pembunuh memiliki kebiasaan menyerang perahu di Eropa, dan spesies tersebut telah membunuh manusia saat ditawan, tetapi hanya ada satu kasus yang dikonfirmasi tentang paus pembunuh liar yang menggigit manusia. Orang yang malang itu adalah seorang peselancar di California pada tahun 1972, yang mungkin dikira paus pembunuh sebagai anjing laut.
(nwk/nwk)