Paus menjadi salah satu hewan yang bisa berusia puluhan hingga ratusan tahun. Namun, benarkah paus bisa berusia lebih dari 200 tahun?
Usia paus telah lama menjadi minat penelitian bagi para ilmuwan. Salah satunya, penelitian terhadap paus sikat selatan (Eubalaena Australis), yang hidup di perairan selatan, sekitar Samudra Hindia dan Pasifik.
Jenis paus ini memiliki rentang hidup mencapai lebih dari 100 tahun. Sekitar 10 persen dari paus sikat selatan, bahkan telah mencapai usia lebih dari 130 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas adakah puas dengan usia lebih tua?
Rentang Usia Paus Sikat Selatan dan Paus Balin
Dalam studi berjudul Extreme Longevity May be The Rule Not The Exception in Balaenid Whales yang terbit di Sciences Advances pada 20 Desember 2024 oleh Greg A Breed dan kawan-kawan, ditemukan bahwa jenis paus besar ternyata bisa memiliki rentang hidup yang lebih panjang daripada yang diperkirakan oleh ilmuwan sebelumnya.
Profesor Ekologi dari University of Alaska Fairbanks di Amerika Serikat, Greg Breed, menerangkan telah meneliti dua spesies paus, yakni paus sikat selatan dan paus balin Atlantik Utara.
Spesies paus sikat selatan sebelumnya diperkirakan memiliki rentang usia yang mencapai lebih dari 100 tahun. Namun, spesies paus balin Atlantik Utara diperkirakan memiliki usia maksimum sekitar 70 tahun.
Padahal, kedua spesies ini memiliki kedekatan hubungan secara taksonomi. Keduanya sama-sama famili Balaenidae. Keduanya, bahkan dahulu diklasifikasikan sebagai spesies yang sama.
Hal ini mendorong Breed dan timnya untuk meneliti lebih jauh mengenai rentang usia dari kedua spesies paus tersebut. Terlebih, rata-rata usia kedua paus tersebut yang kian menurun drastis.
Meski keduanya memiliki rentang usia yang panjang, tetapi saat ini kebanyakan dari mereka hanya hidup sampai usia 22 tahun, dan jarang ada yang mencapai lebih dari 50 tahun.
Kondisi ini dipengaruhi oleh perburuan manusia dan alat penangkap ikan yang tak jarang membunuh banyak spesies paus di lautan.
Paus Bisa Berumur hingga 200 Tahun
Dalam studi ini, Breed dan timnya menganalisis rentang usia paus menggunakan identifikasi foto yang dilakukan selama beberapa dekade terhadap kedua spesies paus.
"Setiap paus dapat dikenali dari tahun ke tahun melalui foto. Ketika mereka mati, mereka tidak lagi 'dilihat kembali' secara fotografis dan menghilang," kata Breed, dikutip dari Science Alert.
Dengan mengembangkan 'kurva kelangsungan hidup', para peneliti menemukan spesies paus besar di lautan sebenarnya memiliki rentang usia yang dua kali lipat lebih panjang daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Penemuan ini didapat setelah para peneliti menemukan paus kepala busur (Balaena mysticetus) yang hidup hingga 200 tahun atau bahkan lebih.
"Analisis baru kami tentang umur panjang dua kerabat dekat paus kepala busur menunjukkan bahwa spesies paus lain juga berpotensi memiliki umur yang sangat panjang," jelas Breed.
Menurut Breed, ada banyak spesies paus besar yang saat ini hampir punah, seperti paus biru, paus sirip, paus sei, paus bungkuk, paus abu-abu, dan paus sperma.
Penemuan paus kepala busur yang dapat hidup hingga 200 tahun ini menunjukkan kemungkinan spesies paus besar lainnya untuk memiliki rentang hidup yang lebih panjang, termasuk paus sikat selatan dan paus balin Atlantik Utara.
"Ada kemungkinan, bahkan kemungkinan besar, bahwa banyak spesies paus lainnya juga terbukti memiliki umur panjang," ujar Breed.
"Untuk paus balin Atlantik Utara, penelitian kami menunjukkan bahwa meskipun populasinya meningkat, tindakan pengelolaan yang diambil tidak cukup untuk mencegah paus-paus ini mati terlalu muda," tambahnya.
(faz/faz)