Menelisik 3 Zona Ekosistem Air Laut dan Kehidupan di Dalamnya

Anindyadevi Aurellia - detikEdu
Selasa, 11 Feb 2025 06:30 WIB
Foto: Getty Images/Placebo365
Jakarta -

Laut merupakan ekosistem terbesar di bumi yang mencakup sekitar dua pertiga dari luas permukaan planet ini. Keanekaragaman hayati di dalamnya sangat bergantung pada kedalaman serta faktor lainnya, seperti cahaya matahari, dan permukaan vertikalnya.

Kondisi setiap bagian laut berbeda, sehingga zonanya terbagi menjadi tiga agar dapat dipahami karakteristik dan kehidupan yang ada di dalamnya. Keanekaragaman makhluk hidup di setiap zona laut sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya.

3 Pembagian Zona Ekosistem Air Laut

Secara umum, laut terbagi menjadi tiga zona utama yakni berdasarkan kedalaman, intensitas cahaya matahari, dan permukaan vertikalnya. Dikutip dari laman Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, ekosistem laut terbagi ke dalam beberapa zona. Berikut penjelasannya:

1. Zona Laut Berdasarkan Kedalaman

Dikutip dari buku Cakrawala Geografi 1 oleh Munawir, S.Pd., serta IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah) oleh Nana Supriatna, ada empat zona laut berdasarkan kedalamannya beserta spesies yang hidup di dalamnya.

- Zona Litoral

Zona litoral merupakan bagian laut yang berada di antara garis pasang dan garis surut, dengan kedalaman 0 meter. Wilayah ini juga dikenal sebagai zona pesisir pantai.

Saat air laut surut, zona ini akan tampak kering, sementara ketika pasang naik, air akan menggenanginya. Akibatnya, batas zona litoral tidak selalu jelas. Beberapa spesies laut yang hidup di zona ini meliputi udang, bintang laut, kerang, kepiting, dan berbagai hewan laut kecil lainnya.

- Zona Neritik

Zona neritik adalah perairan dangkal yang membentang dari batas pasang surut terluar hingga kedalaman 200 meter. Wilayah ini juga disebut sebagai zona sublitoral dan merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya ikan, menjadikannya salah satu wilayah laut yang penting.

Sinar matahari masih dapat menembus zona ini. Sehingga kandungan oksigennya cukup tinggi dan mampu mendukung kehidupan berbagai jenis biota laut, termasuk plankton dan ubur-ubur.

Di dalamnya terdapat berbagai ekosistem kecil, seperti ekosistem pantai berbatu, pantai berlumpur, dan terumbu karang. Selain itu, zona ini juga menjadi habitat bagi beragam spesies ikan, ganggang, dan rumput laut.

- Zona Batial

Bagian terdalam dari ekosistem laut ialah Zona Oseanik, yang terbagi menjadi dua subzona. Kita bahas dari zona batial, yang merupakan bagian laut dalam dengan kedalaman antara 200-2.000 meter.

Berbeda dengan zona neritik, wilayah ini tidak lagi mendapat cahaya matahari, sehingga hanya sedikit tumbuhan laut yang mampu bertahan hidup. Meskipun begitu, beberapa jenis hewan laut tetap bisa ditemukan di zona ini, seperti hiu, paus, cumi-cumi, dan gurita. Zona ini menjadi tempat hidup bagi berbagai jenis nekton.

- Zona Abisal

Zona kedua dari oseanik ialah abisal, yakni bagian terdalam dari lautan dengan kedalaman lebih dari 2.000 meter. Wilayah ini juga dikenal sebagai zona laut dalam atau dasar samudra.

Tekanan air di sini sangat tinggi, sehingga eksplorasi di zona ini membutuhkan kapal selam khusus. Suhu di zona abisal sangat dingin karena tidak ada sinar matahari yang dapat menembusnya.

Kondisi yang gelap gulita membuat hanya sedikit makhluk hidup yang mampu bertahan, seperti angler fish dan beberapa jenis hewan laut yang memiliki kemampuan menghasilkan cahaya sendiri (bioluminescence). Zona Abisal dihuni oleh organisme seperti detrivor, predator, dan pengurai.

2. Zona Laut Berdasarkan Intensitas Cahaya Matahari

Selain kedalaman, pembagian zona laut juga didasarkan pada seberapa banyak cahaya matahari yang dapat menembus perairan. Zona ini terbagi menjadi tiga bagian:

- Zona Fotik

Terletak pada kedalaman kurang dari 200 meter, zona ini masih mendapat banyak cahaya matahari, memungkinkan tumbuhan laut untuk berfotosintesis.

- Zona Twilight

Berada pada kedalaman 200-2.000 meter, zona ini hanya menerima sedikit cahaya matahari.

- Zona Afotik

Terletak pada kedalaman lebih dari 2.000 meter, zona ini sepenuhnya gelap karena cahaya matahari tidak dapat menembusnya.

3. Zona Laut Berdasarkan Permukaan Secara Vertikal

Jika dilihat dari permukaannya secara vertikal, laut terbagi menjadi lima zona utama:

- Epipelagik (0-200 meter)

Zona ini merupakan bagian teratas dari perairan laut.

- Mesopelagik (200-1.000 meter)

Zona ini berada di bawah epipelagik dan menerima sedikit cahaya matahari.

- Batiopelagik (1.000-2.500 meter)

Zona ini merupakan wilayah laut yang lebih dalam dan minim cahaya.

- Abisalpelagik (lebih dari 4.000 meter)

Zona Abisalpelagik punya kondisi permukaan yang gelap gulita dan tekanan air yang tinggi.

- Hadalpelagik (lebih dari 6.000 meter)

Ini adalah zona terdalam, yang biasanya berada di palung laut.

Nah, itulah tadi berbagai zona dalam ekosistem laut berdasarkan kedalaman, intensitas cahaya matahari, serta permukaannya secara vertikal. Semoga bisa membantumu memahami karakteristik serta kehidupan biota laut di setiap wilayahnya.



Simak Video "Video: Mengenal Apa Itu Mabuk Laut dan Cara Mengatasinya"

(aau/fds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork