NASA Prediksi Asteroid Sebesar Lapangan Sepak Bola Akan Tabrak Bumi pada 2032

ADVERTISEMENT

NASA Prediksi Asteroid Sebesar Lapangan Sepak Bola Akan Tabrak Bumi pada 2032

Cicin Yulianti - detikEdu
Kamis, 30 Jan 2025 19:00 WIB
Asteroid Benu
Ilustrasi asteroid. Foto: NASA
Jakarta -

Salah satu proyek NASA yakni ATLAS menemukan sebuah asteroid dengan lebar 196 kaki (60 meter) yang berjarak 27 juta mil dari Bumi. Para astronom memprediksi asteroid tersebut bisa menabrak Bumi pada Desember 2032.

Asteroid yang diberi nama 2024 YR4 ini mempunyai peluang 1:83 untuk menghantam Bumi. Menurut Pusat Studi NEO (CNEOS) NASA, pada 2032, jarak asteroid tersebut dan Bumi diperkirakan sekitar 106.200 kilometer.

Apa yang Terjadi Jika Asteroid Hantam Bumi?

Hantaman asteroid dapat menimbulkan ledakan di atmosfer, yang disebut airburst. Ledakan tersebut kemudian akan membentuk kawah karena menghantam tanah yang keras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peluangnya sedikit meningkat menjadi 1:83. Ini adalah salah satu kemungkinan tertinggi terjadinya benturan dari batu berukuran besar yang pernah ada," ujar insinyur Catalina Sky Survey dan pemburu asteroid David Rankin di BlueSky, dikutip dari space.com.

Rankin menyebut besar kawah bisa sebesar batuan Tunguska 1908 atau kawah meteor. Tunguska merupakan peristiwa tabrakan asteroid terbesar dalam sejarah. Diameter astereoid tersebut diperkirakan 50-80 meter, menurut peneliti Albino Carbognani dan rekan-rekan dalam jurnal Icarus.

ADVERTISEMENT

"Kemungkinan besar ukurannya sama dengan batuan Tunguska 1908 atau batuan Kawah Meteor," katanya.

Rankin mengatakan besarnya kerusakan dipengaruhi oleh ukuran dan komposisi asteroid. Untuk kasus ini, menurut Rankin sulit membatasi ukuran karena situasi orbitnya.

"Sulit untuk membatasi ukuran dan komposisi dengan situasi orbit saat ini, karena hal itu terjadi di luar angkasa. Biasanya, cara terbaik untuk membatasi ukuran adalah dengan pengamatan radar dan itu tidak memungkinkan saat ini," katanya.

Asteroid Akan Diamati Kembali pada 2028

Tim peneliti 2024 YR4 berencana akan memperkirakan karakteristik asteroid pada 2028. Mereka akan melakukan pendekatan dekat yang kurang berisiko ke Bumi yakni sekitar 8 juta km dari Bumi.

Selain itu, mereka juga akan menghitung ukuran asteroid berdasarkan jumlah cahaya yang dipantulkan. Namun, tantangannya adalah apakah asteroid punya permukaan gelap atau berkilau, karena hal itu memengaruhi perkiraan cahaya.

"Berdasarkan magnitudo absolut yang dihitung, lebarnya sekitar 196 kaki (60 meter), tetapi itu mengasumsikan reflektivitas permukaan tertentu. Jika asteroid tersebut memiliki permukaan yang lebih gelap, angka itu terlalu kecil; jika permukaannya lebih memantulkan cahaya, angka itu terlalu tinggi," kata Rankin.

Peneliti Ingatkan untuk Tak Khawatir

Meskipun angka kemungkinan hantaman asteroid ini sudah dipetakan, tetapi peristiwa itu bisa saja tidak terjadi. Rankin mengingatkan masyarakat agar tak perlu khawatir.

"Penting untuk diingat bahwa orbitnya masih terlalu tidak pasti untuk mengetahui apakah akan menghantam Bumi, dan saat ini, hasil yang paling mungkin adalah meleset," katanya.

Menurutnya, prediksi ini bisa tetap sama atau berubah setelah dilakukan penelitian terbaru. Karena itu, para peneliti NASA tengah mengkajinya kembali.

"Perkiraan dampak ini pada akhirnya akan menjadi basi dengan adanya pengamatan baru dan perhitungan orbit yang lebih baik," kata Rankin.




(cyu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads