Para ilmuwan antariksa menemukan 15 ribuan gundukan misterius di Mars. Pertanda apa gundukan-gundukan itu?
Gundukan misterius itu seperti gundukan-gundukan batuan atau tanah yang menjulang ke langit. Gundukan-gundukan misterius itu ditemukan di dataran rendah Chryse Planitia, di dekat garis pemisah alami belahan selatan dan utara Mars.
Formasi tersebut, yang membentang di area seluas Texas, dapat dilihat dalam gambar yang diambil oleh wahana antariksa NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) yang berputar mengelilingi planet merah tersebut. Fitur yang tidak biasa tersebut menyerupai bukit-bukit dan dataran tinggi yang terkenal di Monument Valley di sepanjang perbatasan Arizona-Utah, AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penanda Riwayat Erosi oleh Air
Analisis baru terhadap citra dan data yang dikumpulkan oleh wahana antariksa tersebut, diterbitkan pada 20 Januari 2025 di jurnal Nature Geoscience, telah menjelaskan sejarah gundukan tersebut. Temuan ini menunjukkan mengapa ada perbedaan yang sangat mencolok antara belahan utara dan selatan Mars: erosi yang disebabkan oleh air 4 miliar hingga 3,8 miliar tahun yang lalu.
Gundukan-gundukan itu bertindak seperti kapsul waktu yang dapat membantu para astronom mengungkap rahasia masa lalu Mars.
"Setiap gundukan terdiri dari serangkaian lapisan, yang masing-masing merupakan rekaman peristiwa masa lalu," kata penulis utama studi Dr Joe McNeil, seorang ilmuwan planet dan peneliti pascadoktoral di Museum Sejarah Alam London, dilansir CNN, Sabtu (25/1/2025), ditulis Senin (27/1/2025).
"Yang tertua berada di bagian bawah dan terdiri dari batuan yang berusia sekitar empat miliar tahun. Bagi seorang ahli geologi, melihat lapisan-lapisan ini seperti melihat halaman-halaman buku - masing-masing menceritakan sebuah kisah!" imbuh McNeil.
Gundukan-gundukan itu berada di dekat lokasi pendaratan masa depan wahana penjelajah ExoMars Rosalind Franklin milik ESA, yang diharapkan akan diluncurkan pada tahun 2028. Ada kemungkinan gundukan-gundukan itu dapat diselidiki oleh wahana penjelajah itu, yang dapat mengungkap lebih banyak tentang sejarah air di planet merah itu dan menentukan sumber daya untuk eksplorasi manusia di masa depan.
Dimensi Gundukan-gundukan di Mars
McNeil dan timnya menggunakan gambar-gambar yang dikumpulkan oleh wahana-wahana pengorbit yang mengitari Mars untuk memperoleh wawasan tentang geologi gundukan-gundukan itu. Wahana-wahana pengorbit itu membawa sensor, kamera, dan instrumen ilmiah lain yang mengumpulkan berbagai data.
Gundukan-gundukan itu tampak mirip satu sama lain dari kejauhan. Kendati demikian, citra beresolusi tinggi yang ditangkap oleh wahana-wahana pengorbit itu memungkinkan McNeil untuk memperbesar gambar, mengungkap keragaman luar biasa dalam strukturnya.
McNeil menggambarkan skala gundukan di Mars ini dengan Monument Valley di sepanjang perbatasan Arizona-Utah, AS. Di Monument Valley, AS, gundukan-gundukan itu mencapai 300 meter dengan luasan mencapai 375 km persegi.
"Gundukan-gundukan Mars mencapai 550 meter dan menyebar di area yang 2.000 kali lebih besar (daripada luas gundukan di Monument Valley AS). Gundukan-gundukan Mars juga jauh lebih tua, telah ada selama miliaran tahun, bukan jutaan tahun," urai McNeil.
Namun analisis McNeil menunjukkan bahwa gundukan-gundukan Mars kemungkinan merupakan sisa-sisa terakhir dataran tinggi kuno yang terkikis. Pembentukannya terjadi dengan cara yang hampir sama seperti fitur-fitur Monument Valley, melalui erosi.
"Temuan kami mengungkapkan bahwa air hadir baik di permukaan maupun di bawah permukaan wilayah ini selama skala waktu geologis, antara 4,0 (miliar) dan 3,8 miliar tahun yang lalu," kata McNeil.
Berisi Lapisan Batuan Kaya Tanah Liat
McNeil menambahkan, gundukan-gundukan misterius itu tadinya merupakan bagian dari dataran tinggi. Dataran ini terbentuk dari ratusan meter batuan batuan kaya tanah liat. Batuan tersebut bisa terbentuk karena adanya air cair (bukan es).
Erosi yang terjadi sepanjang ratusan kilometer menunjukkan bahwa dataran tinggi tersebut meluas jauh ke utara dibandingkan saat ini, sehingga memberikan wawasan baru mengenai geografi dan hidrologi kuno Mars.
Tanda-tanda Ada Air di Mars
Lapisan batuan yang kaya tanah liat di dalam gundukan tersebut menunjukkan bahwa pernah ada banyak air di permukaan Mars. Air ini membentuk reaksi kimia dengan batuan. Air, baik dalam bentuk cair maupun es, dapat menyebabkan erosi dengan menyusup ke dalam retakan di batuan.
"Meskipun ada bukti yang menunjukkan bahwa sungai dan danau yang deras pernah ada di Mars, sulit untuk mengatakan jenis fitur air apa yang menyebabkan erosi. Sebagian besar bukti telah terkikis, dan apa yang tersisa - gundukan - sudah sangat tua sehingga mereka juga mengalami erosi angin tambahan selama 3,8 miliar tahun di samping peristiwa sebelumnya yang membuatnya menjadi gundukan," kata McNeil.
McNeil mengibaratkan hal ini sebagai sebuah buku yang sebagian halamannya hilang, lembaran buku yang tersisa juga tak utuh dan robek-robek dengan tulisan yang sudah memudar.
"Kita dapat menyatukan sebagian cerita, tetapi sebagian besarnya diserahkan kepada interpretasi," jelas dia.
Satu pertanyaan yang ditelusuri McNeil dan rekan-rekannya dalam penelitian ini adalah apakah samudra utara purba di Mars mungkin telah menyebabkan erosi? Namun, gagasan tersebut merupakan gagasan kontroversial yang diperdebatkan oleh para ilmuwan.
Kendati begitu, eksplorasi robotik di wilayah ini dapat menentukan apakah samudra Mars pernah ada - dan apakah kehidupan dapat ada di dalamnya.
Riset tentang gundukan di Mars ini sudah diterbitkan dalam jurnal Nature pada 20 Januari 2025 lalu dengan judul "Dichotomy retreat and aqueous alteration on Noachian Mars recorded in highland remnants".
(nwk/twu)