Studi Ungkap Kabar Baik di Balik 600 Virus di Sikat Gigi dan Shower

ADVERTISEMENT

Studi Ungkap Kabar Baik di Balik 600 Virus di Sikat Gigi dan Shower

Hani Muthmainnah - detikEdu
Kamis, 30 Jan 2025 08:00 WIB
Asian Woman Cleaning Teeth With Toothbrush And Paste Doing Daily Oral Hygiene Routine In Bathroom At Home. Closeup Of Female Brushing Teeth.
Virus banyak ditemukan di sekitar kita, termasuk sikat gigi dan shower. Virus-virus yang ditemukan tidak menyerang manusia, tetapi menyerang bakteri. Foto: Getty Images/staticnak1983
Jakarta -

Siapa sangka ternyata virus banyak ditemukan di barang-barang sekitar kita yang sering digunakan, seperti sikat gigi dan shower.

Dalam studi terbaru yang dipimpin oleh Northwestern University, ahli biologi menemukan bahwa shower dan sikat gigi yang biasa digunakan dipenuhi dengan kumpulan virus yang sangat beragam. Mengejutkannya, sebagian besar virus yang ditemukan belum pernah terlihat sebelumnya.

Meskipun terdengar sangat menakutkan, kabar baiknya adalah virus-virus ini tidak menyerang manusia, melainkan menyerang bakteri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mikroorganisme yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah bakteriofag atau "fage", yaitu virus yang menginfeksi dan berkembang biak di dalam bakteri. Meskipun para peneliti masih sedikit mengetahui tentangnya, baru-baru ini fage menarik perhatian mereka karena kemampuannya dalam mengobati infeksi bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

Menariknya, virus-virus yang sebelumnya tidak dikenal dan ditemukan di kamar mandi kita bisa menjadi sumber daya yang berharga untuk mengeksplorasi lebih jauh.

ADVERTISEMENT

Erica M. Hartmann, pemimpin studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Microbiomes tersebut menyatakan jumlah virus yang mereka temukan benar-benar tak terhitung banyaknya.

"Kami juga menemukan banyak virus yang sangat sedikit kami ketahui dan belum pernah kami lihat sebelumnya. Sungguh menakjubkan betapa banyak keanekaragaman hayati yang belum dimanfaatkan di sekitar kita. Bahkan Anda tidak perlu pergi jauh untuk menemukannya, ini tersedia di bawah hidung kita," imbuhnya.

Dari Penasaran hingga Menjadi Penelitian

Penelitian baru ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya, di mana Hartmann dan timnya dari Universitas Colorado mempelajari bakteri yang ada di sikat gigi dan shower. Dalam penelitian sebelumnya, para peneliti meminta beberapa orang untuk menyerahkan sikat gigi, kain lap bekas, dan mengambil sampel dari shower mereka.

Berangkat dari rasa khawatir Hartmann atas munculnya awan partikel aerosol saat menyiram di toilet, penelitian ini dinamakan "Operasi Pottymouth".

"Proyek ini berawal dari rasa ingin tahu," kata Hartmann.

Hartmann menambahkan "Kami ingin tahu mikroba apa saja yang hidup di rumah kita. Jika kita pikirkan lingkungan dalam ruangan, permukaan seperti meja dan dinding sangat sulit bagi mikroba untuk hidup. Mikroba lebih suka lingkungan yang berair. Dan di mana ada air? Di dalam shower dan sikat gigi kita."

Penemuan 600 Virus yang Berbeda

Setelah mengumpulkan sampel, para peneliti mengkarakterisasikan bakteri yang terkumpul dan kemudian mengurutkan DNA untuk memeriksa virus yang hidup pada sampel yang sama. Temuan ini sangat mencengangkan, karena secara keseluruhan sampel tersebut terdiri dari 600 virus yang berbeda dan tidak ada yang sama.

"Pada dasarnya kami tidak melihat adanya tumpang tindih jenis virus antara shower dan sikat gigi," kata Hartmann.

Hartmann menambahkan, "Kami juga melihat sangat sedikit tumpang tindih antara dua sampel. Setiap shower dan setiap sikat gigi seperti memiliki pulau kecilnya sendiri. Hal ini menegaskan betapa beragamnya virus di luar sana."

Harapan untuk Masa Depan

Meskipun para peneliti hanya menemukan pola sampel yang sedikit, tetapi mereka menemukan lebih banyak mikrobakteriofage daripada jenis fag elainnya. Mikrobakteriofage menginfeksi mikobakteri, spesies patogen yang menyebabkan penyakit seperti kusta, tuberkulosis, dan infeksi paru-paru kronis. Hartmann membayangkan, suatu hari nanti, para peneliti dapat memanfaatkan mikobakteriofage untuk mengobati infeksi ini dan infeksi lainnya.

"Kita membayangkan mengambil mikrobakteriofag dan digunakan untuk membersihkan patogen dari sistem perpipaan. Selain itu, kita juga ingin melihat semua fungsi yang mungkin dimiliki virus ini dan dapat mencari tahu bagaimana kita dapat memanfaatkan ke depannya," imbuh Hartmann.

Cara Mencegah Penumpukan Virus

Virus-virus yang ditemukan pada barang-barang di sekitar kita dapat diminimalisir dengan cara yang mudah. daripada menggunakan pemutih, orang-orang dapat merendam shower dengan cuka untuk menghilangkan penumpukan kalsium atau cukup mencucinya dengan sabun dan air biasa. Selain itu, orang-orang juga harus rajin mengganti sikat gigi secara teratur.

"Mikroba ada di mana-mana, dan sebagian besar dari mereka tidak akan membuat kita sakit," katanya.

"Semakin banyak Anda menyerang mereka dengan disinfektan, semakin besar kemungkinan mereka akan mengembangkan resistensi atau menjadi lebih sulit diobati. Kita semua harus menerimanya," imbuhnya.




(twu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads