Pada 2023, dua satelit NASA menangkap gambar sebuah pulau yang muncul di Laut Kaspia. Namun, beberapa lama kemudian pulau tersebut menghilang.
Berdasarkan catatan satelit tersebut, laut lepas pantai Azerbaijan ini tak memiliki pulau serupa. Kemudian, pada 14 Februari 2023 penampakan pulau tertangkap.
Setelah ditelisik kembali, keberadaan pulau pada 25 Desember 2024 menghilang. Hal ini menjadi perbincangan para ilmuwan dan khususnya NASA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebuah pulau baru tiba-tiba muncul tahun lalu, sungguh menakjubkan," tulis ahli geofisika dari Universitas Adelaide, Mark Tingay, dilansir dari Science Alert.
Menghilang Sebanyak 6 Kali
NASA mencatat kemunculan dan hilangnya pulau ini terjadi kurang lebih enam kali. Daratan sementara ini pertama kalinya didokumentasikan pada Mei 1861, lalu hilang.
Pulau ini terletak tepat di ujung gunung lumpur Kumani. Beberapa kali gunung api ini meletus sehingga membuat pulau pecah lalu terbentuk kembali.
Keberadaan gumpalan tanah tersebut tak muncul lebih dari dua tahun. Gunung lumpur yang berada di atasnya seringkali menyemburkan api besar yang kerap dianggap ledakan sumber minyak.
![]() |
Sebelumnya Tingay telah mencari informasi mengenai pulau hantu ini tetapi tak menemukannya meski sudah menelusuri berbagai potensi namanya. Baik dalam bahasa Azeri, Rusia atau Inggris.
Fakta lainnya seputar gunung lumpur di Kumani ini yang ditemukan Tingay adalah kemampuannya dalam membentuk pulau bola api. Ia tak menemukan catatan informasi resmi juga, tetapi ia melihatnya dari citra satelit.
"Di era informasi saat ini, di mana semua orang terhubung secara instan, sungguh luar biasa bahwa sebuah pulau dapat muncul hanya 20 km dari pantai dan tidak ada seorang pun yang mengatakan apapun tentangnya!" tulis Tingay.
Menuai Konspirasi Soal Godzilla
Gambar satelit sempat ramai di platform Reddit u/BrainSensations. Sebuah akun mengunggah gambar tersebut yang diambil dari Google Maps.
Banyak pengguna lain mengira bahwa bentuk pulau mirip Godzilla, sebuah karakter dalam film yang digambarkan sebagai makhluk raksasa prasejarah yang terkena destruktif radiasi.
Menurut Tingay, kehebohan yang muncul setelah adanya tangkapan satelit NASA ini bisa menjadi bahan kajian para ilmuwan ke depannya. Eksplorasi pulau hantu ini bisa dilakukan untuk memecahkan misteri.
(nir/nwy)