Burung Garuda dikenal sebagai lambang Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun, benarkah burung garuda benar-benar ada?
Sejarah mencatat, bahwa garuda bukan binatang hidup melainkan mitologi yang berkaitan dengan Dewa Wisnu. Pada masa kemerdekaan, kemunculan burung garuda sebagai lambang dicetuskan oleh Moh Yamin, dan kawan-kawan, yang terinspirasi dari relief sejumlah candi di Indonesia.
Lambang burung garuda tersebut, kemudian dilengkapi dengan pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika oleh Soekarno. Pada bagian sayap terdapat 17 helai bulu di kanan dan kiri dan pada ekor terdapat 8 helai bulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian pada pangkal ekor dan kaki terdapat bulu-bulu kecil yang berjumlah 19 helai dan pada leher terdapat bulu kecil berjumlah 45 helai. Jika digabungkan, angka-angka ini membentuk 17-8-1945 yang merupakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Setelah rumusan rampung, pada 11 Februari 1950, Garuda Pancasila ditetapkan sebagai lambang negara Indonesia.
Burung yang Identik dengan Garuda Pancasila
Meski berawal dari mitologi, nyatanya terdapat burung yang mirip dengan lambang 'Garuda Pancasila'. Burung yang dimaksud adalah elang Jawa (Nisaetus bartelsi).
Elang Jawa adalah hewan endemik Pulau Jawa yang dikenal sebagai burung pemangsa. Wujudnya mirip dengan lambang 'Garuda', termasuk ada jambul khas di kepalanya, dan sayap yang bisa dibentangkan lebar.
Selain itu, satwa ini memiliki ciri badan langsing dengan panjang tubuh antara 60-70 cm serta sayap 110-130 cm. Untuk warnanya, ada yang coklat kemerahan juga abu-abu dan jambulnya berwarna hitam berujung putih, yang terdiri dari 2-4 bulu, dengan panjang 12 cm, demikian dilansir Indonesia.go.id.
![]() |
Spesies ini pertama kali ditemukan oleh keluarga Bartels yang berkebangsaan Jerman. Selama hidup di Jawa, tepatnya di Sukabumi, ia berhasil menemukan 21 spesies termasuk burung, kelelawar, dan tikus.
Maka dari itu, untuk penamaan latin elang Jawa, menyematkan nama keluarganya yaitu Bartels.
Apakah Elang Jawa Masih Ada di Alam Liar?
Baru-baru ini penampakan elang Jawa diperlihatkan oleh pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Pada kawasan yang mereka kelola, elang jawa masih hidup di alam liar.
"Elang jawa (Nisaetus bartelsi) dianggap sebagai simbol nasional yang menjadi inspirasi maskot Garuda Pancasila, lambang negara Indonesia kita tercinta lho #sahabatmentaritengger," tulis TNBTS dalam unggahan yang dilihat Kamis (23/1/2025).
Dalam video unggahan tersebut, terlihat elang Jawa masih berkeliaran alami di langit, lengkap dengan pemantauan terhadap anak-anak mereka yang masih berbulu putih bersih.
Sebelumnya, pada April 2019, juga telah dilaporkan kelahiran elang Jawa di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Pihak yang berwenang telah memantau dan menemukan anak elang Jawa yang diperkirakan berusia 1-2 minggu.
Sampai saat ini, keberadaan elang Jawa menjadi hal yang penting. Sebab, elang Jawa termasuk salah satu raptor yang statusnya terancam punah di dalam daftar IUCN (International Union for Conservation of Nature) Red List.
Pihak pemerintah juga telah memasukkan elang Jawa ke dalam daftar satwa yang dilindungi sesuai Peraturan Menteri LHK No. 106/2018.
(faz/nwk)