Nama 'Depok' Ternyata Sebuah Singkatan, Ini Kepanjangan & Sejarahnya

ADVERTISEMENT

Nama 'Depok' Ternyata Sebuah Singkatan, Ini Kepanjangan & Sejarahnya

Cicin Yulianti - detikEdu
Kamis, 16 Jan 2025 20:30 WIB
Alun-alun Barat dan Hutan Kota Depok telah diresmikan di Setu Tujuh Muara, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Sayangnya alun-alun masih ditutup.
Alun-alun Kota Depok. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Depok adalah salah satu kota yang terletak di dekat Jakarta, tetapi termasuk dalam wilayah Jawa Barat. Belum lama ini, beredar soal nama Depok yang disebut sebagai sebuah singkatan. Benarkah demikian?

Nama Depok disebut punya kepanjangan De Eerste Protestants Onderdaan Kerk. Penjelasan tersebut sebagaimana dituliskan dalam makalah berjudul "Hubungan Sejarah Jawa Barat dengan Sejarah Depok dan Masuknya Islam ke Depok" oleh Mumuh Muhsin.

Dalam bahasa Sunda kuno, kata "depok" berarti perkampungan atau pertapaan. Jika dilihat dari segi sejarah dan geografis, Depok adalah bagian dari Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda Pajajaran kala itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wilayah Depok pun pernah jadi bagian kekuasaan pemerintah Hindia Belanda hingga Jepang. Bagaimana sejarah Depok sendiri?

Sejarah Kota Depok

Melansir laman UIN Jakarta, dosen Fakultas Sosial dan Ilmu Politik UIN Jakarta, Muhamad Adian Firnas menuturkan bahwa sejarah Kota Depok tak bisa lepas dari pendudukan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

ADVERTISEMENT

Nama Depok selaras dengan sebutan untuk daerah otonom yang dimiliki Cornelis Chastelein. Nama wilayah kekuasaannya dinamakan Het Gemeente Bestuur van Het Particuliere Land Depok.

Cornelis adalah keturunan bangsawan Prancis. Pada usia 17 tahun, ia telah berkarier di VOC dan ikut ekspansi ke Batavia.

Kala itu, wilayah yang dibeli Cornelis tersebut berada di antara Sungai Ciliwung dan Sungai Pesanggrahan. Ia membeli area itu dari Lucas van de Meur, residen Cirebon seharga 300 rijksdaalders (dolar nasional).

Depok Dulu adalah Wilayah Perkebunan

Cornelis membawa budak-budaknya mengembangkan Depok menjadi lahan perkebunan kakao, jeruk, sitrun, nangka, dan belimbing. Dalam sehari-harinya, Cornelis menjalin hubungan dengan para budak seperti bapak dan anak.

Cornelis bertugas sebagai pelindung dan memenuhi kebutuhan para budak. Kemudian para budak akan membalas jasa Cornelis dengan mengabdi.

Selain menggarap perkebunan, Cornelis juga menyebarkan ajaran Kristen. Sampai dengan tahun 1713, dari 200 budaknya sekitar 120 berhasil dikristenkan.

Para budak Cornelis dikelompokkan menjadi 12 marga yakni Jonathans, Laurens, Bacas, Loen, Soedira, Isakh, Samuel, Leander, Joseph, dan Zadokh. Merekalah yang kemudian menjadi masyarakat asli Depok.

Tahun 1980 Depok Dijadikan Kota Administratif

Pada tahun 1980, Depok resmi dijadikan sebagai kota administratif lewat Surat Menteri Dalam Negeri RI No.135/3127/PUOD, tanggal 2 Agustus 1980.

Setelah itu, Bupati Bogor saat itu, Ayip Ruchby, mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II No.PB.011/139/kpts/Huk/1999 tentang Pembentukan Tim Persiapan Pembentukan Kotif Depok pada tanggal 23 Agustus 1980.

Peresmian Kota Depok dilakukan pada 18 Maret 1982. Saat itu Kota Depok terdiri dari 3 kecamatan dan 17 desa yakni:

1. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 6 Desa, yaitu: Mekarjaya, Sukma Jaya, Sukamaju, Cisalak, Kalibaru, Kalimulya.

2. Kecamatan Beji, terdiri dari 5 Desa, yaitu: Beji, Kemiri Muka, Pondok Cina, Tanah Baru, Kukusan.

3. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 Desa, yaitu Depok, Depok Jaya, Pancoran Mas, Mampang, Rangkapan Jaya, Rangkapan Jaya Baru.

Itulah sejarah Kota Depok beserta kepanjangannya. Semoga bisa menambah pengetahuan baru bagi detikers, ya!




(cyu/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads