Kenapa Indonesia Menjadi Salah Satu Tujuan Penjelajah Samudra? Ini Alasannya

ADVERTISEMENT

Kenapa Indonesia Menjadi Salah Satu Tujuan Penjelajah Samudra? Ini Alasannya

ilham fikriansyah - detikEdu
Selasa, 14 Jan 2025 08:00 WIB
Replika kapal VOC di Amsterdam (McKarri/Wikimedia Common)
Ilustrasi bendera Belanda dan VOC. Foto: (McKarri/Wikimedia Common)
Jakarta -

Pada zaman dahulu, banyak bangsa Eropa yang datang ke Indonesia (atau disebut juga Nusantara karena RI baru terbentuk pada 1945). Kedatangan bangsa Barat ke Tanah Air bukanlah tanpa alasan.

Salah satu tujuan bangsa Eropa datang ke Nusantara karena mengincar rempah-rempah. Mereka datang pada abad ke-16 akibat putusnya pasokan ekonomi dari Asia.

Di masa itu, rempah-rempah sangat sulit didapat dan harganya setara dengan nilai emas. Hal tersebut menyebabkan bangsa barat mengalami 'Masa Kegelapan' atau disebut The Dark Middle Ages.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alhasil, sejumlah bangsa Barat harus melakukan perjalanan menjelajahi samudra di abad ke-15, sampai akhirnya mereka tiba di Tanah Air dan menemukan banyak rempah-rempah.

Selain itu, ada tujuan lain mengapa Indonesia menjadi salah satu tujuan penjelajah samudra. Simak pembahasannya dalam artikel ini.

ADVERTISEMENT

Tujuan Penjelajah Samudra Datang ke Indonesia

Mengutip buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 2 oleh Dr Abdurakhman dan Arif Pradono, tujuan penjelajah samudra datang ke Indonesia selain mencari rempah-rempah adalah menerapkan semboyan 3G, yakni Gold, Glory, dan Gospel. Berikut penjelasannya:

1. Gold

Gold merupakan istilah yang digunakan bangsa Barat atau bangsa Eropa untuk mendapatkan kekayaan dan keuntungan. Maka dari itu, bangsa Barat datang ke Tanah Air untuk mengumpulkan emas, perak, barang tambang, serta barang-barang berharga lainnya.

2. Glory

Tujuan berikutnya adalah Glory yang memiliki makna upaya bangsa eropa untuk meraih dan menunjukkan kekayaan, superioritas, serta kekuasaannya di Tanah Air.

3. Gospel

3G yang terakhir adalah Gospel, yakni suatu istilah untuk tugas suci dalam menyebarkan agama.

Saat itu, Portugis menjadi negara pertama yang sampai di Nusantara. Mereka sangat bersemangat dalam mencapai tujuan 3G. Di bawah kepemimpinan Afonso de Albuquerque, Portugis berhasil menguasai Malaka pada 1511.

Dari Mencari Rempah-rempah, Lalu Berusaha Menguasai Nusantara

Setelah Malaka jatuh di tangan Portugis, bangsa Portugis mulai berusaha menguasai wilayah lainnya di Nusantara, salah satunya yang menjadi incaran adalah Maluku.

Bangsa Portugis menargetkan Maluku karena ingin menguasai perdagangan rempah-rempah terbesar. Pada masa itu, sebenarnya masih ada beberapa kerajaan Nusantara, seperti Kerajaan Hitu dan Ternate.

Namun, kedua kerajaan itu justru bekerja sama dengan Portugis demi kepentingan masing-masing. Misalnya, pada 1512 Kerajaan Hitu bekerja sama dengan Portugis untuk belajar teknik berperang. Sedangkan untuk Kerajaan Ternate, tujuan dari kerja sama adalah demi bersaing dengan Tidore.

Meski begitu, masyarakat Ternate berhasil mengusir bangsa Portugis pada 1575 karena tidak menghormati adat istiadat setempat. Pengusiran tersebut berlangsung cukup lama sampai lima tahun.

Saat itu, penguasa ketujuh Kesultanan Ternate Maluku, Sultan Baabullah dan Putranya Sultan Said, sangat gigih dalam mempertahankan wilayah Ternate sebagai kerajaan Islam.

Belanda dan Inggris Mulai Datang ke Nusantara

Ketika bangsa Portugis mulai menguasai beberapa wilayah Nusantara, pada 1521 bangsa Spanyol kemudian datang dengan tujuan yang sama. Mereka menginjakkan kaki di Maluku dan bersekutu dengan Kerajaan Tidore.

Mendengar hal itu, bangsa Portugis merasa terusik dengan kedatangan bangsa Spanyol. Pada akhirnya, kedua bangsa itu bertempur dan Spanyol terpaksa harus meninggalkan Maluku pada 1529.

Lalu pada 1596, kapal bangsa Belanda berlabuh untuk pertama kalinya di wilayah pantai Jawa Barat melalui pasukan yang dipimpin Cornelis de Houtman. Kemudian rombongan kedua di bawah kepemimpinan Jacob van Neck sampai di Banten pada 1598.

Kedatangan bangsa Belanda di Tanah Air bertujuan untuk berdagang. Setelah berhubungan baik dengan penduduk setempat, mereka berusaha mengirim rempah-rempah ke Belanda.

Kondisi tersebut membuat Belanda meraih untung dan akhirnya membentuk Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) pada 1602. Tujuan berdirinya VOC adalah untuk mengelola perdagangan di Hindia Timur.

Bangsa Inggris akhirnya juga datang ke Nusantara untuk berdagang rempah-rempah. Mereka juga membentuk East India Company (EIC) pada 1602. Di masa itu, Inggris mencoba mengganggu monopoli perdagangan Belanda dengan VOC-nya yang kuat.

Memang, tujuan awal kedua bangsa tersebut hanya untuk berdagang. Namun, baik Belanda dan Inggris sama-sama berambisi untuk menguasai lebih banyak wilayah di Tanah Air. Pada akhirnya, Belanda berhasil mengalahkan Inggris dan menguasai Nusantara.




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads